Berita Penajam Terkini
Forum Bela Negara PPU Gandeng Polres dan Pemkab Cegah Paham Radikalisme
Paham radikalisme menjadi perhatian khusus. Sebagai salah satu bentuk pencegahan dan antisipasi paham radikal di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)
TRIBUNKALTIM.CO,PENAJAM- Paham radikalisme menjadi perhatian khusus. Sebagai salah satu bentuk pencegahan dan antisipasi paham radikal di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Forum Bela Negara (FBN) PPU, bekerjasama dengan Kepolisian Resor (Polres) PPU serta Pemerintah Daerah melaksanakan kegiatan diseminasi pencegahan paham radikalisme terorisme dan komunisme.
Kabag Kesra Sekretariat Kabupaten Penajam Paser Utara ( PPU ), Anang Widianto mengatakan, kegiatan disemisasi ini sangat penting untuk mengedepan persoalan kemanan dan ketertiban masyarakat, dan melaksanakan pendekatan lunak secara komprehensif dan pencegahan terkait isu teorisme, paham radikalisme, komunisme dan maraknya peredaran narkoba saat ini.
Saat ini kelompok radikal kelompok teroris dan jaringan narkoba sudah memiliki kemampuan melakukan propaganda pengumpulan pendanaan pengumpulan informasi, perekrutan dan penghasutan dnegan menggunakan media internet dan jejaringan media elektronik lainnya.
Baca juga: FAKTA-FAKTA Penangkapan Pasutri Terduga Teroris di Balikpapan oleh Densus 88, Cek Keterangan Polisi
"Propaganda itu juga dapat dilihat dengan munculnya postingan di media yang secara aktiv menyebarkan paham paham intoleran. Menghasut dan menyebarkan kebencian dan berbagai modus lainnya terkait radikalisme, terorisme dan peredaran narkoba," ujar Anang, Senin (16/8/2021) kemarin.
Lanjut Anang mengatakan, dalam upaya mencegah hal tersebut harus ada tindakan komprehensif melalui pendekatan sosial dan kearifan lokal, peran aktif tokoh adat, tokoh pendidikan, tokoh agama, masyarakat, media massa dan pemuda untuk mencegah peredaran radikalisme,serta terorisme tersebut dikehidupan sehari-hari.
"Paham radikal dan terorisme masuk ke Indonesia karena beberapa faktor diantaranya adalah tingginya pengetahuan masyarakat, mereka juga sengaja memilih masyarakat yang minim pengetahuan karena mudah dipengaruhi selain itu faktor lainnya adalah kondisi ekonomi, pencarian identitas dan lainnya," ujarnya.
Ditempat yang sama Kapolres PPU, AKBP Hendrik Hermawan melalui Wakapolres PPU, Kompol Nur Kholis S.I.K menjelaskan paham radikalisme dan terosisme sangatlahberbaya, sehingga diharapkan masyarakat harus tetap waspada.
"mungkin dilingkungan kita disekitar masyarakat banyak yang kita tidak tahu salah satu ciri-cirinya dari radikalisme dan terosisme, apalagi saat ini situasi pandemi para peserta didik diharuskan belajar secara online sehingga setiap hari harus menggunakan handphone, jadi pengawasan ketat dari orang tua harus ditingkatkan," ujarnya.
Sebab dijelaskan Wakapolres, saat ini penyebaran paham radikalisme dan terorisme banyak melalui jejaring sosial.
"Jadi saat ini mereka perekrutanannya dan sosialisasinyamelalui online juga. Oleh karena itu bagi anak cucu kita harus selalu diingatkan dan diawasi mereka jangan sampai kecolongan," kata dia.
Baca juga: Penangkapan Terduga Teroris di Balikpapan, Polda Kaltim Serahkan ke Mabes Polri
Tidak hanya memberikan pemahaman tentang bahas paham radikalisme, terorisme dan komunisme bagi kalangan pejabat pemerintah, kecamatan, desa dan kelurahan, Polres PPU juga memberikan bantuan berupa beras bagi masyarakat kurang mampu khsusunya bagi warga yang terdampak Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Jadi ini bantuan kita dari polres, kita ngambil dari petani babulu, kita berikan kepada warga yang positif Covid-19 yang sedang menjalani isoman, harapan kita bisa meningankan beban hidup mereka, dan bakti sosial ini dapat bermanfaat," ujar Wakapolres.
Bantuan tersebut berupa 250 karung beras dibagikan melalui pemerintah kecamatan meliputi 70 karung beras di Kecamatan Penajam, 50 karung beras di Kecamatan Waru, 65 karung beras di Kecamatan Sepaku dan 65 karung beras di Kecamatan Babulu. (*)