Virus Corona di Tarakan
Vaksin Moderna Bagi Tenaga Kesehatan di Tarakan, Terpapar Covid-19 Tunggu Jeda 3 Bulan
Vaksinasi untuk tenaga kesehatan menggunakan jenis vaksin Moderna siap dilaksanakan di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Vaksinasi untuk tenaga kesehatan menggunakan jenis vaksin Moderna siap dilaksanakan di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Ini sesuai instruksi Presiden RI agar seluruh tenaga kesehatan di Indonesia dilakukan suntikan vaksin ketiga atau booster. Dengan syarat setiap tenaga kesehatan sudah melaksanakan vaksinasi dosis satu dan dosis kedua.
Ini disampaikan Wali Kota Tarakan, dr. Khairul. Ia melanjutkan, syarat lainnya bagi tenaga kesehatan yang akan disuntikkan Moderna, harus memiliki jeda pasca vaksinasi dosis kedua.
“Kemudian tidak ada kontraindikasi dan juga dalam tiga bulan terakhir tidak terpapar Covid-19,” jelasnya pada Senin (9/8/2021).
Baca juga: Banyak Dosen di Tarakan Belum Dapat Vaksin Covid-19
Ia melanjutkan, misalnya tenaga kesehatan mendapatkan vaksinasi dosis pertama namun dosis kedua terpapar Covid-19 maka tidak bisa mendapatkan suntikan ketiga.
Berikutnya lanjut Khairul, Menkes dalam rapat virtual menyampaikan saat ini sudah datang total 70 juta dosis vaksin dari luar negeri.
“Kalau dibandingkan yang sekarang dari Januari sampai 70 juta dosis, mudahan dengan yang datang ini bisa menjadi 140 juta dosis. Mudahan Agustus ini ada akselerasi untuk vaksin,” jelasnya.
Karena melalui vaksinasi ini bisa mempercepat herd immunity dan bisa mengurangi potensi penyebaran Covid-19.
“Sasaran Moderna untuk tenaga kesehatan,” jelasnya.
Baca juga: Tingkat Kepatuhan Memakai Masker di Tarakan 66 Persen, Kunci Cegah Laju Kasus Covid-19
Adapun jatah masyarakat umum, alokasinya berasal dari 70 juta dosisn yang akan didistribusikan ke masing-masing daerah di seluruh Indonesia.
“Mudahan nanti kita dapat juga lebih banyak. Dan saya sudah sampaikan ke Panglima kemarin tentang vaksinasi masyarakat Tarakan semua mau vaksin tapi vaksinnya yang tidak ada,” beber Khairul.
Pada dasarnya dalam waktu sepekan juga bisa diselesaikan asalkan stok vaksin tersedia. Hanya saja saat ini kondisinya menunggu alokasi dari pusat.
“Kalau sekarang, vaksin 1.000 dosis, lalu berhenti lagi karena tidak ada vaksin. Ini kita baru 30 ribuan yang sudah vaksinasi. Ada 15 persen dari total sasaran,” ujarnya.
Baca juga: Walikota Tarakan Laporkan Kasus Covid-19 Meningkat dari Klaster Perjalanan, Aktifkan RT Siaga
Kondisinya memang saat ini vaksin kosong sehingga berharap dropping dari 70 juta dosis vaksin dari pusat.
“Mudahan bisa datang cepat agar bisa kebagian banyak. Cakupan kita kalau sudah di atas 50 persen vaksin kita sudah bisa bernapas lega,” urainya.
Sehingga jika sudah melakuka vaksinasi tambah Khairul, bisa mengurangi transmisi komunitas dan lokal. (*)