Menko Airlangga: Perubahan Paradigma Pembangunan Ekonomi dari Resource Driven ke Innovation Driven

Percepatan pembangunan ekonomi berbasis inovasi merupakan salah satu tahapan dalam pencapaian visi Indonesia Emas pada tahun 2045.

Editor: Diah Anggraeni
ekon.go.id
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech pada acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 dengan tema Membangun Kedaulatan Teknologi Sebagai Basis Ekosistem Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Menuju Indonesia Emas 2045, Kamis (16/9/2021). 

Pada tahun 2020, pengguna aktif aplikasi Edutech Indonesia tumbuh signifikan mencapai 200 persen dan jumlah penguna healthtech (telemedicine) juga meningkat signifikan.

Bahkan dalam 5 tahun ke depan, diprediksi pengguna telemedicine di Asia Pasifik akan meningkat sebesar 109 persen.

Kemajuan teknologi digital haruslah dipandang menjadi sebuah peluang bagi Indonesia.

Berbagai studi menyatakan bahwa peluang ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar karena didukung oleh sejumlah faktor, seperti jumlah penduduk yang terbesar ke-4 di dunia dengan jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta atau 70,7 persen, yang ditopang oleh Generasi Z sebanyak 75,49 juta orang, atau 27,94 persen dan Generasi Y/Milenial yang mencapai 69,90 juta jiwa atau 25,87 persen.

Untuk mendorong peningkatan daya saing dan meraih peluang tersebut, pemerintah telah memberikan dukungan fiskal berupa kebijakan Super Tax Deduction untuk kegiatan vokasi, industri padat karya maupun penelitian dan pengembangan.

Hal ini dilakukan agar dapat mendorong dan memunculkan talenta-talenta (SDM) Indonesia yang hebat, produktif, serta SDM yang dapat membawa negara ini bersaing secara global khususnya di era digital saat ini.

"Selamat mengikuti acara ini, semoga kegiatan ini dapat memberikan optimisme bagi kita semua dalam memunculkan ide-ide dan inovasi baru yang dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional," pungkasnya.

Baca juga: Airlangga Apresiasi Sistem Aplikasi KEK, Hasil Kolaborasi guna Kemudahan Memperoleh Fasilitas Fiskal

Turut hadir dalam acara tersebut, Menteri Pendidikan Kebudayaan, dan Ristek Nadiem Anwar Makarim, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. Laksana Tri Handoko, dan Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia Dr. Ir. Heru Dewanto. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved