Berita Nasional Terkini
Jurus Baru Densus 88 Tangani KKB Papua, Bukan Dendam,Tapi Buat Teroris Jatuh Cinta dengan Aparat
Jurus baru Densus 88 tangani KKB Papua, bukan dendam tapi buat teroris jatuh cinta dengan aparat
TRIBUNKALTIM.CO - Aparat TNI dan Polri yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi berjuang mengatasi kebrutalan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
Tak jarang prajurit dan polisi tewas akibat kontak senjata dengan kelompok yang kini masuk kategori teroris tersebut.
Densus 88 punya jurus baru untuk mengakhiri kebrutalan KKB Papua.
Jurus tersebut bukan melalui kontak senjata ataupun dengan memenjarakan para anggota KKB Papua yang tertangkap.
Sebelumnya, KKB Papua melancarkan aksi teror di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Selain membakar sejumlah fasilitas publik, KKB Papua juga menewaskan seorang tenaga kesehatan.
Baca juga: Kabar Duka, 1 Anggota Brimob Jadi Korban Ganasnya KKB Papua, Kelompok Lamek Taplo Tewaskan Prajurit
Baca juga: KKB Pimpinan Lamek Taplo Dipukul Mundur hingga Lompat ke Jurang, Begini Kondisi Terkini Kiwirok
Baca juga: KKB Papua Makin Brutal, Satgas Nemangkawi Terpaksa Evakuasi Puluhan Warga dari Distrik Kiwirok
Dilansir dari Tribunews.com dalam artikel berjudul Densus 88 Ingin KKB Papua Yang Tertangkap Dibuat Jatuh Cinta Dengan Aparat, Ini Caranya, Kepala Densus 88 Antiteror Polri Irjen Pol Martinus Hukom menyampaikan penegakan hukum terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua diharapkan harus dilakukan secara berkelanjutan.
"Saya ingin melakukan pendekatan penegakan hukum yang berkelanjutan.
Selama ini kita melakukan penegakan hukum, penangkapan, lalu mencari fakta hukum perbuatan pidananya.
Lalu kita membawa mereka ke penjara, memenjarakan," kata Martinus dalam diskusi daring, Senin (27/9/2021).
Martinus menuturkan penindakan hukum yang mengedepankan pemenjaraan ini dinilai hanya dapat menimbulkan dendam kepada aparat.
Sebaliknya, penangkapan hanya menimbulkan tensi yang berkepanjangan.
"Apa yang terjadi? dendam, ketegangan antara yang ditangkap dan yang menangkap.
Itu terus terpelihara.
Tidak terjadi penurunan tensi di situ, sehingga ada keberlanjutan.
Sebagaimana yang sudah kami lakukan penanganan teror saat ini," jelasnya.
Baca juga: Akhirnya Pemasok Senjata ke KKB Papua Tertangkap, Rupanya PNS, Ada Hubungan dengan eks Prajurit TNI
Karena itu, Martinus meminta adanya proses deradikalisasi untuk melakukan pendekatan kepada para KKB Papua.
Tak hanya ditangkap, mereka nantinya dilakukan pendekatan sosial dan psikologis agar tidak mengulangi kejahatan yang serupa.
"Saya melihat selama ini, habis ditangkap dimasukan ke penjara, keluar lagi.
Tapi saya menginginkan orang-orang yang ditangkap ini, kemudian kita dekati dengan segala pendekatan psikologi, pendekatan budaya, pendekatan sosial, pendekatan kesejahteraan," jelasnya.
Pendekatan itu, kata dia, nantinya diharapkan para KKB Papua yang semula bertentangan dengan aparat berubah sikap untuk berjalan seiringan untuk membangun Indonesia.
"Kemudian dia menjadi ada namanya stokeholm syndrom.
Dia jatuh cinta kepada orang yang menangkap dia atau menawan dia atau menculik dia.
Itu metode ini yang kita sering tidak gunakan dalam penanganan pelaku-pelaku teror sekarang," tukasnya.
Baca juga: KKB Papua Serang TNI yang Sedang Evakuasi Mayat Gabriella di Jurang 300 Meter, Satu Prajurit Tewas
Brimob Gugur
Dilansir dari Kompas TV, kabar duka kembali datang dari Papua.
Minggu pagi (26/9/2021) ini, seorang anggota Brimob yakni Bhayangkara Dua Muhammad Kurniadi gugur dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Insiden kontak senjata KKB Papua dengan personel Polri terjadi pada pukul 06.00 WIT.
"Memang benar ada anggota yang meninggal dalam baku tembak dengan KKB di Kiwirok.
Namun saya masih menunggu laporan lengkapnya," kata Kapolres Pegunungan Bintang, AKBP Cahyo Sukarnito, Minggu pagi.
Sebelumnya seperti diberitakan Kompas TV, satu personel TNI bernama Pratu Ida Bagus Putu juga gugur usai kontak senjata dengan KKB di Distrik Kiwirok Papua, 21 September 2021 lalu.
Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf. Kristian Irreuw membenarkan adanya korban yang merupakan anggota Yonif 403/Wirasada Pratista Yogyakarta itu meninggal saat baku tembak dengan KKB pimpinan Lamek Taplo tersebut.
Baca juga: Fakta Baru Jatuhnya Pesawat Rimbun Air di Sarang KKB Papua Terkuak, Polisi Duga Ada 3 Pelanggaran
Kontak senjata terjadi saat Ida Bagus bersama rekan-rekan melakukan evakuasi terhadap jenazah seorang tenaga kesehatan (nakes) bernama Gabriela Meilan yang sebelumnya bersama sejumlah nakes lainnya menjadi korban penyerangan KKB.
Seperti diketahui, kontak senjata KKB pimpinan Lamek Taplo dengan personel TNI-Polri di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, terjadi sejak Senin (13/9/2021).
Dari insiden baku tembak pada Senin yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar.
Seperti diketahui, kontak senjata KKB pimpinan Lamek Taplo dengan personel TNI-Polri di Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, terjadi sejak Senin (13/9/2021).
Dari insiden baku tembak pada Senin yang berlangsung sekitar empat jam tersebut, seorang anggota TNI mengalami luka tembak di bagian tangan dan sejumlah fasilitas umum dibakar. (*)