Aplikasi

Android App Bundle Gantikan File APK yang Pensiun, Bagini Pengaruhnya untuk Para Penggunanya

Format yang biasa digunakan para pengembang aplikasi untuk mendistribusikan aplikasinya di Google Play Store ini, akan resmi digantikan mulai (1/8)

Editor: Ikbal Nurkarim
Google Play Store
Google Play Store, File APK resmi digantikan dengan Android App Bundle, namun hal itu tidak berdampak langsung bagi penggunanya. 

Format ini membuat agar tidak semua file aplikasi perlu diunduh dan dipasang di ponsel, namun ujung-ujungnya tidak terpakai.

Misalnya, aplikasi yang diunduh tidak akan menyertakan fitur 4K jika mendeteksi ponsel yang dipakai tidak mendukung resolusi setinggi itu.

Lalu, apabila ponsel pengguna memakai bahasa Inggris dan Indonesia, maka aplikasi yang dipasang kemungkinan tidak akan dibekali dengan dukungan bahasa asing macam bahasa Jerman, Perancis, dan lain sebagainya meski awalnya ada.

Inilah yang membuat aplikasi tidak memakan banyak tempat, dan semakin cepat diunduh, karena sifatnya yang dinamis tadi.

Baca juga: Bagaimana Cara Download Video Instagram untuk Android dan iOS? Pakai Dua Aplikasi Ini

Dengan begitu, aplikasi yang didistribusikan dalam format AAB ini akan semakin ramah bagi pengguna smartphone dengan kapasitas penyimpanan internal yang minim.

Ukurannya aplikasi yang akan semakin kecil juga membuat pengguna bisa menghemat bandwidth ketika melakukan instalasi.

Nantinya, proses pemasangan aplikasinya pun menjadi lebih cepat, sebagaimana dihimpun dari XDA Developers.

Di samping mengubah format, Google juga mewajibkan pengembang untuk mengganti penggunaan ekstensi file OBB dengan Play Asset Delivery dan Play Feature Delivery, untuk mengirimkan aset atau fitur yang ukuran unduhannya lebih dari 150 MB.

Baca juga: Daftar HP Android yang Tak Bisa Lagi Akses Layanan Google, YouTube Hingga Maps Per 27 September 2021

Nah, berkat adanya Play Asset Delivery ini, format file AAB memungkinkan pengguna untuk memainkan aneka game dengan ukuran besar, tanpa harus menunggu proses pengunduhan selesai.

Elliott menjelaskan, penggunaan format baru AAB ini hanya diwajibkan bagi aplikasi baru yang akan didistribusikan pada mulai Agustus 2021, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Blog Google.

Google sendiri mengklaim sudah ada lebih dari 1 juta aplikasi dan game yang sudah diplublikasikan di Google Play menggunakan format AAB ini.

Termasuk beberapa aplikasi yang masuk di kategori 1.000 aplikasi dan game teratas Google Play, seperti Adobe, Duolingo, Gameloft, Netflix, redBus, Riafy, dan Twitter. (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved