TERNYATA Tak Hanya Masinis dan Kondektur, Inilah Profesi Penting di Kereta Api yang Jarang Diketahui
Ternyata selain masinis dan kondektur, masih ada 1 profesi lain di keretapi api yang fungsinya sangat penting, apa itu?
TRIBUNKALTIM.CO - Apa saja profesi penting yang ada di kereta api? selama ini, profesi di kereta api yang biasa diketahui publik hanyalah masinis dan kondektur.
Ternyata, masih ada 1 profesi lain di keretapi api yang fungsinya sangat penting, apa itu?
Ada berbagai alat transportasi umum yang digunakan di Indonesia, mulai dari bus, pesawat, kapal, sampai kereta api.
Apakah teman-teman sudah pernah menggunakan salah satu alat transportasi itu untuk bepergian jarak jauh maupun jarak dekat, misalnya kereta api?
Baca juga: NAMA Kereta Api di Indonesia Ini Ternyata Berasal dari Hewan Mitologi, Arti Gumarang Sangat Spesial
Baca juga: Suka Bepergian ke Luar Kota Naik Pesawat, Denanda Ayunani Idamkan Kereta Api Segera Hadir di Kaltim
Baca juga: Naik Pesawat dan Kereta Api Bisa Tanpa Aplikasi PeduliLindungi, Berlaku Mulai Oktober
Nah, di setiap alat transportasi yang digunakan, termasuk kereta api, ada petugas-petugas yang membuat perjalanan kita jadi aman dan nyaman.
Jika menggunakan transportasi darat kereta api, teman-teman tentu sudah tidak asing dengan profesi petugas kereta api.

Ketahui contoh profesi di kereta api yang berperan penting dalam perjalanan menggunakan kereta api, yuk!
Simak ulasannya seperti dilansir Bobo.id di artikel berjudul Selain Masinis dan Kondektur, Apa Lagi Profesi yang Ada di Kereta Api? Yuk, Cari Tahu!.
Sama dengan namanya, petugas yang berprofesi sebagai Petugas Pemeriksa Jalur atau PPJ bertugas untuk memeriksa jalur kereta api.
Tujuannya adalah agar kondisi jalur kereta api aman untuk dilewati oleh kereta api.
Baca juga: Traveler Sudah Terlanjur Beli, Ini Cara Membatalkan Tiket Kereta Api Selama PPKM Darurat
Dalam melaksanakan tugasnya, seorang PPJ akan berjalan kaki di atas rel kereta api dari stasiun ke titik lokasi yang sudah ditentukan.
Petugas akan memeriksa kondisi rel yang dilaluinya secara detail.
Tugas yang dilakukannya ini seperti mengencangkan baut rel dan merawat bantalan rel.
Ketika bertugas, PPJ akan membawa berbagai alat kerja yang dibutuhkannya dan lampu pengaman.
O iya, pekerjaan yang dilakukan oleh PPJ ini memerlukan konsentrasi yang tinggi, fokus, dan teliti di berbagai kondisi.
Selain itu, seorang PPJ juga harus tetap bertugas di berbagai kondisi cuaca, nih, teman-teman.
Terkadang PPJ harus menyusuri terowongan yang gelap, atau jembatan kereta api yang tinggi dan licin selama musim hujan.
Jika ada kerusakan yang ditemuinya pada jalur kereta, maka PPJ harus segera memperbaikinya sampai selesai.
Baca juga: INILAH 4 Kecelakaan Maut di Jalan Tol hingga Perlintasan Kereta Api Tahun 2020 & Jumlah Korban Tewas
Jika PPJ bertugas untuk memeriksa jalur kereta, maka berbeda dengan Petugas Sarana Kereta, nih.
Petugas sarana kereta memiliki tugas untuk memeriksa rangka bawah, pengereman, juga peralatan keselamatan yang ada di gerbong.
Bukan hanya memeriksa bagian luar kereta, petugas sarana kereta juga akan memeriksa listrik dalam kereta, pendingin udara, toilet, juga kebersihan bagian luar dan dalam kereta api.
Kereta yang akan beroperasi atau digunakan harus memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi seluruh penumpangnya.
Selain dua profesi di kereta api, masih ada profesi penting lainnya di kereta api,simak dalam video berikut:
Mengenal Lebih Dekat Profesi Petugas Sarana KAI
Mengutip kai.id, sebagai BUMN yang bergerak di bidang transportasi massal, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memposisikan keselamatan sebagai prioritas utama.
Salah satu profesi penting di balik tersajinya keselamatan dalam layanan KAI adalah petugas sarana.
Petugas sarana bertanggung jawab dalam hal perawatan dan pengecekan sarana kereta api seperti kereta penumpang, gerbong barang, dan lokomotif.
“Petugas saranalah yang memastikan kereta, gerbong, dan lokomotif siap dioperasikan. Sehingga dapat melayani pelanggan dengan selamat dan nyaman,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Dalam pelaksanaan pekerjaannya, petugas sarana memiliki ‘kantor’ sendiri yang dinamakan dipo dan balai yasa. Dipo adalah tempat perawatan rutin kereta, gerbong, dan lokomotif. Sementara balai yasa dapat dianalogikan sebagai bengkel besar kereta api, tempat di mana armada kereta api menjalani perawatan besar dua atau empat tahunan.
Secara garis besar petugas sarana terbagi atas 2 bagian yaitu petugas sarana kereta/gerbong dan petugas sarana lokomotif. Pekerjaan rutin bagi petugas sarana kereta/gerbong adalah memeriksa rangka bawah, bogie (kerangka yang membentuk set roda dengan gandar), alat tolak tarik (alat perangkai kereta, gerbong, atau lokomotif), alat pengereman, dan peralatan keselamatan pada kereta atau gerbong.
Demi kenyamanan pelanggan, petugas juga secara intensif mengecek kebersihan interior dan eksterior kereta, sistem kelistrikan termasuk AC dan audio-video, serta kelaikan toilet. Kegiatan perawatan dan perbaikan yang berkaitan dengan kereta atau gerbong tersebut dilakukan di dipo kereta atau gerbong.
Adapun petugas sarana lokomotif dikhususkan melakukan perawatan komponen lokomotif dan memastikannya berfungsi dengan baik. Seluruh bagian seperti sistem angin, diesel, elektrik dan mekanik harus dicek dan diperbaiki secara berkala. Kegiatan perawatan dan perbaikan tersebut dilakukan di dipo lokomotif.
Setelah kereta/gerbong dan lokomotif dicek oleh petugas, proses selanjutnya adalah pemeriksaan secara keseluruhan oleh kepala dipo kereta/gerbong atau kepala dipo lokomotif. Jika hasil pemeriksaannya baik dan memenuhi standar perawatan maka kereta/gerbong/lokomotif tersebut dinyatakan siap operasi (SO).
Untuk memaksimalkan upaya keselamatan dari sisi sarana, pengecekan tidak hanya dilakukan di dipo atau balai yasa saja, tetapi juga di stasiun-stasiun yang disinggahi kereta api. Pengecekan drive-through atau yang dinamakan proses schowing ini merupakan pengecekan ulang guna memastikan sarana kereta api masih sesuai standar. Komponen yang dicek yaitu peralatan pengereman, peralatan perangkai, peralatan keselamatan, serta sistem kelistrikan.
Apabila setelah dilakukan schowing, sarana kereta api masih dalam kategori laik, maka perjalanan kereta api boleh dilanjutkan. Namun jika terdapat gangguan, petugas sarana akan dengan sigap memperbaiki komponen yang bermasalah hingga berfungsi kembali, dan siap melanjutkan perjalanan ke stasiun pemberhentian akhir.
“Pekerjaan perawatan sarana kereta api memegang peranan penting dalam keselamatan perjalanan kereta api. Oleh sebab itu, berbagai persyaratan harus dimiliki oleh petugas sarana sebelum ditempatkan di dipo atau balai yasa,” kata Joni.
Petugas sarana harus mengantongi Sertifikat Kompetensi Tenaga Pemeriksa Sarana Kereta Api dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dan Surat Tanda Tamat Pelatihan (STTP) dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan KAI.
Untuk petugas pemeriksa lokomotif, maka harus memiliki Sertifikat Pemeriksaan Lokomotif dari Balai Pelatihan Teknik Traksi KAI dan Smart Card (tanda kecakapan sebagai tenaga pemeriksa) dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.
"Manajemen secara rutin memberikan pembinaan kepada para petugas sarana minimal 12 kali dalam setahun. Pembinaan tersebut meliputi standar operasional prosedur (SOP) kerja, penggunaan alat pelindung diri (APD), serta disiplin diri,” ujar Joni.
Di saat pandemi Covid-19 para pekerja sarana juga diberikan sosialisasi untuk mematuhi protokol kesehatan dalam menjalankan tugas seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak (3M).
“Meskipun bekerja di balik layar, namun peran petugas sarana sangat berpengaruh dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan pelanggan KAI untuk menikmati perjalanan dengan kereta api,” tutup Joni. (Public Relations KAI).(*)