Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - PKS Sudah Pernah jadi Oposisi Maupun Dalam Pemerintahan, Sonhaji: Masyarakat yang Nilai

Ketua PKS Balikpapan, Sonhaji menyebutkan posisi oposisi ini secara nasional, dalam rangka memberikan check and balancing kepada pemerintah.

Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM/CAHYO ADI WIDANANTO
BAHAS PEMILU - Ketua PKS Balikpapan, Sonhaji (2kanan) usai menjadi narasumber dalam Talkshow Tribun Kaltim Series “PKS Menuju 2024" yang membahas strategi PKS menghadapi Pemilu 2024 

TRIBUNKALTIM.CO - Label partai oposisi pemerintah pusat lekat dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selama dua periode ini.

Meski demikian, posisi itu bukanlah harga mati saat diimplementasikan ke daerah. Sejumlah koalisi yang digalang di daerah oleh PKS sukses mengantarkan kandidat ke kursi pemenang.

Bagaimana peluang PKS dengan cap oposisi ini di Pemilu 2024?

Ketua PKS Balikpapan, Sonhaji menyebutkan posisi oposisi ini secara nasional, dalam rangka memberikan check and balancing kepada pemerintah. Tidak kemudian semuanya selalu menolak program pemerintah.

“Jadi, bagaimana sebenarnya posisi di dalam pemerintahan maupun posisi oposisi ini menjadi sarana untuk membangun negeri ini,” kata Sonhaji dalam Talkshow Tribun Kaltim Series “PKS Menuju 2024".

Sejumlah strategi lain seperti perubahan logo juga diharapkan membawa semangat baru bagi PKS di Pemilu 2024.

Berikut petikan wawancara eksklusif Editor Tribun Kaltim, Januar Alamijaya dengan Sonhaji membahas strategi PKS Balikpapan, dalam menyikapi Pemilu 2024.

Dari 2014 sampai menjelang 2024, selama 2 periode, PKS ini terkenal sebagai partai oposisi. Apakah pengaruh status oposisi ini untuk meraih suara di 2024 nanti?

Jadi, sebenarnya masyarakat kita ini sudah cerdas ya. Memang kita, dalam menentukan posisi oposisi ini secara nasional, dalam rangka memberikan check and balancing kepada pemerintah. Tidak kemudian semuanya selalu menolak program pemerintah.

Program pemerintah yang baik, akan kita support. Tetapi, kemudian jika ada yang perlu dikritisi maka kita akan kritisi kepada pemerintah.

Dampaknya terhadap masyarakat seperti apa? Masyarakatlah yang kemudian menilai. Dengan posisi oposisi ini apakah menguntungkan atau justru merugikan PKS, biar masyarakatlah yang melihat.

Kita memang memberikan apresiasi kepada pemenang Pilpres, kalau secara nasional, memberikan kesempatan kepada partai-partai yang memang memenangkan kontestasi Pilpres, memberikan kesempatan untuk berkarya dengan kemenangannya.

Kita kemudian memberikan oposisi sebagai sarana untuk membangun juga, bukan berarti oposisi dalam rangka menjatuhkan atau destruktif.

Justru dengan adanya oposisi ini kita memberikan masukan-masukan dan penilaian-penilaian dari sudut luar pemerintahan atau lebih konstruktif.

Di tingkat Kota Balikpapan sendiri, kita memang membangun komunikasi yang lebih sinergi dengan pemerintah karena PKS ada di dalamnya.

Kemudian kita mendukung pemerintah ini dalam rangka menyelesaikan masalah-masalah yang ada di Kota Balikpapan ini.

Kalau dari pusat sendiri apakah posisi oposisi ini akan terus berjalan sampai 2024?

PKS ini sudah pernah menjadi oposisi dan sudah pernah berada dalam pemerintahan Pak SBY selama 2 periode.

Jadi, bagaimana sebenarnya posisi di dalam pemerintahan maupun posisi oposisi ini menjadi sarana untuk membangun negeri ini.

Misalkan, di dalam pemerintahan kita memberikan support dan apabila dalam posisi oposisi, memberikan oposisi yang konstruktif dalam rangka memberikan keseimbangan pemerintahan.

Di 2024 nanti, isu apakah yang akan dijual PKS sebagai oposisi di pusat?

Jadi, sebenarnya kalau di tingkat nasional, apalagi sekarang posisi oposisi ini cuma tinggal ada 2 partai ya, seakan-akan tinggal Demokrat dan PKS saja. Sesungguhnya, oposisi yang tinggal ada 2 partai ini, bukan berarti menjadikan partai semakin kecil.

Karena dengan adanya oposisi ini masyarakat dan konstituen bisa menilai peran partainya seperti apa.

