Sopir Truk Demo
Ratusan Sopir Truk Asal Bontang Demo ke Samarinda Minta 2 Tuntutan Mereka Dipenuhi
Hingga kini, ratusan sopir truk asal Bontang dan Samarinda masih tertahan di depan pintu Bandara APT Pranoto, lantaran belum diperkenankan masuk ke Sa
Penulis: Renata Andini Pengesti |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Hingga kini, ratusan sopir truk asal Bontang dan Samarinda masih tertahan di depan pintu Bandara APT Pranoto, lantaran belum diperkenankan masuk ke Samarinda mengingat saat ini masih dalam situasi PPKM Level 4.
Meski demikian, ratusan sopir yang tergabung dalam Persatuan Leveransir Bahan Bangunan (PLBB) Kota Bontang ini mengatakan tidak akan kembali hingga tuntutan mereka didengarkan.
Ketua PLBB Bontang, Saripuddin saat ditemui media di lokasi menjelaskan ada dua tuntutan yang ingin mereka sampaikan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Pertama terkait antrean panjang setiap mereka ingin mengisi bahan bakar solar di semua SPBU yang ada di Kalimantan Timur.
Mereka ingin apabila dimungkinkan, pemerintah bisa membuatkan SPBU khusus truk guna menghindari kemacetan.
Baca juga: Para Sopir Truk Minta Kembalikan Rekannya yang Ditahan, Kepala Gakkum LHK Berikan Klarifikasi
"Coba perhatikan di semua SPBU, kalau pengisian pasti ngantre bisa seharian. Efeknya ke masyarakat juga yang harus merasakan macet karena jalan dipenuhi truk," ujarnya.
Lalu yang kedua, lanjutnya, terkait rekan sopir mereka yang hingga saat ini truknya masih ditahan.
Ia menjelaskan, penahanan armada milik rekan mereka tersebut lantaran dianggap mengambil batu gunung di kawasan Hutan Lindung di Jalan Poros Samarinda-Bontang pada beberapa waktu lalu.
Sebenarnya, kata Saripuddin, pihaknya sudah melakukan mediasi melalui Pemerintah Kota Bontang, bahkan Provinsi Kaltim, namun tidak mendapatkan respons.
"Makanya kami melakukan aksi solidaritas. Ada 300 truk yang datang dari Bontang, ada juga dari Samarinda. Kami minta truknya itu bisa diserahkan karena rekan kami itu juga harus bekerja untuk menafkahi anak istrinya," jelasnya.
Ia juga menjelaskan duduk persoalannya di mana pada dua bulan lalu rekan mereka yang bernama Mulyadi membeli batu gunung di Desa Suka Damai, Kilometer 17 Jalan Poros Samarinda Bontang.
Baca juga: Insentif dan TPP PNS di PPU Belum Dibayar 3 Bulan, Bupati Bakal Didemo jika Belum Beri Kejelasan
Lalu saat proses memuat batu, tiba-tiba pihak Balai Gakkum KLHK Samarinda dengan didampingi oleh Polres Kutai Timur datang mengamankan rekan mereka tersebut.
"Makanya ada aksi ini," tuturnya
Dan saat ini sebanyak 15 orang perwakilan PLBB tengah melakukan pertemuan dengan pihak Gakkum untuk menyampaikan aspirasi mereka. (*)