Berita Nasional Terkini
Ada 'Markas Avengers' di Merauke, Komentar Akun Medsos Pemprov Kaltim Curi Perhatian, Singgung IKN
Instagram @kemenpupr memosting sebuah video yang menunjukkan gambar "Markas Avengers" di Merauke, Papua
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Diketahui Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan Monumen Kapsul Waktu di Kabupaten Marauke pada 2018 lalu.
Presiden didampingi Ibu Negara, Irianan Joko Widodo di agendakan untuk menyaksikan peletakan kapsul waktu ke dalam cangkang oleh 36 orang anak-anak.
Berikut rangkuman Tribunnews.com tentang 6 fakta Monumen Kapsul Waktu Marauke

1. Kapsul Waktu Akan di Buka Tahun 2085
Tiga tahun lalu, ada tujuh mimpi anak-anak bangsa yang dimasukkan ke dalam kapsul waktu dan dibawa mengelilingi 34 provinsi sejauh 24.089 kilometer.
Kapsul waktu ini berisi mimpi dan harapan anak-anak Indonesia akan Indonesia 70 tahun mendatang.
Kapsul waktu ini dibawa secara estafet mulai dari Aceh ke seluruh provinsi dan berakhir di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua pada bulan Desember 2015.
“Ide pembangunan monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu berasal dari Presiden Jokowi pada HUT ke-70 Kemerdekaan Indonesia tahun 2015 dan akan dibuka kembali pada 70 tahun mendatang, yakni pada tahun 2085," kata Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Indonesia (Kemen PUPR RI) Basuki Hadimuljono di Merauke, Kamis (15/3/2018) lalu.
Baca juga: Prabowo Sarankan Presiden Jokowi untuk Teruskan Pemindahan IKN ke Kaltim
"Kebetulan saya hadir saat dimulai di Sabang dan ikut menerima di Kalimantan Timur dan Merauke."
"Kami ditugasi membangun monumen untuk menyimpan Kapsul Waktu yang akan dibuka pada tahun 2085,” jelas Basuki.
2. Luas Lahan dan Arsitektur Monumen Kapsul Waktu
Dengan luas 2,5 ha terdiri dari 1 ha untuk area monumen dan 1,5 ha digunakan sebagai alun-alun.
Lokasi monumen berada di depan Kantor Bupati Merauke, dan dekat Bandara Mopah sehingga akan menjadi landmark baru Kabupaten Merauke yang dapat dilihat saat pesawat mendarat.
Desain arsitektur monumen dibuat oleh arsitek kenamaan Indonesia, Yori Antar yang juga terlibat dalam desain arsitektur infrastruktur PUPR lainnya.
Angka 17, 8, dan 45 dipilih menjadi angka-angka kunci ukuran monumen.