News Video

NEWS VIDEO Markas KKB Papua Pimpinan Goliat Tabuni Dikuasai TNI Polri

TNI dan Polri membuat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tak berkutik

Editor: Djohan Nur

TRIBUNKALTIM.CO - TNI dan Polri membuat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tak berkutik.

Bahkan, kini salah satu markas KKB Papua berhasil direbut oleh aparat keamanan Indonesia.

KKB Papua memang sudah sangat meresahkan, aksi terornya dengan menggunakan senjata api tak sedikit membuat korban berjatuhan.

Korban tewas tidak hanya dari masyarakat sipil saja, melainkan juga TNI, maupun Polri.

Guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Papua, TNI dan Polri terus gencar melakukan penindakan terhadap KKB Papua.

Baca juga: KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa Langsung Ambil Tindakan Usai 3 Prajurit Ditembak KKB Papua

Belum lama ini, dengan bermodal peralatan canggih yang dimiliki TNI, memudahkan prajurit yang ada di medan 'perang' untuk memantau keberadaan anggota KKB Papua.

Salah satunya dengan memanfaatkan drone canggih.

Pemantauan dengan drone ini memudahkan pasukan TNI untuk memantau gerak-gerik para anggota KKB papua sebelum melakukan penggrebekan.

Hal itu pula yang dilakukan oleh tim gabungan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Pinang Sirih.

Tim dari Satgas Pinang Sirih yang dipimpin oleh Kasi Intel Operasi Satgas Pinang Sirih Mayor Inf Sudarmin ini berhasil merebut markas KKB Papua pimpinan Goliat Tabuni yang berada di wilayah Kabupaten Puncak.

Baca juga: 3 Prajurit TNI Ditembak KKB Papua, KSAD Jenderal Andika Perkasa Langsung Ambil Tindakan

Keberhasilan menguasai markas KKB pimpinan Goliat Tabuni ini sukses berkat pengintaian drone yang dilakukan sesaat sebelum penyerangan.

Penyerbuan pasukan gabungan TNI Polri ini dilakukan pada Senin (16/8/2021) sore.

"Diawali dengan patroli drone di Kampung Welenggaru, Distrik Gome Utara, Kabupaten Puncak, didapati tiga orang yang diduga KKB. Ketiganya melakukan tembakan ke Tim Cakra dan saat dipantau melalui drone, ketiga orang tersebut kabur menuju honai," kata Sudarmin dalam keterangannya, Rabu (18/8/2021.

Tim Cakra pun langsung melakukan pengejaran dan menembak satu orang anggota KKB.

Setibanya di markas KKB, aparat gabungan menyita satu pucuk senjata laras panjang jenis M16.

"Saat ini Satgas Pinang Sirih melaksanakan koordinasi dengan jajaran aparat keamanan TNI-Polri serta menyiapkan tim cadangan dari Satgas Pamtas Mobile Yonif Raider 715/MTL sewaktu-waktu akan digerakkan," ujar Sudarmin, seperti dilansir dari TribunJogja.com berjudul Sebelum Menyerang, TNI Polri Intai Pakai Drone, Lalu Serang Markas KKB Papua Pimpinan Goliat Tabuni.

Baca juga: KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Nekat Serang Pos TNI, 2 Prajurit Tertembak

Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi AKBP AM Kamal menyatakan, personel TNI-Polri masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kelompok yang melakukan penembakan tersebut.

Aparat gabungan melakukan giat patroli agar aktivitas masyarakat tetap aman.

Kamal mengungkapkan, para komandan satuan menginstruksikan kepada seluruh anggota agar melaksanakan siaga di pos masing-masing.

"Untuk menghindari adanya aksi gangguan keamanan di wilayah Ilaga Kompleks, pasca kontak tembak di Kampung Welenggaru dan Kampung Gugibur Kompleks, Distrik Gome Utara, Puncak," ucapnya.

Sehari sebelum pasukan TNI Polri menguasai markas KKB pimpinan Goliat Tabuni, serangan terhadap aparat keamanan terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak pada Minggu (15/8/2021).

Baca juga: KKB Papua Osimin Wenda Dibekuk, Sempat Kabur Dari Lapas dan Serang Rombongan Polri Tito Karnavian

Serangan tersebut dilakukan oleh anak buah Goliat Tabuni.

Tembakan dari KKB mengenai seorang prajurit TNI, Letda Rudi Sipayung dari Satgas Yonif 715/Matuliato.

Danrem 173/PVB Matuliato, Brigjen TNI Iwan Setiawan, mengungkapkan kejadian itu terjadi ketika personel Yonif 715/Matuliato tengah berpatroli lalu disergap KKB di Distrik Gome.

Saat penyergapan tersebut, kata Iwan, KKB langsung melepaskan tembakan ke arah para personel TNI yang sedang berpatroli itu.

Karena serangan mendadak tersebut, salah satu personel TNI, Letda Inf Rudi Sipayung, mengalami luka tembak dalam kejadian itu.

Baca juga: Sosok Penting KKB Papua Pimpinan Lekagak Telenggen Tertangkap, Rentetan Aksi Terornya Terbongkar

"Memang benar terjadi kontak tembak di Gome hingga menyebabkan satu prajurit dari Yonif 715/Matuliato terluka tembak," kata Iwan saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).

Menurut Iwan, kondisi Letda Inf Rudi Sipayung yang terkena tembakan saat ini dalam kondisi stabil.

"Kondisi prajurit yang terluka stabil karena langsung ditangani dokter dan paramedis dari Yonif 715," ucap dia.

Iwan mengungkapkan, pihak yang melakukan penyergapan terhadap personel TNI itu merupakan kelompok pimpinan Goliath Tabuni.

Mereka diketahui sudah bergeser dari Distrik Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, ke Distrik Gome.

Baca juga: KKB Papua Makin Terdesak, Satu Per Satu Anggotanya Kembali ke NKRI, TNI-Polri Beri Bantuan Sembako

"Wilayah Gome (kini) dikuasai kelompok Goliat Tabuni," kata Iwan.

Diketahui Goliat Tabuni adalah panglima tinggi Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.

Ia bermaskas di Tingginambut Puncak Jaya Papua sejak 2004 silam.

Dirinya merupakan bekas anak buah Kelik Kwalik, ia resmi dilantik Jenderal TPNPB 11 Desember 2012.

Goliath Tabuni memimpin perang di puncak jaya dengan sistem strategi gerilya.

Sejauh ini aksi Goliath Tabuni sudah cukup meresahkan warga, bahkan tidak sedikit korban berjatuhan dari warga sipil hingga TNI Polri di Puncak Jaya.

(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved