Berita Nasional Terkini

MENEBAK Nasib Anies Baswedan Usai tak Jadi Gubernur DKI Jakarta, Digadang-gadang Maju Pilpres 2024

Menebak nasib Anies Baswedan usai tak jadi Gubernur DKI Jakarta, digadang-gadang maju Pilpres 2024.

Penulis: Kun | Editor: Doan Pardede
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menebak nasib Anies Baswedan usai tak jadi Gubernur DKI Jakarta, digadang-gadang maju Pilpres 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Bagaimana nasib Anies Baswedan usai tak jadi Gubernur DKI Jakarta.

Ya, Anies Baswedan digadang-gadang maju Pilpres 2024.

Entah sebagai capres maupun cawapres.

Faktanya, banyak lembaga survei yang memaparkan data mereka bahwa Anies jadi salah satu sosok terkuat yang mampu bersaing dalam kontestasi Pilpres 2024.

Pertanyaannya, apakah Anies Baswedan bakal lanjut mengurus Jakarta atau naik level untuk bersaing di panggung nasional pada Pilpres 2024.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Nasib Anies Baswedan di 2024, Sulit Jadi Gubernur DKI Apalagi Maju Pilpres 2024, Kehilangan Panggung

Baca juga: Anies Baswedan Diminta Setop Bohong Soal Mundurnya Pilkada, Gubernur DKI Jakarta Akui Siap Kampanye

Baca juga: Batal di Monas, Opsi Anies Baswedan Pindahkan Formula E di Pantai Reklamasi yang Dibangun Era Ahok

Dilansir Tribunnews.com dalam artikel berjudul Anies Jawab Begini Saat Ditanya Rencana Politik 2022 Usai Jabatan Gubernur Habis, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum mau buka suara soal rencana politik setelah masa jabatannya habis pada Oktober 2022 mendatang.

Anies menyatakan saat ini masih fokus pada penyelesaian tanggung jawabnya memimpin ibu kota.

"Sekarang kita tuntaskan tanggung jawab semua ini," kata Anies usai memimpin apel kesiapsiagaan musim hujan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (13/10/2021).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan fokusnya sekarang adalah menghadapi musim hujan dan mengantisipasi dampak bencana yang ditimbulkan.

Oleh karena itu jajaran Pemprov DKI bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) menggelar apel kesiapsiagaan memasuki musim hujan, dengan melibatkan 1.458 personel gabungan yang terdiri dari 610 unsur perangkat daerah, 120 orang unsur TNI, 160 orang unsur kepolisian, 90 orang dari lembaga usaha, 420 orang dari organisasi pegiat kebencanaan, dan 58 orang dari unsur media.

"Masih menghadapi musim penghujan, apelnya untuk menghadapi musim hujan. Kita kerjakan itu dulu," tegas dia.

Sebagai informasi, masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada Bulan Oktober 2022 mendatang.

Kursi kepemimpinan kepala daerah, termasuk DKI Jakarta pada 2022 - 2024 akan diisi oleh penjabat yang ditunjuk oleh Kementerian Dalam Negeri.

Sementara pemilihan kepala daerah akan kembali digelar serentak pada 2024.

Baca juga: Keliling Indonesia Usai Masa Gubernur DKI Berakhir, Kode Anies Baswedan Start Kampanye Pilpres 2024?

Anies Baswedan Diminta Setop Berbohong

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi secara tegas meminta Gubernur Anies Baswedan berhenti berbohong mengenai mundurnya proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta.

Dari apa yang diungkapkan ke publik, Anies Baswedan seolah-olah membentuk narasi seakan Pemerintah Pusat sengaja memundurkan Pilkada sampai 2024.

"Jangan membuat seakan-akan Pemerintah Pusat mengundurkan Pilkada DKI Jakarta untuk mengganjal ambisi politik Anies Baswedan," kata Prasetyo dalam keterangan tertulis, Minggu (10/10/2021) dikutp dari Kompas.TV.