Kalau dia posisinya ini menguntungkan, membela suara-suara masyarakat pada umumnya, tentu masyarakat akan memberikan support, tetapi kemudian dengan adanya posisi oposisi ini dianggap tidak menguntungkan masyarakat juga, maka tentunya masyarakat akan melihat.

Tapi, apa yang kita lakukan sebagai partai oposisi ini dalam rangka memberikan kontribusi kepada pemerintah untuk menjalankan pemerintahan ini secara seimbang.

Bagaimana PKS memaknai Partai Gelora, apakah keberadaan mengurangi jumlah konstituen PKS Balikpapan?

Apakah tergerus? Sebenarnya tidak hanya partai Gelora, semua partai di sini berkompetisi. Kita berkompetisi untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

Tidak hanya konstituen PKS saja, tetapi secara umum kepada seluruh masyarakat Balikpapan. Apakah kemudian partai Gelora menjadi kompetitor? Tidak hanya partai Gelora, semua partai berkompetisi untuk memberikan pelayanan terbaik.

Di 2019 banyak kader dan simpatisan bahkan caleg dari PKS menyeberang ke Partai Gelora. Berkaca dari kejadian itu, apakah ada screening khusus yang dilakukan di 2024?

Kita tetap membuka wawancara terbuka semuanya. Kita kemarin, memang pada waktu itu gonjang-ganjingnya di 2019, sesudah pencalegan selesai semua tinggal masa tahapan untuk kampanye, bahkan sudah mendekati masa pencoblosan di April, untuk komitmen sendiri kan kita ada pakta integritas.

Apa contoh butir di pakta integritas tersebut?

Ya, tentunya di aturan itu undang-undang “seseorang bisa dikeluarkan dari partai politik itu apabila dia memiliki afiliasi pada partai yang lain”.

Itu sudah terlihat semisal seseorang tersebut ada di PKS kemudian ada afiliasi dengan partai yang lain, ya kita tawarkan kalau memang lebih berat ke partai yang dia dukung, ya silakan mengundurkan diri kemudian kita tarik KTAnya.

Jadi, ada pakta integritas yang harus ia taati menurut AD/ART partai itu sendiri sesuai undang-undang yang berlaku.

Artinya, harus siap untuk dicabut dari anggota dewan atau di-PAW begitu ya, Pak?

Ya, benar. Selama dia kemudian menunjukkan bukti adanya afiliasi dengan partai lain dan dibuktikan dengan bukti-bukti autentik atau bukti yang menjelaskan ada kecenderungan ke satu partai ya risikonya memang harus mengundurkan diri, kalau tidak mau ya kita akan proses secara PAW (Pergantian Antar Waktu).

Soal logo yang berubah, apa yang ingin dicapai PKS?

Memang ada semangat baru di dalam PKS ini setelah Munas (Musyawarah Nasional) di 2020 kemarin. Jadi, ada semangat baru berupa perubahan logo, perubahan Mars, Himne, Visi Misi dan seterusnya ini menjadikan semangat baru bagi PKS.

Kalaupun logo ini memang sudah didesain sudah agak lama dan kemudian dilaunching pada waktu Munas di 2020 kemarin.

Jadi, semangat baru dengan logo baru memang perlu pertimbangan ya, karena mengubah logo itu memang berisiko.

Tapi, kemudian jika perubahan logo ini memberikan dampak kepada masyarakat, tentunya akan menjadi suatu momentum yang baru.

Misalkan, dari kotak menjadi bulat, bulat ini melambangkan kesetaraan atau tidak terkotak-kotakkan, kemudian warna oranye yang melambangkan semangat melayani dengan kehangatan.

Kita sendiri secara internal merasa bahwa dengan logo baru ini adanya semangat baru dan harapan baru untuk banyak melayani dan semakin setara atau universal.

Apakah ini juga sebagai salah satu cara PKS menjaring para pemilih muda?

Ya, tentunya dengan warna dan logo baru ini memang diperuntukkan untuk menarik semua segmen ya tidak hanya yang muda, ibu-ibu, remaja, semuanya. Jadi, ini memang semangat untuk terus memperbaiki di dalam internal partai ini sendiri.

Apa-apa yang kemudian kita rasa perlu memperbaiki internal ini, ya kita perbaiki. Tidak hanya yang visual saja yang kita perbaiki, tetapi semangat untuk melayani tadi itu juga.

Karena partai ini didirikan dalam rangka Rahmatan Lil Alamin. Semangat di internal PKS itu adalah menjadikan partai ini sebagai sarana untuk beribadah. (Niken Dwi Sitoningrum/Bagian 3/Selesai)

WAWANCARA EKSKLUSIF KETUA PKS BALIKPAPAN, SONHAJI Bagian 1

WAWANCARA EKSKLUSIF KETUA PKS BALIKPAPAN, SONHAJI Bagian 2

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved