Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - Buka Pencalegan Dini, Ketua PKS Balikpapan Sonhaji: Kesempatan jadi Kader
Ketua PKS Balikpapan, Sonhaji membeber sejumlah strategi dalam mengejar target dari DPP.
TRIBUNKALTIM.CO - Partai politik mulai menggeber persiapan menyambut Pemilu 2024, tak terkecuali dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Ketua PKS Balikpapan, Sonhaji membeber sejumlah strategi dalam mengejar target dari DPP.
Di legislatif, enam kursi yang diperoleh PKS Balikpapan menjadi modal.
“Secara nasional kepinginnya di DPP itu sudah mencanangkan di dua digit atau kurang lebih 15% secara nasional. Untuk target Balikpapan sendiri, sesungguhnya kita saat ini sudah lebih dari 10%, yaitu 12% atau sudah di 6 kursi,” kata Ketua Partai PKS Balikpapan, Sonhaji.
Apa saja kiat PKS Balikpapan, berikut petikan wawancara eksklusif Tribun Kaltim bersama Sonhaji.
Bagaimana target PKS Balikpapan di 2024 nanti?
Alhamdulillah. Untuk target sudah diamanahkan DPP itu adalah tambah kursi dan tambah kader. Secara nasional kepinginnya di DPP itu sudah mencanangkan di 2 digit atau kurang lebih 15% secara nasional.
Untuk target Balikpapan sendiri, sesungguhnya kita saat ini sudah lebih dari 10%, yaitu 12% atau sudah di 6 kursi.
Tentunya sesuai yang diamanahkan tambah kursi dan tambah kader, intinya adalah kita menginginkan adanya peningkatan jumlah kursi.
Menambahnya itu apakah itu 1 Dapil, 1 kursi atau bertambahnya berapa ini sedang kita susun strategi dan program-program untuk mensukseskan program DPP itu.
Kalau di tingkat DPP itu mencanangkan sebanyak 15%, untuk Balikpapan minimal 20%.
Dalam artian, kalau 20% di tingkat Balikpapan yang jumlah kursinya 45 kursi itu jadi minimal 9 kursi. Saat ini kita sudah punya modal 6 kursi. Jadi, minimalnya di Kota Balikpapan itu 20% atau 9 kursi.
Bagaimana strategi yang diambil?
Jadi, secara keseluruhan di DPP mempunyai agenda yang luar biasa ya. Memang partai ini adalah partai yang diagendakan tidak hanya untuk persiapan pemilu, baik itu Pileg maupun Pilkada atau Pilpres saja.
Kita ini berpartai dalam rangka menjadikan partai ini sarana untuk beramal, menyebarkan Rahmatan Lil Alamin. Jadi, setiap kegiatan PKS ini tidak hanya 5 tahunan, tetapi continue setiap kegiatan dilakukan garis besarnya adalah melayani.
Program-program yang disiapkan untuk melayani masyarakat ini memang tidak hanya kepentingan kursi semata ya.
Tapi, kita berusaha menjadikan partai ini dekat kepada masyarakat dengan memberikan solusi-solusi yang ada di sekitar, apalagi dalam situasi pandemi.
Soal caleg yang diajukan bagaimana penjaringan PKS nanti di 2024?
Ya, Alhamdulillah ada semangat baru di PKS ini untuk menyongsong 2024. Khusus untuk pencalegan di internal partai sudah sedang menggodok untuk pencalegan dini namanya.
Jadi, kita sudah mulai melakukan penjaringan-penjaringan dan ini akan kita buka secara publik nantinya di awal-awal Oktober itu sudah mulai membuka penjaringan untuk orang-orang secara terbuka, siapa yang berminat untuk menjadi calon wakil dari PKS.
Jadi, bukan hanya kader internal PKS?
Ya, jadi begini, kita punya mekanisme yang pertama adalah melalui struktur, jadi dari tingkat wilayah, dari tingkat kota, dari tingkat kecamatan itu memberikan masukan-masukan.
Tapi, tidak hanya itu, kita juga membuka untuk masyarakat umum.
Nanti kita memberikan media komunikasi atau kita membuka di media massa atau secara online, kita akan buka pendaftaran untuk menjadi calon-calon legislatif melalui PKS.
Jadi, PKS tidak terkesan sebagai partai yang eksklusif lagi, Pak?
Ya. Jadi, memang kita ingin mengakomodir banyak orang yang bertanya bagaimana sih pintu masuk menjadi calegnya PKS, nah ini kesempatan kita di 2021 akan canangkan pembukaan untuk pencalegan dini ini.
Target kami, itu secara nasional di awal 2022, Januari sampai Februari itu sudah terdefinitif orang-orang yang akan mengikuti kontestasi Pileg di 2024 yang akan datang.
Mereka biarlah bekerja di masyarakat dengan waktu yang panjang, 2 tahun kurang lebih melalui semangat baru ini.
Kalau dulu, kita memberikan kesempatan pencalegan itu di masa-masa injury time, kalau sekarang ini, kita berusaha memberikan kesempatan kepada caleg untuk bekerja dengan waktu yang lebih panjang.
Meskipun, kita akan melalui tahapan yang dilakukan oleh KPU juga.
Adakah kuotanya untuk internal dan eksternal?
Kita tidak mengatur komposisi itu ya, kita melihat bagaimana caleg yang diajukan oleh PKS itu, baik internal maupun eksternal itu memiliki potensi untuk menjadi pilihan masyarakat.
Kalau di internal itu berpotensi meraih suara untuk menambah kursi di dewan, ya internal kita akan dorong. Kalau eksternal juga berpotensi untuk menambah suaranya PKS dengan realita mereka punya kapasitas untuk itu, ya kita akan ajukan yang eksternal.
Intinya adalah tetap menambah kursi untuk ukuran Pileg 2024, karena kita kepingin memberikan kontribusi lebih.
Kalau suara PKS lebih banyak, semisal kalau untuk di Balikpapan tadi 20% atau 9 kursi, minimal kan PKS bisa mengajukan calon sendiri. Kenapa kemarin kita sempat tidak mengajukan calon sendiri, karena kursi yang tersedia pun kurang. Begitu.
Ada syarat khusus untuk menjadi caleg PKS?
Syarat ya seperti yang dibuka oleh KPU, yaitu minimal ijazah SMA, sehat jasmani maupun rohani, dan seterusnya.
Tetapi, lebih daripada itu mereka memiliki semangat untuk berjuang dengan PKS. Jadi, di samping memiliki elektabilitas, dia juga mau bekerja. Baik itu internal maupun eksternal.
Seperti apa pengukurannya?
Pengukurannya sederhana sebenarnya di PKS sedang melakukan pembukaan untuk anggota baru, bagaimana kemudian para calon anggota dewan nantinya yang melalui seleksi PKS, kita berikan kesempatan.
Ada waktu yang cukup panjang sebelum masuk di 2024, kita akan atur waktunya bagaimana kemudian dia bekerja di masyarakat untuk membuktikan ada yang dikontribusikan, berapa kartu anggota PKS yang akan mereka setorkan ke pihak PKS.
Apakah di PKS berlaku sistem mahar untuk caleg?
Sebenarnya bukan mahar ya, maksudnya kan melihat bahwa politik ini butuh biaya. Seorang caleg itu minimalnya itu harus bisa pasang poster, atau stiker lah minimal. Kemudian, di partai sendiri harus bayar saksi, ya kan semua itu butuh biaya.
Sementara saksi ini sendiri, di seluruh Balikpapan waktu Pileg taun 2019 lalu itu total ada 2055 TPS (1 TPS, 1 saksi). Walaupun saksi ini ada yang sifatnya sukarela, tapi di 2019 kemarin mereka bekerja dari pagi ke pagi.
Mereka meninggalkan keluarga, yang bekerja izin meninggalkan pekerjaannya, kemudian mereka butuh konsumsi.
Jadi, memang ada pembiayaan-pembiayaan yang lain juga seperti atribut dan lainnya. Mereka memang dituntut untuk mengeluarkan biaya-biaya dalam pencalegan. (Niken Dwi Sitoningrum/Bagian 1)