Berita Nasional Terkini

Bursa Calon Panglima TNI, Peluang Jenderal Andika Perkasa & Wapres Salah Sebut, Sinyal dari Istana?

Bursa calon Panglima TNI semakin menarik, mulai dari peluang Jenderal Andika Perkasa hingga Wapres salah sebut. Siapa gantikan Hadi Tjahjanto?

Editor: Amalia Husnul A
tni.mil.id
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono (kiri) bertemu dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa. Bursa calon Panglima TNI semakin menarik, mulai dari peluang Jenderal Andika Perkasa hingga Wapres salah sebut. Siapa gantikan Hadi Tjahjanto? 

Artinya, Presiden Jokowi akan menunjuk perwira tinggi TNI lainnya untuk menjadi suksesor Hadi sebagai Panglima TNI.

Hanya saja, hingga hari ini, DPR RI belum menerima Surat Presiden (Surpres) berisikan calon Panglima TNI selanjutnya.

Kendati demikian, sejumlah nama muncul dan digadang-gadang akan menjadi Panglima TNI selanjutnya.

Ada beberapa nama yang muncul. Namun yang terkuat mengerucut pada KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa dan KSAL Laksamana TNI Yudo Margono.

Baca juga: Biodata dan Prestasi Laksamana Yudo Margono yang Menyodok di Bursa Calon Panglima TNI

Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi memberi tanggapan terkait sosok yang berpeluang menggantikan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto.

Nama yang disebut berpeluang menjadi calon Panglima TNI, yaitu Kepala Staf Angkatan Darat ( KSAD ), Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Laut ( KSAL ), Laksamana Yudo Margono.

Lantas, siapa yang paling berpeluang?

Khairul Fahmi mengatakan, Andika Perkasa dan Yudo Margono berpeluang menjadi calon Panglima TNI, termasuk Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Ketiganya disebut memiliki kecakapan yang mumpuni dan terbaik di posisinya masing-masing.

"Sebenarnya kepala staf angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, semua sama punya peluang," ujarnya, Sabtu (18/9/2021).

"Karena dari segi kecakapan, para kepala staf ini sangat mumpuni," lanjutnya.

Fahmi berujar, sosok calon Panglima TNI nantinya tergantung dari prioritas dan kebutuhan dari Presiden Joko Widodo ( Jokowi ).

"Mereka juga mempunyai keunggulan kompetitifnya masing-masing.""Sehingga, saya kira yang harus ditekankan adalah ke mana arah prioritas dan kebutuhan Presiden."

"Saya kira yang kita harus pahami kebutuhan Presiden tentu saja tidak jauh dari menghadirkan pembantu yang memiliki loyalitas tanpa hambatan," beber pengamat ini.

Ia menilai, pihak lain tak perlu berlomba untuk saling mendukung calon Panglima TNI.

Sebab, pengusulan nama calon Panglima TNI adalah hak dari Presiden Jokowi.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved