Mata Najwa

Dampak Pembelajaran Jarak Jauh pada Kecerdasan Siswa Dibahas di Mata Najwa, Materi di Sekolah Pudar

Menurut Direktur Eksekutif Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan, Nisa Felicia, dampak pembelajaran jarak jauh bisa berdampak pada kecerdasan anak.

Penulis: Heriani AM | Editor: Heriani AM
Capture Twitter Mata Najwa
Mata Najwa tadi malam membahas soal plus minus pembelajaran tatap muka. 

6. Mencari jalan agar akses pendidikan bisa merata, agar mutu sekolah tak jomplang sedemikian rupa.

7. Kita belum tahu dampak pandemi kepada taraf kecerdasan, moga 2 tahun penuh kesulitan tak bikin kita makin ketinggalan.

8. Pelajaran berharga tentang gentingnya adaptasi dengan zaman, yang terlambat niscaya akan tercecer jauh di alam kejumudan.

Baca juga: Di Mata Najwa, Guru Asal Kebumen Cerita Uji Nyali Saat Kunjungi Siswa, Reaksi Ganjar Pranowo

Guru di Kebumen Uji Nyali

Acara Mata Najwa kali ini menampilkan foto dan video pembelajaran jarak jauh yang dikirim oleh penonton setia Mata Najwa dari berbagai daerah di Indonesia.

Selain itu, Najwa Shihab juga berinteraksi dengan masyarakat, tenaga pendidik, hingga pemangku kebijakan di wilayah tersebut.

Salah satu cerita datang dari guru yang mengaju uji nyali saat sekolah jarak jauh bernama Tri Puji.

Ia adalah guru di salah satu sekolah dasar negeri di daerah Kebumen, yang mengaku kesulitan dalam proses pembelajaran jarak jauh selama ini.

Metode pembelajaran yang Tri Puji pakai adalah daring dan luring.

Baca juga: COBA-COBA Tatap Muka Tema Mata Najwa Malam Ini, Pro Kontra Kebijakan Nadiem Makarim

Setiap metode pembelajaran daring, seminggu sekali kita lakukan kunjungan ke rumah-rumah siswa dibagi per kelompok.

"Namanya juga pegunungan, ke rumah-rumah lumayan jauh, bisa pakai motor. Naiknya bisa, turunnya yang uji nyali," ujarnya dikutip dari akun Twitter Mata Najwa.

Kendala lain yang dihadapi adalah saat pengumuman tugas.

Dimana ia menganggap bahwa siswanya memiliki kecenderungan learning loss, bahkan ada murid kelas 4 SD yang masih mengeja.

"Anak-anak pas ngumpulin tugas datang seminggu sekali. Pas ditanya ini tulisan siapa, dia jawab: enggak tahu kayaknya ibu saya. Jadi ibunya yang lebih pintar," jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut ada kekhawatiran akan dunia literasi saat ini.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved