Berita Nasional Terkini

Putus Sumber Pendanaan KKB Papua, Bupati Yahukimo Turun Tangan, Ini Langkah yang Dilakukan

Sumber pendanaan yang digunakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan serangkaian teror di Papua, akan segera ditutup

Dok Humas Polda Papua via Kompas.com
Personel Satgas Nemangkawi berada di Kali Yegi, Distrik Dekai, untuk mencari pekerja PT. Indo Papua yang melarikan diri dari KKB, Yahukimo, Papua, Senin (23/8/2021), dan inilah daftar KKB Papua paling berbahaya, terdapat eks Prajurit TNI, hingga dipimpin pemuda usia 20 tahunan. 

TRIBUNKALTIM.CO - Sumber pendanaan yang digunakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan serangkaian teror di Papua, akan segera ditutup.

Hal itu tak terlepas dari telah diketahuinya sejumlah sumber pendanaan KKB Papua.

Salah satu sumber pendanaan KKB Papua yakni dari aktivitas pertambangan emas ilegal.

Hasil dari pertambangan emas itulah yang kerap digunakan KKB Papua untuk memenuhi kebutuhan, baik terkait dengan aksi teror, maupun kebutuhan sehari-hari.

Bupati Yahukimo, Didimus Yahuli akan segera menutup area penambangan emas ilegal di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Baca juga: NEWS VIDEO Inilah Penyebab KKB Papua Sulit Ditumpas TNI-Polri

Didimus menduga, salah satu alasan KKB Papua berulah di wilayahnya karena keberadaan area penambangan emas ilegal tersebut.

"Itu betul sekali, tadi kami sudah putuskan akan menutup sampai batas waktu yang tidak kami tentukan sambil membenahi keadaan di dalam," ujarnya baru-baru ini, melansir dari Kompas.com dalam artikel 'Buntut Aksi KKB, Bupati Yahukimo Akan Tutup Tambang Emas Ilegal di Distrik Seradala'

Didimus mengaku telah mendapat informasi ada beberapa anggota KKB Papua yang berasal dari Kabupaten Nduga datang ke Yahukimo karena daya tarik tambang.

"Jadi (penambangan ilegal) itu sumber masalah juga, tapi kita harus mengerti kondisi Papua akhir-akhir ini. Teman-teman, saudara di Nduga mungkin karena terdesak oleh aparat atau apa mereka bergeser ke sini, tapi ada juga yang lain karena pertambangan, kami sudah kasih tahu Kapolres dan Dandim untuk analisa," kata dia.

Namun ia menyadari tak mudah menutup aktivitas penambangan emas ilegal di Seradala.

Baca juga: Inilah Penyebab KKB Papua Sulit Ditumpas TNI-Polri, Ternyata Ada Oknum yang Penuhi Semua Kebutuhan

Menurutnya, perlu ada peraturan daerah untuk mengakomodasi rencana tersebut.

"Untuk benahi itu butuh 1 atau 2 bulan, kita akan hentikan karena itu satu daya tarik orang mau ke sini," kata Didimus.

Dalam beberapa minggu terakhir, KKB Papua diketahui kerap melakukan aksi kriminal bersenjata di wilayah Distrik Dekai.

Akibat aksi KKB Papua, selama Agustus 2021 sudah ada tiga korban tewas dan beberapa rumah dibakar.

Satgas Nemangkawi menyebut para pelaku merupakan KKB Papua yang di dalamnya diaktori oleh Tenius Gwijangge, Senat Soll, dan Temianus Magayang.

Baca juga: NEWS VIDEO Daftar KKB Papua Paling Berbahaya

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved