Berita Nasional Terkini
Dituduh Rasis ke Jokowi & Ganjar, Natalius Pigai Akui Tak Suka PDIP Tapi Hargai Megawati dan Puan
Dituduh rasis ke Jokowi & Ganjar Pranowo, Natalius Pigai akui tak Suka PDIP tapi hargai Megawati dan Puan Maharani
TRIBUNKALTIM.CO - Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai kembali menuai sorotan.
Natalius Pigai dituduh melontarkan ujaran bernuansa rasis kepada Presiden Jokowi dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.
Belakangan, beredar isu Natalius Pigai dikaitkan dalam dugaan persaingan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani menuju Pilpres 2024.
Beredar poster bergambar Puan Maharani yang dinarasikan menggandeng Natalius Pigai untuk menghancurkan Ganjar Pranowo.
Natalius Pigai pun membantah poster tersebut.
Baca juga: Besok BaraNusa Laporkan Natalius Pigai ke Polda Metro Jaya, Berawal Cuitan Rasis ke Jokowi
Baca juga: Difasilitasi Anggota Prabowo Subianto, Natalius Pigai Berdamai dengan Abu Janda, Singgung Soal Rasis
Baca juga: Disinggung Tawaran Menteri dari Presiden, Natalius Pigai : Minimal Jokowi Pernah Telepon Saya
Natalius Pigai mengakui dirinya tak menyukai PDIP, namun menghargai sosok Megawati dan Puan Maharani.
Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Beredar Gambar 'Pigai Digunakan Puan untuk Hancurkan Ganjar', Pigai Membantah Keras, aktivis hak asasi manusia, Natalius Pigai membantah sebuah poster dengan pesan gambar Ketua DPP PDIP Puan Maharani yang dinarasikan menggunakan jasanya untuk menyerang Ganjar Pranowo dan Jawa Tengah (Jawa Tengah).
Pigai membantah keras narasi itu dan telah membuat klarifikasi itu di akun Instagramnya.
Ia mengatakan bahwa hal itu hoax dan sangat tidak benar dilakukan dirinya untuk menyerang Ganjar di media sosial.
"Quo vadis Indonesia. Benar jadi salah, waras jadi tidak waras, hoax jadi benar, benar jadi hoax," kata Pigai, kepada wartawan, Minggu (3/10/2021).
Meski mengaku dirinya tidak suka dengan PDIP, Pigai tetap menghargai Megawati Soekarnoputri dan Puan Maharani.
Terkait masalah cuitannya, ia mengatakan tidak pernah bertemu sama sekali dengan keduanya.
"Saya tidak suka PDIP, tapi menghormati Ibu Mega, menghargai pribadi Ibu Puan.
Seumur hidup tidak pernah ketemu bahkan Salaman," jelasnya.
"Kalau grup Ganjar mau main playing victim agar dapat simpati publik.