Berita Samarinda Terkini
Tingkatkan Antisipasi Bencana, BPBD Petakan Titik Baru Banjir dan Longsor di Samarinda
Untuk meningkatkan antisipasi dampak banjir di Kota Samarinda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda melakukan pemetaan terhadap t
Penulis: Heriani AM |
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Untuk meningkatkan antisipasi dampak banjir di Kota Samarinda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda melakukan pemetaan terhadap titik-titik banjir yang ada.
Tak hanya itu, pemetaan juga dilakukan termasuk titik-titik yang berpotensi longsor.
Pelaksana Teknis (Plt) Kepala BPBD Kota Samarinda, Hambali mengatakan pemetaan ini sebagai imbauan kepada tiap-tiap kecamatan terhadap titik-titik banjir dan longsor terbaru.
"Ya itu berdasarkan instruksi walikota, suratnya saya sebar ke kecamatan, jadi kecamatan itu nanti tahu di mana titik-titik longsor dan banjir yang baru di kecamatannya masing-masing, sudah kita pilah-pilah berdasarkan tingkat risikonya," jelas Hambali.
Pemetaan titik rawan itu mengacu berdasarkan kejadian terakhir di wilayah tersebut.
Baca juga: Sudah Dua Hari Pemukiman Warga Tani Aman Loa Janan Ilir Samarinda Masih Terendam Banjir
"Karena banjir yang terakhir ini kita anggap yang paling banyak dampaknya, malah di Samarinda Utara relatif tidak ada (banjir) kemarin," imbuhnya.
Hambali melanjutkan bahwa terdapat beberapa penambahan titik longsor di kota Samarinda, namun menurutnya relatif tak berisiko tinggi karena hanya berdampak pada sebagian kecil permukiman.
Penyebab penambahan titik banjir dan longsor terutama pada banjir yang terjadi dua hari yang lalu diindikasikan, salah satunya karena kegiatan pengupasan lahan dan pembangunan permukiman yang terjadi di beberapa kawasan tertentu.
Kurang lebih terdapat 55 titik banjir dan dua titik longsor yang tersebar di beberapa wilayah pada Minggu (29/8/2021) malam lalu.
Selain itu tingginya curah hujan juga semakin membuat daya tampung daerah-daerah aliran sungai tak mampu membendung debit air.
Baca juga: Banjir di Samarinda, Gedung SMPN 24 Kena Imbas Timbunan Lumpur
"Kebanyakan untuk daerah longsor karena tanahnya masih bergerak akibat ada pengerukan atau pembangunan rumah," ucap Hambali. (*)