Liga 1
Lini Pertahanan Jadi Sorotan Jelang Derby Papadaan, Pemain Muda Borneo FC Harap Dapat Kesempatan
Jelang Derby Papadaan pemain Borneo FC yang berposisi bek kiri, Nurdiansyah mengakui hingga saat ini dirinya tengah menunggu kesempatan bermain.
Sehingga, tren positif seperti pada pekan pertama Liga 1 bisa kembali terulang.
“Kami juga tak boleh jemawa melihat hasil lawan yang tak pernah menang."
"Kami harus fokus pada diri sendiri dan itu sangat penting untuk meraih hasil seperti yang kami inginkan,” kata Amir.
Masalah di Lini Pertahanan Borneo FC
Setelah dua kali lini belakang Pesut Etam kecolongan pada menit-menit akhir laga, asisten pelatih Borneo FC, Ahmad Amiruddin memberikan komentarnya.
Walaupun sudah diperkuat oleh pemain sekelas Leo Guntara, Safruddin Tahar, dan Rifad Marasabessy, dia menilai masalah koordinasi menjadi faktor utama.
Selain itu, konsentrasi menjadi faktor penentu karena setelah pertandingan berjalan di atas 70 menit, lini belakang masih harus menerima serangan dari tim lawan.
Akibatnya, jika ada kesalahan kecil, lawan bisa menciptakan gol dari kelengahan lini belakang.
“Memang ada kesalahan di lini belakang di dua pertandingan awal ini. Harusnya koordinasi harus tetap dijaga," kata Ahmad Amiruddin dikutip Bolasport.com dari laman resmi klub.
"Sebab sekali kesalahan terjadi, maka akan jadi masalah bagi gawang kami,” terang Ahmad Amiruddin.
Menghadapi pertandingan pekan ketiga melawan Barito Putera, pelatih yang akrab disapa Amir ini menjelaskan timnya akan memperkuat lini belakang.
Baca juga: Berita Persib, Tim Robert Alberts Terancam Dibombardir Bali United, Senjata Baru Teco di Liga 1 2021
Dia menilai, lini depan Barito Putera, terutama pemain asing mereka Alexandar Rakic, adalah sosok yang harus diwaspadai.
Selain itu, Barito Putera merupakan klub yang tidak bisa dipandang sebelah mata.
Dari dua pekan Liga 1, skuad Laskar Antasari bisa merepotkan lini belakang klub-klub besar.
“Jadi jangan sampai lawan Barito kami mengulang kesalahan yang sama."
"Sebab lawan kami berikutnya punya pemain depan lebih berbahaya,” pungkasnya. (*)