Baca juga: ALASAN Prabowo Subianto Maju jadi Calon Presiden di Pilpres 2024, Bocor dari Rakorda Gerindra Sulsel

Lebih lanjut Prasetio menjelaskan, pelaksanaan Pikada sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 yang disahkan setahun sebelum Anies Baswedan menjadi Gubernur.

Dalam Undang-Undang itu disebutkan secara tegas bahwa pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta dilaksanakan pada 2024.

Pasal 201 ayat 8 menyebut, "Pemungutan suara serentak nasional dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan pada bulan November 2024."

"Undang-Undang ini dibuat sebelum Anies terpilih menjadi Gubernur DKI," kata Pras, sapaan akrabnya.

Sebelumnya, Anies dalam acara Workshop Nasional DPP PAN yang disiarkan di akun Youtube PAN TV, Rabu (6/10), menyebut ingin kembali bertarung di Pilkada DKI Jakarta jika tidak diundur ke tahun 2024.

Anies mengakui sudah mempersiapkan agar pada tahun terakhir masa jabatannya dimanfaatkan untuk kampanye jika Pilkada DKI masih diselenggarakan pada Tahun 2023.

“Dulu rencananya nanti tahun terakhir, (kalau ada pilkada tahun 2023), baru mulai kampanye,” ujar Anies.

Namun, karena Pilkada DKI diundur ke tahun 2021, maka Anies mengatakan, pada tahun terakhir jabatannya, ia akan memanfaatkan momentum tersebut dengan terus bekerja menuntaskan program-program yang sudah dicanangkan.

“Ternyata enggak ada pilkada tahun depan. Jadi ya sudah, kita kerja terus saja, gitu kan. Enggak ada kampanye tahun depan. Kalau ada pilkada tahun depan kita kampanye, tetapi karena enggak ada pilkada ya sudah kita terusin saja kerja sampai akhir,” uujar Anies.

Baca juga: Akhirnya Jajaran Anies Baswedan Terbitkan 12 Fakta Formula E, Juga Tepis Isu Miring Pemborosan APBD

Anies Baswedan Dibela Wakilnya

Dilansir WartaKotalive.com dalam artikel berjudul Ketua DPRD Minta Anies Baswedan Hentikan Berbohong soal Pilgub 2024, Ini kata Wagub Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa dirinya enggan mengomentari masalah politik, terutama masalah Pilkada dan Pilpres 2024.

Diketahui, hal ini turut merespon pernyataan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetio Edi Marsudi yang meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berhenti berbohong soal isu Pilgub DKI 2024.

"Jadi saya tidak mau komentar terkait masalah politik apalagi Pilkada apalagi Pilpres terlebih masih jauh 2024 mari kita hormati proses Demokrasi yang ada di Jakarta," ucap Ariza saat usai meresmikan Rumah Literasi Jakarta dan peluncuran portal Jakarta Book Review, di Kompleks Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan Sabtu (9/10/21).

Lanjutnya, dirinya mengajak semua pihak untuk menghormati proses demokrasi di Jakarta.

Fokus membuat Jakarta lebih baik lagi dan hindari urusan politik tersebut yang dianggap masih lama.

"Mari kita hormati proses demokrasi yang ada di Jakarta, mari kita menjadi bagian yang menyejukkan, menjadi bagian yang membuat Jakarta lebih baik lagi, Jakarta lebih aman lagi lebih kondusif lagi. Mari kita kurangi, hindari kesibukkan kita urusan hiruk pikuk politik. Apalagi urusan Pilpres yang masih lama," ucapnya.

Orang nomor dua di DKI Jakarta ini juga mengatakan agar bekerja mendukung Pemerintah Pusat, Gubernur dan Kepala Daerah lainnya agar maju dan lebih aman.

Lantaran, menurutnya belum lama Presiden Jokowi dilantik dua kali, mengapa sudah mengurusi Pemilu.

"Mari kita bekerja mendukung Pak Jokowi dengan kebijakannya pemerintah pusat dan mendukung Pak Anies di Jakarta. Membangun Jakarta mari kita dukung pemimpin-pemimpin di seluruh indonesia para gubernur wali kota bupati sampe kepala desa agar semua daerah bisa maju aman makmur sejahtera," tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved