Berita Tarakan Terkini
Pertalite di Tarakan Langka, Tuding Keterlambatan Kapal Pengangkut BBM dari Balikpapan
Beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan yang menyebabkan antrean di beberapa SPBU di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Beberapa hari terakhir terjadi kelangkaan yang menyebabkan antrean di beberapa SPBU di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
Salah satunya SPBU yang berlokasi di wilayah Ladang. Setelah ditelusuri, sejumlah motoris speedboat tampak ikut mengantre pertalite dan mengeluhkan kelangkaan.
“Kami antre dari pagi. Susah sekali dapat pertalite beberapa hari ini,” ujar Haidir, salah seorang motoris speedboat.
Azri Ramadan Tambunan, Sales Branch Manager Rayon V Kaltimut Pertamina Depo Tarakan menanggapi persoalan tersebut.
Baca juga: Akui Stok Pertalite Kosong dan Sulit Dapat di Laut, Motoris Speedboat di Tarakan Antre Sejak Subuh
Baca juga: Suplai BBM Langka di Krayan Nunukan Kaltara, Pertamina: Pasok 2 Kali Lipat di Natal dan Tahun Baru
Baca juga: Kesal BBM Langka di Daerah Kaya, Dokter 2 Anak Kirim Surat Terbuka ke Presiden Jokowi
Ia membenarkan, memang ada kendala terkait kapal suplai mengalami keterlambatan dari Balikpapan menuju ke Tarakan.
Ia membeberkan, seharusnya kapal pengangkut tersebut sudah tiba di Tarakan sejak dua hari lalu.
“Update kemarin pagi, jam 3 kapalnya sudah persiapan sandar. Seandainya memang dari tim di lapangan sudah cukup safetynya, bisa dibongkar di malam hari,” beber Azri.
Ia melanjutkan, keterlambatan kedatangan kapal pengangkut karena terjadi kerusakan atau maintenance dan bukan faktor cuaca.
Baca juga: Kurangi Polusi Udara, Pertamina Tawarkan Program Langit Biru di Samarinda, Pertalite Seharga Premium
“Itu di luar kuasa kita ya. Dan sekarang udah bisa ditanggulangi dan sudah bisa jalan ke Tarakan,” ujarnya.
Ia melanjutkan, dengan begitu penyaluran bisa kembali normal. Ia melanjutkan, ketersediaan pertalite di laut, memang satu kapal SPBB pengangkut BBM belum terlengkapi perizinannya.
“Sehingga belum bisa sandar di tempat seharusnya di dermaga kita ketika kapal itu belum lengkapi dokumen itu. Dan itu kapal rekanan memang,” ujarnya.
Ia menambahkan, kapal rekanan baru menyelesaikan dokumen persyaratan tepatnya dua hari lalu dan sudah mengonfirmasi pihaknya.
Baca juga: Stok Pertalite Surplus, BBM Subsidi Sulit Diperoleh, Kabag Ekonomi Setkab Malinau Beber Penyebabnya
“Persoalannya kebetulan bertepatan dengan di stok kita menipis, sehingga kita belum bisa melayani pengambilan dalam jumlah besar. Dan kedatangan kapal ini baru bisa dilayani,” bebernya.
Ia juga membenarkan kondisi kelangkaan yang terjadi di lapangan. Karena biasanya motoris speedboat mengambil pasokan BBM di SPBB yang ada di laut.
“Mereka turun ke darat sehingga ada antrean cukup signifikan. Saya keliling sampai malam, memang banyak jeriken mengantre,” ujar Azri.
Itu kondisi rill yang terjadi saat ini. Jika nanti kapal sudah tiba, maka pihaknya siap kembali menyalurkan BBM seperti pertalite agar bisa kembali melayani di SPBB bagi motoris speedboat.
“Agar bisa dimaksimalkan. Kalau per hari di SPBU regular rerata 90 kiloliter di luar APMS,” ujarnya.
Adapun SPBB di laut total saat ini melayani pembelian BBM ada tiga unit. Untuk di laut, pengambilannya per bulan sampai 500 kiloliter.
Penyaluran keseluruhan sendiri, totalnya ada di angka 3.800 kiloliter per bulan baik yang didistribusikan ke darat dan ke laut.
“Itu pertalite. Kalau pertamax itu di angka 480 kiloliter per bulan,” pungkasnya. (*)