Virus Corona di Tarakan
RSUD Tarakan Dapat Jatah 12 Unit Oksigen Konsentrator, untuk Pasien Gejala Ringan
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, akhirnya menerima bantuan mesin oksigen konsentrator.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, akhirnya menerima bantuan mesin oksigen konsentrator pada Selasa (10/8/2021).
Total yang diterima sebanyak 13 unit, di RSUKT 12 unit dan di Rumkital Ilyas Tarakan sebanyak 5 unit, RS Bhayangkara sebanyak 10 unit.
Adapun fungsi dari mesin oksigen konsentrator ini adalah untuk menghasilkan oksigen dengan kapasitas 10 liter per menit.
“Untuk menghasilkan oksigen biasa. Jadi dia mesin oksigen biasa, dicolokkan ke listrik bisa keluar oksigen dengan kemampuan 10 liter per menit,” jelasnya kepada TribunKaltim.co.
Baca juga: Vaksin Moderna Bagi Tenaga Kesehatan di Tarakan, Terpapar Covid-19 Tunggu Jeda 3 Bulan
Ia melanjutkan mesin tambahan ini memang lebih redah dibandingkan oksigen yang biasa digunakan untuk pasien Covid-19 gejala berat.
“Ini hanya mesin tambahan. Penghasil oksigen, colok ke listrik, mesin berputar dan keluar oksigen,” jelasnya.
Teknis kerjanya sendiri, mesin menyedot oksigen biasa dari udara yang memiliki kadar 21 persen dan difilter mesin kemudian dikonsentrakan dan menghasilkan 80 hingga 90 persen kadar oksigennya.
Alat ini sendiri selain dipakai pasien Covid-19 juga bisa digunakan untuk pasien non Covid-19 atau yang dirawat umum di RSUD Tarakan.
Namun dengan catatan mereka yang membutuhkan kadar oksigen yang tidak begitu tinggi.
Lebih lanjut dr. Franky menjelaskan, perbedaan dengan tabung oksigen yang didatangkan sebelum-sebelumnya dalam berbentuk cairan.
Baca juga: Banyak Dosen di Tarakan Belum Dapat Vaksin Covid-19
“Itu oksigen yang dipadatkan lalu mencair dia sampai jadi air. Namanya oksigen cair,” jelasnya.
Ia melanjutkan, untuk satu pasien bergejala ringan dan sedang, membutuhkan satu unit oksigen konsentrator. Untuk pasien bergejala berat tidak bisa digunakan.
“Kalau yang berat, pakai HNFC yang bertekanan tinggi juga yang menggunakan ventilator,” pungkasnya. (*)