Wawancara Eksklusif

EKSKLUSIF - Paling Lambat 2023, Bupati Ardiansyah Yakin CPO Bisa Keluar Lewat Pelabuhan di Kutim

Di tengah melemahnya kondisi perekonomian, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman menyusun strategi khusus untuk terus meningkatkan PAD.

Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Adhinata Kusuma
TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TRIBUN KALTIM OFFICIAL
Acara VIP ROOM Tribun Kaltim dengan tema Pemulihan Ekonomi saat Pandemi di Kutai Timur, bersama Wakil Pemimpin Umum Tribun Kaltim, Ade Mayasanto dengan Bupati Kutim Ardiansyah, Jumat (24/9/2021) lalu. 

Kita ingin merebut, kalau kemarin-kemarin sampai saat ini sawit tersebut itu hanya dalam bentuk CPO dan itu produksi dari perusahaan yang CPO-nya keluar di pelabuhan lain insyaAllah mulai tahun depan atau paling lambat tahun 2023, CPO itu sudah bisa keluar melalui pelabuhan kita sendiri. Ini yang pertama.

Yang kedua, kita mempersilakan kepada perusahaan untuk membuat refinery di Kutai Timur. Nah, refinery-nya ini nanti yang akan menjadi potensi-potensi PAD.

Selain berpotensi meningkatkan PAD, juga akan memiliki multiply effect yang luar biasa. Tenaga kerja makin bertambah, ekonomi di sekitar perusahaan produksi tersebut juga berkembang, ada perumahan, ada warung dan sebagainya.

Jadi wisata kemudian produk unggulan juga yang nantinya akan tersiap, akan kita minta untuk ada refinery ini akan mempengaruhi pendapatan asli daerah.

Saya memperkirakan nanti di 2023 saya kira kita akan melihat hasilnya, mudah-mudahan nanti target ini bukan sesuatu yang muluk-muluk tetapi real bagi kita semua.

Diperkirakan berapa yang akan didapat dari Refinery ini?

Saya belum berani untuk menyebutkan karena penghitungannya juga belum saya lakukan.

Tetapi secara kasat mata yang digagas Pak Awang Faroek Daerah Ekonomi Maloy itu inilah yang akan kita nanti dioperasikan, menurut saya beroperasinya nanti tahun 2023.

Ini luar biasa nantinya di sini. Karena saya sudah berkali-kali berkomunikasi dengan pihak provinsi dengan BKPM pusat, bahwa saya akan segera mengoperasikan kawasan ekonomi Maloy itu mohon dukungan dari semua pihak dan ini akan kita lakukan.

Dukungan sampai provinsi dan pemerintah pusat?

Sudah sampai pusat bahkan Kementerian Koordinator Perekonomian kita sudah kirim surat, bahwa mohon aturan-aturan yang mengganjal agar bisa disiapkan sehingga kita bisa tahun ini mempersiapkan untuk tahun 2023 bisa berproduksi di daerah itu.

Beberapa perusahaan sudah mendaftar untuk membangun refinery-nya membangun balking station dan kita harapkan akan mengejar PAD.

Karena kalau kita hanya mengirim CPO, masih tercatat bukan PAD. Tapi kalau refinery, saya yakin tercatat nanti sebagai PAD kita nantinya.

Apakah ada upaya untuk mengundang investor lagi meningkatkan sawit di Kutim?

Untuk kawasan ekonomi Maloy ini identik dengan kawasan ekonomi yang membangun produk-produk turunan dari kelapa sawit.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved