Berita Paser Terkini
Bangun Infrastruktur Jalan, Pemkab Paser Ajukan Pinjaman Rp 600 Miliar ke Bankaltimtara
Pemerintah Kabupaten Paser tengah berupaya melakukan percepatan pembangunan infrastruktur jalan.
Penulis: Syaifullah Ibrahim | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER - Pemerintah Kabupaten Paser tengah berupaya melakukan percepatan pembangunan infrastruktur jalan, agar bisa dirasakan masyarakat secara menyeluruh.
Salah satu upaya yang dilakukan, yaitu dengan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2021-2026.
Untuk pengerjaannya, Pemkab Paser berencana melakukan peminjaman dana pada pihak Perbankan. Rabu (11/8/2021).
Sekretaris Daerah Katsul Wijaya menyampaikan pinjaman dana tersebut guna percepatan pembangunan dan pencapaian visi misi Pemerintah Kabupaten Paser.
Baca juga: Dibutuhkan Staf Infrastruktur dan Admin Operasional, Cek Info Terbaru Lowongan Kerja Kaltim
"Secara teknis kegiatan-kegiatan infrastruktur, rencananya didanai melalui pinjaman daerah, karena kondisi keungan daerah kita ini terbatas, apalagi di masa Pandemi Covid-19," jelas Katsul.
Hal itu merupakan salah satu upaya untuk mempercepat penanganan infrastruktur jalan di Kabupaten Paser, Provinsi Kalimantan Timur.
"Diharapkan, dengan penanganan infrastruktur jalan, dapat mempengaruhi percepatan program-program yang lain, baik itu dari kesehatan, pendidikan dan perekonomian desa," terangnya.
Sehingga, dengan adanya keterbatasan dana tersebut dipandang perlu untuk melakukan pinjaman daerah.
Baca juga: Pemkab Paser Siapkan Isolasi Terpadu untuk Pasien Covid-19 di Beberapa Kecamatan
Dari pinjaman dana tersebut, untuk rencana proses pengerjaan pembangunan bakal dilakukan di tahun 2022 mendatang.
"Total pinjaman sekitar 600 miliar, perencanaan penggunaan anggaran sudah dibuat, tinggal menunggu kesepakatan dari perbankan, karena masih proses negosiasi untuk suku bunganya," kata Katsul.
Untuk proses pengembalian dana pinjaman tersebut, nantinya akan dilakukan penyicilan secara bertahap, dimulai dari tahun 2023 hingga 2026.
Bunga yang dipatok dari pihak Perbankan untuk pinjaman tersebut di angka 6,5 persen.
Di sisi lain, pihak Pemerintah Kabupaten Paser tidak menelan mentah-mentah untuk suku bunga dipatok tersebut, melainkan masih melakukan proses negosiasi agar bunga yang ditwarkan oleh pihak perbankan dibawah 6,5 pesres.
"Permintaan untuk penurunan suku bunga itu, sudah kita sampaikan secara tertulis ke Bankaltimtara, mudah-mudahan bisa di bawah 6 persen bunganya," cetus Sekda Paser.
Dari pinjaman Rp.600 miliar, tidak mengakomodir semua pembangunan pada bidang infrastruktur jalan di Kabupaten Paser.
Katsul menilai, hal itu tidak memungkinkan untuk dilakukan jika ditangani semua melalui pinjaman daerah, ditambah adanya pertimbangan terkait dengan pengembaliannya, walaupun secara bertahap.
"Karena perhitungan kita, baik itu Pemerintah daerah maupun pihak Bankaltimtara, dan yang bisa dipinjamkan serta kemampuan kita untuk membayar hanya di angka 600 miliar tersebut," urainya.
Jika pembangunan infrastruktur jalan ingin ditangani secara menyeluruh, kata Katsul, membutuhkan anggaran triliunan.
Terdapat 11 titik ruas jalan utama di Kabupaten Paser yang menjadi fokus pembangunan.
11 titik ruas jalan yang bakal ditangani dengan anggaran Rp 600 miliar dari peminjaman itu, diantaranya, jalan penghubung Kerang-Tanjung Aru sepanjang 86,09 Km, jalan penghubung Desa Random-Desa Senipah dengan panjang jalan mencapai 5,599 Km.
Jalan penghubung Desa Luan-Desa Biu dengan panjang jalan mencapai 8,77 Km, jalan penghubung Desa Libur Dinding-Desa Rantau Atas sepanjang 10,23 Km.
Jalan penghubung Desa Rantau Atas-Desa Tanjung Pinang sepanjang 1,55 Km, jalan penghubung Desa Tanjung Pinang-Desa Muara Andeh sepanjang 19,96 Km, jalan penghubung Desa Simpang Pait-Desa Perkuin sepanjang 40 Km.
Jalan penghubung Desa Mendik- Desa Munggu-Desa Muara Pias- Desa Toyu sepanjang 18,482 Km, jalan penghubung Kelurahan Longkali-Rantau Belimbing-Dekoi-Sebakung sepanjang 18,35 Km, dan jalan penghubung Desa Sebakung-Muara Adang 6,22 Km.
Secara keseluruhan, panjang jalan yang ditangani terdapat 201,50 Kilometer, dengan total anggaran Rp.600 miliar. (adv)