Terang Menyapa Perbatasan, PLN Nyalakan Listrik 10 Desa di Nunukan Kalimantan Utara

PT PLN (Persero) melalui UID Kaltimra berhasil menyalakan listrik bagi 181 kepala keluarga di 10 desa perbatasan Kecamatan Lumbis Hulu.

Penulis: Iklan Tribun Kaltim | Editor: Nur Pratama
HO PLN UID Kaltimra
TERANG MENYAPA PERBATASAN - Manajemen PLN Bersama tokoh masyarakat dan pemerintah setempat meresmikan secara simbolis penyalaaan listrik desan di Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan. (HO PLN UID Kaltimra) 

TRIBUNKALTIM.CO, NUNUKAN – Dalam semangat Kemerdekaan Republik Indonesia, PT PLN (Persero) melalui Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (UID Kaltimra) berhasil menyalakan listrik bagi 181 kepala keluarga di 10 desa perbatasan Kecamatan Lumbis Hulu, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.

Kawasan ini merupakan wilayah terluar Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia.

Desa-desa yang kini terang meliputi Tau Lumbis, Sibalu, Kabungolor, Mamasin, Duyan, Bululaun Hulu, Tetagas, Tuntulibing, Kalisun, dan Lipaga. Sebelumnya, masyarakat hanya mengandalkan lampu minyak atau genset swadaya untuk penerangan dan aktivitas sehari-hari. Kini, desa-desa tersebut dapat menikmati listrik PLN yang andal dan terjangkau.

Baca juga: OIKN Gandeng PLN UID Kaltimra Sediakan Jaringan Listrik Prima di KIPP Nusantara

Untuk mewujudkan listrik di kawasan terpencil ini, PLN membangun infrastruktur kelistrikan di tengah kondisi geografis yang menantang. Pembangunan meliputi pembangkit listrik berkapasitas 2 x 40 kW, Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 5,59 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 4,9 kms, serta 4 unit gardu distribusi berkapasitas 50 kVA.

General Manager PLN UID Kaltimra, Muchamad Chaliq Fadli, menyampaikan bahwa listrik di perbatasan menjadi bukti nyata kehadiran negara melalui PLN.

“Momentum Bulan Kemerdekaan RI ini kami maknai sebagai tekad untuk menerangi tanpa batas. Listrik yang kini menyala di Desa Tau Lumbis dan desa-desa sekitarnya bukan hanya menghadirkan cahaya, tetapi juga membuka peluang ekonomi, meningkatkan kualitas pendidikan, serta memperkuat kehadiran negara di tapal batas. PLN ingin memastikan bahwa masyarakat di pelosok pun mendapatkan hak energi yang sama dengan masyarakat di perkotaan,” ujar Chaliq.

Kepala Desa Tau Lumbis, Panus Langkau, juga menegaskan perubahan besar yang dirasakan warga.

"Sebelumnya kami hidup dalam keterbatasan penerangan, anak-anak belajar dengan lampu minyak, aktivitas warga sangat terbatas. Kini dengan listrik PLN, desa kami benar-benar berubah. Kehadiran listrik tidak hanya memberi penerangan, tetapi juga membuka kehidupan baru. Terlebih hadir di momen kemerdekaan, membuat kami semakin merasakan negara hadir di perbatasan,” ungkapnya.

Kehadiran listrik di Kecamatan Lumbis Hulu tak hanya meningkatkan Rasio Desa Berlistrik (RDB) di Kalimantan Utara, tetapi juga menjadi simbol keadilan energi hingga ke batas terluar negeri. Melalui PLN, energi listrik kini menjadi jembatan tumbuhnya aktivitas sosial, pendidikan, dan ekonomi di desa-desa yang sebelumnya terisolasi.

Lebih jauh, PLN UID Kaltimra telah menyiapkan roadmap menuju 100 persen desa berlistrik di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara pada tahun 2027, sehingga seluruh pelosok negeri mendapatkan akses energi yang sama.

Dengan semangat juang melistriki negeri, PLN menegaskan komitmennya untuk melayani tanpa batas, menerangi hingga ke penjuru negeri, dan menghadirkan energi yang menjadi penggerak masa depan bangsa. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved