Berita Nasional Terkini

KISAH Prajurit TNI Lolos dari Maut, Markas Dikepung 50 KKB Papua hingga Dihujani Peluru Saat Kabur

Kisah prajurit TNI lolos dari maut, markas dikepung 50 angggota KKB Papua hingga dihujani peluru saat kabur.

Tribunnews.com/Dok Kodam XVIII/Kasuari
Kondisi Posramil Kisor, Maybrat, Papua Barat pasca penyerangan yang diduga dilakukan kelompok KKB. Simak kisah prajurit TNI lolos dari maut, markas dikepung 50 angggota KKB Papua hingga dihujani peluru saat kabur. 

Sementara itu diketahui Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan kunjungan kerja di Sorong, Papua Barat, Sabtu (28/8/2021) siang.

Kunker tersebut tidak lain untuk melihat sejauh mana penanganan dan pengendalian Covid-19 di Papua Barat.

Penyebab KKB Papua sulit ditumpas

Penindakan terus dilakukan TNI dan Polri, terkait dengan aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

Tidak hanya menindak anggota KKB Papua saja, namun aparat juga melakukan penindakan terhadap para simpatisan KKB Papua.

Baca juga: Penuhi Semua Kebutuhan KKB Papua, TNI-Polri Tangkap Kepala Distrik dan Keluarganya

Pihak-pihak yang mendukung, terlebih memberikan modal, serta memenuhi kebutuhan KKB Papua untuk melakukan aksi teror akan ditindak oleh TNI-Polri.

Belum lama ini, TNI dan Polri menangkap oknum Kepala Distrik, berserta anggota keluarganya, diduga terlibat dalam jaringan KKB Papua.

Polisi menangkap Kepala Distrik Wusama berinisial EB, di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.

EB diduga telah mengundang Tenius Gwijangge untuk bergabung ke KKB di Yakuhimo.

Selain mengundang, EB juga diduga menyiapkan segala keperluan KKB di Dekai.

"Jadi semua keperluan KKB di Dekai disiapkan oleh EB," kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani di Jayapura, Senin (30/8/2021), seperti dilansir dari Kompas.com.

Selain itu, keponakan EB yang berinisial Y juga ditangkap karena keterlibatan yang sama.

Y diduga menyiapkan logistik bagi KKB.

Baca juga: Putus Sumber Pendanaan KKB Papua, Bupati Yahukimo Turun Tangan, Ini Langkah yang Dilakukan

Selain EB dan Y, polisi juga menangkap dua orang lainnya, yakni YH dan EH.

YH diduga kuat terlibat pembunuhan empat pekerja bangunan di Kampung Bingky, Distrik Seradala, 29 Juni 2021.

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved