Berita Nasional Terkini
Kabar Duka, 1 Anggota Brimob Jadi Korban Ganasnya KKB Papua, Kelompok Lamek Taplo Tewaskan Prajurit
Ada kabar duka, 1 anggota Brimob jadi korban ganasnya KKB Papua, kelompok Lamek Taplo tewaskan prajurit TNI
TRIBUNKALTIM.CO - Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua terus melakukan perlawanan terhadap TNI dan Polri.
Terbaru, seorang anggota Brimob tewas setelah kontak senjata dengan KKB Papua di Distrik Kiwirok.
Sebelumnya, KKB Papua kelompok Lamek Taplo juga menewaskan seorang prajurit TNI yang mengevakuasi jenazah tenaga medis, Gabriella.
KKB Papua sebelumnya beraksi dengan menghanguskan sejumlah fasilitas publik di Distrik Kiwirok.
Baru-baru ini, Satgas Nemangkawi mengevakuasi puluhan penduduk dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Satgas Nemangkawi khawatir warga sipil bisa menjadi sasaran amuk KKB Papua yang kian brutal.
Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Satgas Nemangkawi Terpaksa Evakuasi Puluhan Warga dari Distrik Kiwirok
Baca juga: Akhirnya Pemasok Senjata ke KKB Papua Tertangkap, Rupanya PNS, Ada Hubungan dengan eks Prajurit TNI
Baca juga: KKB Papua Serang TNI yang Sedang Evakuasi Mayat Gabriella di Jurang 300 Meter, Satu Prajurit Tewas
Dilansir dari Kompas TV, kabar duka kembali datang dari Papua.
Minggu pagi (26/9/2021) ini, seorang anggota Brimob yakni Bhayangkara Dua Muhammad Kurniadi gugur dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Insiden kontak senjata KKB Papua dengan personel Polri terjadi pada pukul 06.00 WIT.
"Memang benar ada anggota yang meninggal dalam baku tembak dengan KKB di Kiwirok.
Namun saya masih menunggu laporan lengkapnya," kata Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, Minggu pagi.
Sebelumnya seperti diberitakan Kompas TV, satu personel TNI bernama Pratu Ida Bagus Putu juga gugur usai kontak senjata dengan KKB di Distrik Kiwirok Papua, 21 September 2021 lalu.
Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf. Kristian Irreuw membenarkan adanya korban yang merupakan anggota Yonif 403/Wirasada Pratista Yogyakarta itu meninggal saat baku tembak dengan KKB pimpinan Lamek Taplo tersebut.
Kontak senjata terjadi saat Ida Bagus bersama rekan-rekan melakukan evakuasi terhadap jenazah seorang tenaga kesehatan (nakes) bernama Gabriela Meilan yang sebelumnya bersama sejumlah nakes lainnya menjadi korban penyerangan KKB.
Baca juga: Fakta Baru Jatuhnya Pesawat Rimbun Air di Sarang KKB Papua Terkuak, Polisi Duga Ada 3 Pelanggaran
Seperti diketahui, kontak senjata KKB pimpinan Lamek Taplo dengan personel TNI-Polri di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, terjadi sejak Senin (13/9/2021).
Dari insiden baku tembak pada Senin yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar.
Seperti diketahui, kontak senjata KKB pimpinan Lamek Taplo dengan personel TNI-Polri di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, terjadi sejak Senin (13/9/2021).
Dari insiden baku tembak pada Senin yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar.
Warga Dievakuasi
Dilansir Tribunnews.com dalam artikel berjudul Buntut Penyerangan KKB Papua, Puluhan Warga Dievakuasi dari Distrik Kiwirok, Satgas Nemangkawi melaksanakan penjemputan para pengungsi menyusul serangan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pada tenaga kesehatan, fasilitas pendidikan, kesehatan serta pemerintahan di Distrik Kiwirok, Papua.
Baca juga: NEWS VIDEO Tak Hanya KKB, Potensi Gangguan Kemanan PON XX Papua Juga dari Gesekan Antarsuku
Evakuasi itu dipimpin Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Cahyo Kurnito beserta tim Satgas Nemangkawi.
Adapun personel Nemangkawi berangkat Sabtu (25/9/2021) pukul 06.00 WIT dan tiba di bandara Oxibil pada pukul 06.45 WIT.
Selanjutnya pada pukul 08.15 WIT, tim gabungan terbang menggunakan Pesawat Smart Aviation ke Distrik Kiwirok dan tiba pukul 08.45 WIT.
"Evakuasi warga dibagi dalam 2 kloter terbang.
Kloter pertama terdiri dari 11 warga, 3 anak-anak (2 diantaranya Balita) dan 8 warga dewasa.
Kloter kedua terdiri dari 6 warga laki-laki," kata Wakasatgas Humas Nemangkawi, Kompol Rudi Hartono dalam keterangannya, Sabtu (25/9/2021).
Setibanya di bandara Oksibil, pengungsi diantar langsung ke Polres Pegunungan Bintang untuk dilaksanakan pemeriksaan kesehatan.
Baca juga: EVAKUASI DRAMATIS Nakes yang Tewas Dilecehkan dan Dibuang KKB Papua ke Jurang, TNI-Polri Ditembaki
Baca juga: DETIK-DETIK TNI-Polri Ditembaki KKB Papua Saat Evakuasi Jasad Nakes Gabriella di Jurang 300 Meter
Tujuan evakuasi pengungsi ke Polres Pegunungan Bintang agar mendapat bantuan kesehatan, bahan makanan dan trauma healing.
Selanjutnya, kata dia, untuk menjaga kondusifitas di Distrik Kiwirok, aparat keamanan khususnya Satgas Operasi Nemangkawi tetap berada di lokasi sampai situasi telah kondusif dan pengungsi dapat kembali ke rumah masing-masing.
"Setelah situasi kondusif warga yang dievakuasi dapat menentukan apakah kembali ke Kiwirok atau akan bersama kerabat atau keluarga yang ada di Oksibil maupun Jayapura.
Kami hadir untuk menegakkan hukum sekaligus menjaga hak warga Kiwirok untuk mendapat rasa aman dari pemerintah dan aparat, tidak ada ruang bagi kekerasan bersenjata di wilayah Papua" pungkasnya. (*)