Berita Nasional Terkini
UPDATE KASUS SUBANG: Terkuak Sumpah Tuti Sebelum Jadi Korban Pembunuhan, soal Alphard dan Istri Muda
Update kasus Subang terbaru: terkuak sumpah Tuti Suhartini sebelum jadi korban pembunuhan, tentang mobil Alphard dan istri muda suaminya.
TRIBUNKALTIM.CO - Update kasus Subang terbaru: terkuak sumpah Tuti Suhartini sebelum jadi korban pembunuhan, tentang mobil Alphard dan istri muda suaminya.
Hingga saat ini, siapa pembunuh ibu dan anak di Subang belum kunjung ditangkap dan polisi masih terus berupaya mengungkap kasus yang cukup menyita perhatian publik tersebut.
Kabar terbaru, sumpah Tuti Suhartini sebelum jadi korban pembunuhan tentang mobil Alphard dan istri muda suaminya terungkap.
Seperti diberitakan, Tuti Suhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan meninggal dunia di rumahnya dan jasad mereka disimpan di bagasi mobil Alphard.
Baca juga: UPDATE KASUS SUBANG: DNA Ada di Puntung Rokok, Danu Akhirnya Akui Sempat ke TKP Sebelum Amalia Tewas
Baca juga: ANDAI Polisi Menyerah, Keluarga Punya Cara Lain buat Ungkap Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Baca juga: PELAKU SUDAH DITANGKAP? Fakta Terbaru Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Misteri Darah di Baju Yosef
Sebelum meninggal, Tuti Suhartini (55) sempat mengucapkan sebuah sumpah.
Ia mengatakan, mobil Alphard yang ada di rumahnya tidak akan bisa berjalan bila digunakan oleh orang lain.
Hal tersebut dikatakan oleh anak pertama Tuti, Yoris (34).
Tuti dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan meninggal dunia di rumahnya.
Jasad mereka disimpan di bagasi mobil Alphard.
Yoris (34) mengatakan, mendiang ibunya Tuti Suhartini pernah berujar, bahwa mobil mewahnya, Toyota Alphard, tidak akan bisa berjalan apabila digunakan oleh orang lain.
Menurut Yoris, sebelum ibunya meninggal secara mengenaskan itu, Tuti pernah bersumpah apabila mobil digunakan orang lain, mobil tersebut tidak akan bisa jalan.
"Memang dulu pernah dari mamah itu sendiri, ada sumpah serapah yang diucapkan mamah, jadi si mobil Alphard itu dipake sama orang lain itu mobil pasti diem tidak akan bisa digunakan," ucap Yoris, Jumat (24/9/2021),seperti dilansir TribunJabar.id di artikel berjudul Sumpah Tuti Sebelum Jadi Korban Kasus Subang, Berkaitan dengan Mobil Alphard dan Istri Muda Suaminya.
Yoris mengatakan, ibunya memang tidak mengizinkan orang lain untuk menggunakan mobil keluarga tersebut, dengan alasan tidak mau bahwa mobil Alphard digunakan oleh istri muda dari Yosef (55).
Yosef merupakan suami Tuti dan ayah Yoris serta Amalia.
Baca juga: UPDATE Kasus Pembunuhan di Subang, Kecurigaan Kakak Korban Soal Gerak-gerik Yosef Saat Lapor Polisi
"Karena memang mobil itu enggak mau dipinjamkan atau dipakai sama Mimin (istri mudanya Yosef), sebenernya sih itu," ujar Yoris.

Bantah Kunci Otomatis
Mobil Alphard tempat ditemukannya jasad Tuti Suhartini serta Amalia Mustika Ratu disebut-sebut tidak akan bisa jalan apabila dikemudikan orang lain karena dikendalikan kunci otomatis.
Namun, hal tersebut dibantah oleh Yoris.
Yoris menyebutkan mobil Alphard milik keluarganya tersebut menggunakan kunci-kunci manual.
Bahkan kuncinya disimpan di kamar adiknya Amalia.
"Kunci itu tuh kunci manual aja, setahu saya, saya juga kan pernah pakai, sebenarnya mobil itu bisa siapa saja yang pakai," ucap Yoris di Dusun Jalancagak, Desa Jalancagak, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jumat (24/9/2021).
Menurut Yoris, bahwa kunci dari mobil Alphard tersebut selalu berada di rumah Tuti dan tidak pernah dibawa-bawa oleh dirinya.
"Dan juga kunci itu ada di rumah enggak kemana-kemana, enggak pernah juga dibawa-bawa sama saya, jadi nyimpennya tuh di kamar Amalia, digantung sama kunci-kunci kendaraan lainnya," katanya.
Baca juga: POLISI TEMUKAN TITIK TERANG! Update Kasus Subang Hari Ini, Pemilik NMax Biru dan Avanza Putih DIburu
Diketahui, saat ini mobil mewah Alphard tersebut diamankan pihak kepolisian di halaman Polsek Jalancagak guna kepentingan penyelidikan.
Sementara itu, hingga lebih dari satu bulan pembunuhan ibu dan anak ini berlalu, pihak kepolisian masih belum bisa mengungkap siapa pelakunya.
Sejumlah saksi sudah diperiksa oleh polisi. Baik itu keluarga dekat maupun saksi di sekitar lokasi.
Beberapa di antaranya bahkan diperiksa sampai beberapa kali dan ada yang menggunakan lie detector.

Keluarga cari cara lain andai polisi tak bisa mengungkap kasus
Belum terungkapnya pembunuh ibu dan anak di Subang membuat pihak keluarga mulai kesal.
Keluarga bahkan berancang-ancang akan menggunakan cara lain jika sampai pihak kepolisian tak juga menemukan pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu yang jasadnya ditumpuk di bagasi mobil Alphard, 18 Agustus 2021.
Yeti Mulyati, kakak Tuti Suhartini mengaku ingin cepat-cepat mengetahui pembunuh adik dan keponakannyaitu.
"Tapi ya mungkin pihak kepolisian harus lebih teliti menghadapi ini," kata Yeti.
Tindakan pembunuh yang tak hanya menghabisi nyawa adik dan keponakannya itu menurut Yeti sudah biadab, bahkan dia menyamakannya dengan PKI.
"Gak cukup dibunuh, dibuka bajunya. Aku paling heh.. gaya PKI itu, biadab
Aku dendam sekali sama orang itu yang membunuh," ujar Yeti geram.
Dikatakan Yeti, adik dan keponakannya itu dikenal sangat baik oleh semua orang.
Bahkan sang keponakan sangat dermawan dan suka menjajakan teman-temannya.
"Gak ada satu pun yang menjelekkan ibu dan anak itu," ungkapnya, seperti dilansir Surya.co.id do artikel berjudul Jika Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Tak Bisa Diungkap Polisi, Keluarga: Saya Akan Cari Cara Lain.
Bagaimana seandaianya polisi tidak bisa mengungkap pembunuh ibu dan anak itu?
Yeti langsung menyahut.
"Itu mah keterlaluan aja...harus terus sampai kapanpun harus
Gak ada istilah mundur," katanya.
Dia bahkan berancang-ancang akan menggunakan cara lain untuk mengunkap pembunuhnya.
"Dengan cara lain pun akan saya jadi aja apapun
Yang penting harus ketemu siapapun
Misalkan gak (terungkap) ini sama polisi, InsyaAllah saya akan cari cara lain," pungkasnya.
Yeti Ungkap Keengganan Yosep Menangawani Jasad Tuti dan Amel
Detik-detik penemuan jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, ibu dan anak korban pembunuhan di Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat semakin terkuak.
Yeti Mulyana mengungkap adanya keengganan Yosep (suami dan ayah korban) mengurus jasad ibu dan anak tersebut.
Menurut Yeti, saat dirinya belum mengetahui kalau adik dan keponakannya tewas, dia mendengar ucapan Yosep ke ketua RT setempat yang membuatnya kaget.
Di depan psikolog dan pakar mikro ekspresi Poppy Amalya, Yeti Mulyana mengungkapkan awalnya dia hanya menduga kalau adik dan keponakannya itu diculik.
Dugaan itu muncul karena pagi hari sekitar pukul 07.00, Yosep tiba-tiba datang ke rumah saudaranya.
Sambil teriak-teriak di atas motor, Yosep menyebut rumahnya berantakan dan Tuti serta Amalia diculik.
"Kedengeran dia langsung ke Ida, 'Wa wa di rumah berantakan, Amel (Amalia) sama Enung (Tuti) gak ada, diculik. terus saya sekarang mau ke kantor polisi', kata pak Yosef," papar Yeti seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Poppy Amalya.
Menurut Yeti, saat itu Yosef mengendari motor Scopy.
"Kenceng banget," kata Yeti.
"Motornya kenceng. Dia berhenti sebentar gak turun, 'sekarang mau lapor polisi'," kata Yeti.
Poppy Amalya lantas menanyakan soal penampilan dan pembawaan Yosef saat mengabarkan Ida dan Yeti.
"Tampilannya gimana , panik, takut ?" tanya Poppy.
"Kaya panik," jawab Yeti.
Poppy juga menanyakan soal intonasi suara Yosef saat memberitahu Ida dan Yeti.
"Tinggilah, kaya dibuat-buat kaya gitu, gak tau yah, kenceng ngomongnya, kaya iya, kaya akting, tapi gak tau," kata Yeti.
Yeti mengatakan saat sampai di lokasi pembunuhan Tuti dan Amalia Mustika Ratu, sudah ada garis polisi.
"Saya sama wa Ida udah dulu ke situ, terus Lilis belakangan, tapi udah banyak orang, ada garis TKP gak boleh masuk," kata Yeti.
Yeti menuturkan Yosef ke rumah Ida sebelum ke kantor Polisi.
Saat mendengar kabar dari Yosef, Yeti mengaku sempat histeris hingga jatuh pingsan.
"Karena saya nangis dibopong ke warung, oh ada di dalam gak diculik, langsung saya teriak-teriak. saya belum ke sana," katanya.
Pikiran Yeti saat itu sudah langsung tertuju pada istri muda Yosef, Mimin.
"Saya pikirannya karena dia punya istri muda yang agak gitu, ya matre juga," kata Yeti.
"Berani nyerang, berani neror," timpal Kepala Desa Jalancagak.
Yeti menuturkan Mimin pernah mengirim teror pada adiknya, Tuti.
"Neror ke adik saya, bukan adik saya yang neror ke dia, dia berani lancang mulutnya tuh kasar kalau di hpnya tuh.
kaya 'si Yosef mah ke istri lain ke sia mah', jorang (jorok) kaya gitu lah, bahasanya jorang. Dulu dia (Tuti) yang cerita," kata Yeti.
Saat di lokasi pembunuhan pun, kata Yeti, Yosef justru memasrahkan pengurusan jenazah Tuti dan Amalia Mustika Ratu pada Ketua RT.
"Udah ada di sana, bilangnya ke pak rt, 'pak rt urusin pak rt aja sampai mayitnya urusin aja silahkan'," kata Yeti menirukan ucapan Yosef.
Ucapan Yosep itu membuat Yeti bingung karena saat itu dia belum tahu kalau saudara dan keponakannya sudah tewas.
"Katanya diculik? saya kaget
Kemana enung? di dalam
lha.. berarti meninggal, dalam hati saya," ungkapnya.