Badminton

Demi Keharmonisan, Greysia Polii Sebut Apriyani Rahayu Lebih Jago dari Dirinya

Atlet bulutangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii memberikan pujian setinggi langit kepada duetnya, Apriyani Rahayu.

Penulis: Heriani AM | Editor: Syaiful Syafar
Kolase Instagram @greyspolii | @r.apriyanig
Atlet bulutangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii (kiri) dan Apriyani Rahayu. Baru-baru ini, Greysia Polii terang-terangan menyebut jika Apriyani Rahayu lebih jago dari dirinya. 

TRIBUNKALTIM.CO - Atlet bulutangkis ganda putri Indonesia Greysia Polii memberikan pujian setinggi langit kepada duetnya, Apriyani Rahayu.

Secara terang-terangan, Greysia Polii menyebut jika Apriyani Rahayu lebih jago dari dirinya.

Namun alasan Greysia Polii memuji sahabatnya itu justru membuat Boy William tertawa.

"Jagoan Apriyani lah. Demi menjaga keharmonisan," ucap Greysia Polii menjawab pertanyaan cepat Boy William, seperti dikutip dari tayangan kanal YouTube Boy William.

Dalam tayangan video tersebut, Greysia Polii mendapat banyak pertanyaan dari Boy William selama lima menit.

Baca juga: Greysia Polii Buka-bukaan ke Boy William Siapa Pemain Badminton Indonesia Pria Paling Jago

Tidak hanya soal tandemnya, Apriyani Rahayu, Greys juga menjawab pertanyaan soal atlet bulutangkis pria Indonesia.

Di mata Greysia Polii, Kevin Sanjaya adalah yang paling jago permainannya.

Kemudian disusul Anthony Ginting, Jonatan Christie, dan Marcus Gideon.

Seperti diketahui, Greysia Polii saat ini sedang di puncak popularitas menyusul prestasinya bersama Apriyani Rahayu.

Ganda putri Indonesia itu menjadi satu-satunya penyumbang medali emas untuk Indonesia di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Baca juga: Greysia Polii Akhirnya Bicara Soal Rencana Pensiun, Harus Tahu Kapan Kita Harus Berhenti

Atas keberhasilan itu, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu diganjar guyuran bonus. Mulai dari rumah, uang, tanah, hingga unit usaha.

Hadiah tersebut bukan hanya datang dari pemerintah, tapi juga sejumlah tokoh ternama.

Terbaru, suami Maia Estianty, Irwan Mussry memberikan hadiah jam tangan mewah kepada pasangan atlet yang dijuluki The Smiling Champion.

Kondisi itu membuat Boy William iri.

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia bereaksi dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021.
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia bereaksi dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Pedro PARDO/AFP)

Menurut Boy, profesi atlet paling enak untuk dijalani.

Alasan Boy William, karena atlet tidak hanya sehat, namun mendapatkan banyak hadiah saat menang.

Baca juga: Nama Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Diabadikan Anies Baswedan di Gedung PPOP Ragunan

Terkait pencapaiannya itu, Greysia Polii sendiri mengaku puas dan bangga.

Sebab, menurut Greys mental juara itu sudah tertanam di kepalanya sejak umur lima tahun.

Simak videonya:

Kisah Getir di Masa Lalu

Karier pebulutangkis Indonesia Greysia Polii sebelum populer usai merebut medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bersama pasangannya di sektor ganda putri Apriyani Rahayu, sungguh tak mudah.

Saat usianya lima tahun, ayahnya meninggal dunia.

Namun, pada saat bersamaan Greysia mengenal bulutangkis di kampung halamannya, Tomohon, Sulawesi Utara.

Tapi lantaran keterbatasan ekonomi, Greysia kecil--anak bungsu dari tiga bersaudara--terpaksa pakai kardus yang dibentuk menyerupai raket untuk bermain bulutangkis.

"Jadi waktu kecil dia itu pakai kardus dipotong lalu dibentuk jadi raket untuk belajar pukul-pukul," ujar kakak kandung Greysia, Ade Polii saat berbincang dengan jurnalis Tribun Network, Lusius Genik melalui sambungan telepon, Selasa (3/8/2021).

Baca juga: Jokowi Beli Sepatu Baru Buatan UMKM Milik Greysia Polii, Pertanyaan Presiden terkait Harga

Ade juga mengungkapkan berbagai situasi sulit yang dihadapi adiknya sebelum menjadi pemain profesional.

Ada momen di mana ibunda Greysia Polii harus bekerja ekstra keras untuk memenuhi kebutuhan serta perlengkapan bulutangkis sang putri tercinta.

"Jadi dulu itu mama jahit baju, usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan bulu tangkis Greysia," kata Ade.

Selain itu Ade mengungkapkan Greysia Polii adalah sosok periang yang tidak pernah mengeluh.

Di kondisi yang berat, Greysia Polii cenderung tabah menerima dan terus berusaha untuk tidak kalah pada keadaan.

Greysia, menurut Ade, telah membahas kemungkinan untuk pensiun dari panggung bulutangkis usia merebut medali emas Olimpiade 2020. Berikut petikan wawancaranya:

Bisa dijelaskan silsilah keluarga Greysia Polii?

Saya kakaknya Greysia Polii, kami tiga bersaudara, ada satu laki-laki. Kakak nomor satu laki-laki (Ricky Polii), nomor dua saya, nomor tiga Greysia.

Kebetulan kakak yang nomor satu sudah meninggal kemarin bulan Desember 2020.

Kami sebenarnya orang Tomohon cuma memang lama di Jakarta.

Kami kelahiran Jakarta, tapi orangtua kami dari Tomohon.

Kemudian Greysia mengenal badminton itu dari umur 5 tahun.

Kebetulan dia sama mama pindah ke Manado setelah papa kami meninggal dunia.

Sekitar umur 10 tahun dia kembali lagi ke Jakarta, karena sudah masuk di klub Jaya Raya. Pokoknya sejak umur 5 tahun menekuni badminton sampai sekarang ini.

Baca juga: Deretan Artis yang Beri Bonus untuk Greysia Polii /Apriyani Rahayu Setelah Menang di Olimpiade

Siapa yang menginspirasi Greysia untuk bermain bulu tangkis sejak kecil?

Sudah pasti itu dream (mimpi) mama aku untuk dia jadi pemain karena kita kalau tidak salah, kakak dari mama itu pemain bulu tangkis juga, angkatan pebulu tangkis Minarti Timur, dan beliau itu sampai tim Uber Cup Indonesia.

Jadi memang sudah ada darah pebulu tangkis. Greysia dari kecil anak penurut, periang, pokoknya happy terus dia.

Dia dekat dengan kami kakak-kakaknya, orangtua, saudara, keponakan-keponakan, sampai sekarang. Anaknya sangat dekat dengan keluarga.

Bagaimana kisah perjuangannya?

Dulu awal dia main bulu tangkis belum mampu beli raket karena kan papa kami meninggal dunia.

Jadi waktu kecil dia itu pakai kardus dipotong lalu dibentuk jadi raket. Itu saat dia masih lima tahun.

Jadi dulu itu Greysia mulai main bulu tangkis pakai kardus yang dibentuk jadi raket, untuk belajar pukul-pukul. Latihan-latihan, mama kan dulu full mengurus Greysia.

Kalau mau main bulu tangkis itu harus banyak jam terbang, dalam arti mengikuti pertandingan-pertandingan ke seluruh Indonesia, bukan hanya Jakarta.

Yang berat itu ya pembiayaan perjalanan untuk berkompetisi itu. Juga pertandingan bulu tangkis itu tidak hanya satu atau dua hari, bisa satu minggu.

Greysia mula-mula pertandingan itu kompetisi kelompok usia antara 8-10 tahun. Aku agak lupa sebenarnya, hanya Greysia itu menjuarai berbagai kompetensi.

Termasuk juga waktu kecil dia pernah pasangan sama Liliyana Natsir, itu dia di Manado dengan di Jakarta juga.

Yang dampingi Greysia berkarier dari nol sampai sekarang ini adalah mama.

Kami kakak-kakaknya hanya memberikan support.

Dari nol sampai dia jadi seperti sekarang ini mama saya. Mama saya dalam mengikuti Greysia itu dia all out. Mama kasih yang terbaik semuanya untuk Greysia.

Dia juga mengusahakan supaya Greysia tidak patah semangat, tidak boleh sedih ketika kalah. Aku ingat mama bilang begini sama Greysia, "Dalam pertandingan ada menang kalah. Kalau kalah pasti kita nangis, sedih, tapi misalnya kamu kalah, berarti kamu bukan kalah sama lawan, tapi kamu kalah dengan keadaan. Jadi tidak boleh kalah dengan keadaan".

Selepas kepergian ayah, finansial keluarga Anda sebut goyah. Kesulitan apa yang dihadapi untuk memenuhi kebutuhan Greysia?

Bulu tangkis itu harus ikut kompetisi, vitamin, dan perlengkapan. Jadi mama jahit baju, usaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan bulu tangkis Greysia.

Hanya di masa sulit itu Greysia enjoy saja dengan situasi. Tidak pernah mengeluh atau bagaimana.

Dia menerima segala keadaan, yang penting bagi dia adalah bisa main bulu tangkis, bisa tanding, bisa juara.

Dari kecil memang tidak banyak mengeluh anaknya. Sudah kuat dari kecil anak itu.

Baca juga: YouTuber Maell Lee Tuai Sorotan Edit Wajah Greysia Polii Kini Sampaikan Klarifikasi & Minta Maaf

Adakah momen ketika Greysia merasa begitu terpuruk?

Ada fase-fase down. Setiap impian atlet itu untuk bisa ikut Olimpiade. Jadi dia merasa terpuruk, merasa gagal di Olimpiade dia yang pertama di tahun 2012.

Dulu itu dia memang sedih, karena saat itu dia sedang berada di usia emas. Tapi ternyata Tuhan belum kasih (kemenangan).

Kami semua sedih pada waktu itu.

Pokoknya kami saling support, bilang ke dia bahwa dia pasti bisa agar tidak terpuruk dengan keadaan. Selebihnya dari dia sendiri untuk bangkit.

Apa hobi Greysia di luar bulu tangkis?

Dia hobi menyelam, naik gunung, musik juga. Semua dia pelajari mulai dari gitar, drum, keyboard.

Semua itu dia les, bukan cuma belajar biasa. Multitalenta banget. Hanya yang paling dia sukai itu diving.

Sepertinya lokasi favorit dia untuk diving itu di Bunaken. Kalau ke Bunaken suka ajak keluarga, kadang-kadang juga sama tim bulu tangkisnya.

Tapi dia senang ajak keluarga kalau sedang liburan.

Kalau di Jakarta, kalau dia lagi tidak ke mana-mana, dia suka ajak refreshing seperti misal menginap di hotel sama-sama, makan di restoran.

Karena memang Greysia itu senang kumpul dengan keluarga. Dia sosok yang hangat di tengah keluarga, sangat baik, dan begitu memahami kondisi keluarga.

Baca juga: Profil Greysia Polii, Kenangan Buruk London, Medali Emas Olimpiade Tokyo hingga Catat Sejarah

Pernah tidak Greysia membahas pensiun dari bulu tangkis?

Sebenarnya dia pensiun setelah Olimpiade. Ini Olimpiade terakhir dia, tapi kan kita tidak tahu ke depan bagaimana.

Tapi mungkin setelah ini masih ada satu atau dua tahun lagi bagi dia untuk main. Belum bisa dipastikan kapan dia pensiun, hanya sudah membahas masalah itu dengan keluarga.

Dia tidak ngomong secara langsung. Hanya kami tahu umur pemain bulu tangkis, apalagi dia sudah menikah, pengin punya keluarga juga.

Jadi ya kita semua maklum, dari PBSI juga begitu. Yang pasti kita sudah melihat ke arah situ, bahwa dia akan pensiun sesudah Olimpiade. Hanya waktu pasti akan pensiun itu belum diketahui.

Bicara Olimpiade Tokyo, menurut Anda faktor apa yang menebalkan motivasi Greysia untuk berprestasi?

Dia all out selama (tampil di) Olimpiade Tokyo. Benar-benar sedikit kesalahannya. Mungkin pandemi ini, harusnya Olimpiade Tokyo kan tahun lalu.

Terbatas juga pertandingan dia selama pandemi ini. Hanya dia berlatih keras, berusaha untuk mengikuti Olimpiade.

Latihannya juga jauh lebih banyak.

Mungkin juga karena sudah menikah, barangkali pikirannya sekarang telah banyak yang berubah. Lalu juga karena kakak meninggal dunia itu jadi motivasi sendiri untuk dia mempersembahkan gelar.

Baca juga: ISAK TANGIS Apriyani Rahayu di Pelukan Eng Hian Bongkar Kisah Juang Masa Lalu Pasangan Greysia Polii

Apa kebiasaan Greysia sebelum bertanding?

Paling mendengar lagu atau berdiam diri. Jadi lebih banyak waktu untuk kontemplasi.

Dia juga selalu memberitahu ke keluarga, grup kakak adik, sama mama, sama keponakan-keponakan. Jadi setiap kali dia mau bertanding, dia sounding di grup.

"Dedek sudah mau main, doakan", tulis dia.

Selesai main dia sounding lagi di grup. Dia paling sering chat di grup keluarga, anaknya suka ngelucu.

Komentar-komentar dia lucu-lucu di grup keluarga. Pokoknya anaknya ramai dan jarang bersedih.

Baca juga: Siapa Felix Djimin? Sosok Penting Greysia Polii yang Sempat Disembunyikan dari Publik Selama 6 Tahun

Komentar keluarga tentang bonus-bonus yang akan didapat Greysia?

"Wow". Maksudnya luar biasa banget berkat dari Tuhan. Sesuai dengan perjuangan dan usaha Greysia dan mama. Dan keluarga pastinya turut senang.

Greysia bisa juara saja kita sudah senang apalagi dapat apresiasi yang begitu besar dari pemerintah dan masyarakat, pengusaha, influencer. Pokoknya luar biasa.

Greysia sementara ini masih berdomisili di Asrama Pelatnas di Cipayung, Jakarta Timur. Suaminya tinggal di Jakarta juga.

Saya berharap Greysia setelah ini tetap humble, tetap sayang keluarga, tetap jadi pribadi yang seperti dulu.

Dan yang paling penting selamat menikmati the goodness of life. Selamat menikmati semua kebaikan yang Tuhan berikan ke kamu. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved