Virus Corona di Berau

Walaupun Kasus Positif di Berau Melandai, Kematian Akibat Covid-19 Diakui Masih Tinggi

Dinas Kesehatan atau Dinkes Berau, mengakui adanya penurunan tapi tidak sebanding dengan angka kematian yang masih terjadi setiap hari

Penulis: Renata Andini Pengesti | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI
Kasus kematian akibat Covid-19 terjadi hampir setiap hari, pasien isoman telah tercatat sebanyak 20 yang meninggal. TRIBUNKALTIM.CO/RENATA ANDINI 

Berbeda dengan orang yang kurang napas biasa. Seperti olahragawan kerap kehilangan kesadaran karena kelelahan dan memerlukan oksigen, organ tubuhnya masih tetap normal.

Berbeda dengan pasien Covid-19, organ dalamnya sudah mengalami kerusakan. Terutama organ paru-paru.

“Biar diberikan oksigen, kalau paru-paru sudah putih, banyak radangnya, tidak bisa mengikat oksigen. Ini yang belum dipahami masyarakat,” jelasnya.

Iswahyudi mengakui, penanganan Covid-19 menjadi salah satu dilema. Dampak sosial cukup tinggi dan tidak mudah.

Bagi mereka yang sadar pentingnya protokol kesehatan (Prokes) dalam merawat keluarga yang terpapar, tentu mengurangi potensi penularan.

Dia menambahkan, pihaknya tidak bisa memprediksi kapan pandemi di Kabupaten Berau berakhir. Selama masih ada aktivitas masyarakat, pandemik tetap ada. Sekalipun penerapan PPKM sudah menurun di level terbawah, virus itu tetap ada.

“Meskipun PPKM berhasil dan semua orang bisa masuk tanpa ada tes, itu pasti akan naik lagi. Karena yang dihadapi barang tidak terlihat,” tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved