Wawancara Eksklusif
EKSKLUSIF - Wujudkan Gagasan Lama, Bupati Ardiansyah Perjuangkan Sinyal hingga UKM Center di Kutim
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman bertekad Kutim Merdeka Sinyal. Ini dilakukan guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Penulis: Syifaul Mirfaqo | Editor: Adhinata Kusuma
TRIBUNKALTIM.CO - Pemkab Kutai Timur serius menekan blank spot area serta berencana membangun UKM center untuk lebih meningkatkan perekonomian masyarakat.
Berkembangnya digitalisasi dalam berbisnis, menuntut ketersediaan jaringan internet yang stabil dan berkualitas. Terutama di kawasan desa-desa pinggiran hingga pelosok.
Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman bertekad Kutim Merdeka Sinyal. Ini dilakukan guna meningkatkan perekonomian masyarakat.
Selain itu, akan membangun gedung UKM center. Sebenarnya gedung UKM center ini sudah digagasnya sejak tahun 2014 ketika menjabat wakil bupati. Namun belum terwujud.
Nah, saat ini Ardiansyah kembali memimpin Kutai Timur. Ia tetap berkomitmen membangun gedung UKM center.
Itu dibeberkan secara detail dalam talkshow VIP ROOM Tribun Kaltim dengan tema Pemulihan Ekonomi saat Pandemi di Kutai Timur, Jumat (24/9/2021) lalu.
Berikut petikan wawancara eksklusif Wakil Pemimpin Umum Tribun Kaltim, Ade Mayasanto dengan Bupati Ardiansyah.
Stimulus untuk masyarakat diantaranya Kutim Merdeka Sinyal. Bagaimana itu Pak?
Ya stimulus yang kita berikan karena kita ingin menyiapkan jaringan sehingga masyarakat tidak lagi terputus begitu ya.
Nah kita berharap blank spot yang sekarang ini tercatat mudah-mudahan pelan-pelan kita hilangkan.
Sehingga program kita terkait dengan teknologi informasi kita gunakan untuk dunia pendidikan, kita gunakan untuk dunia ekonomi, ini juga ikut ambil bagian di dalam menyemarakkan pembangunan dan peningkatan ekonomi di Kutai Timur nanti, mudah-mudahan seperti itu ini harapan kita.
Blank spot itu berapa banyak di Kutai Timur?
Kalau dikatakan bahwa banyak enggak juga sih. Kutai Timur ini kan luasnya 35.000 km2 ya. Yogyakarta gabung Jawa Tengah, itu luasnya.
Sementara penduduknya hanya sekitar 430.000 jiwa lebih, ini bisa dibayangkan.
Artinya, masyarakat satu dengan yang lainnya terutama yang di pedalaman itu sangat jauh sehingga ini juga yang menjadi tantangan bagi Kutai Timur di dalam mensinkronkan kewilayahan dengan program kita di teknologi informasi ini.
Meskipun kita berharap nanti program Kutim Merdeka Sinyal itu dapat memfasilitasi setiap desa. Tapi kalau kita lihat di desa itu juga berjauhan antarsatu dengan yang lainnya.
Ini juga tantangan tersendiri, tetapi kita berharap dengan adanya di setiap desa nantinya ini sedikit tidaknya bisa memberikan jaminan ke masyarakat juga bisa mengakses informasi teknologi ini dengan mudah yang sampai saat ini masih belum semua, kalau dikatakan kita baru mencapai sekitar 60-65 persen wilayah kita yang terjangkau jaringan internet.
Itu rencanananya akan menggunakan APBD atau membuka kerjasama swasta?
APBD, tapi mengundang swasta juga yang sebagai penyedia teknologinya.
Rencana berapa tahun Kutim Merdeka Sinyal?
Kita berharap tahun depan sudah selesai, mudah-mudahan ini. Karena kita hanya melihat yang saya katakan tadi sekitar 60-65 persen, sehingga masih tersisa 30-an persen lagi dan kita berharap desa-desanya dulu kita bangun jaringan.
Di Kutai Timur ini ada 139 desa, 2 kelurahan. Mudah-mudahan semua ini terjangaku di tahun depan.
Untuk wilayah-wilayah tertentu, ibukota-ibukota kecamatan semua, desa-desa yang ada di ibukota kecamatan itu semua sudah ada.
Yang belum ini desa-desa yang memang luar area, jauh dari ibukota kecamatan. Ini yang kita jangkau nantinya.
Kembali ke UMKM karena yang paling terdampak saat pandemi, mungkin bisa diceritakan stimulus yang diberikan untuk UMKM di Kutim?
Di dalam 7 program unggulan saya, UMKM ini masuk kepada program ekonomi, masuk pada program ekonomi.
Di antara program tentang UMKM ini adalah ya kita terus memfasilitasi masyarakat dengan berbagai bantuan misalnya bantuan modal, baik yang bersumber dari APBN, ada juga modal nantinya kalau tidak salah dari provinsi dan kita akan menyiapkan modal di Kutai Timur sendiri.
Kita sudah memiliki bank perkreditan rakyat yang masyarakat boleh meminjam mulai dari angka Rp 1 juta, Rp 2 juta, itu masyarakat boleh meminjam.
Nah saya akan menyebut untuk tahun depan, karena program saya akan berjalan mulai tahun 2022.
Saya juga insyaAllah akan membangun gedung UKM center. Sebenarnya gedung UKM center ini sudah saya gagas sejak tahun 2014 yang lalu waktu itu saya masih menjadi wakil bupati. Namun karena berbagai hal maka gedung ini tidak terbangun.
Nah, saat saya kembali memimpin Kutai Timur saya tetap akan berkomitmen membangun gedung UKM center ini. Apa manfaat dan fungsi?
Fungsinya adalah manakala UMKM tersebut produk-produk mereka tidak bisa dipasarkan keluar langsung oleh mereka, kita akan mempersilakan produk UMKM itu ditampung di gedung UKM center.
Ini akan menjadi tempat selain display, tapi tempat juga untuk bertemu antara pembeli dan penjual produk-produk masyarakat Kutai Timur pada umumnya.
Karena kali melihat UMKM itu juga berbagai macam produk mulai dari kuliner sampai dengan produk yang terkait dengan kerajinan-kerajinan rumah tangga dna sebagainya, ini luar biasa.
Kalau tidak kita fasilitasi saya kira ini akan menjadi hambatan bagi mereka untuk terus berproduksi. Jadi ini yang akan kita lakukan nanti pada mulai tahun depan.
UMKM center ini akan berkolaborasi dengan pasar nasional atau mungkin pasar internasional?
Ini justru ide yang bagus, saya baru mendengar kalimat ini, saya kira ini bisa kita angkat. Manakala nanti gedung tersebut sudah kita bangun, saya akan mengkoneksikan ini tidak hanya di daerah kita di Indonesia saja, mudah-mudahan ini juga menjadi barometer nanti kita masuk ke dunia marketing.
Sangat menarik ide bapak. Bagaimana mana UMKM ini bisa masuk ke UKM center, ada syarat khusus atau dibebaskan?
Karena ini gedungnya baru kita bangun tahun depan. Saya sepertinya tidak ingin mempersoalkan sesuatupun kecuali produk yang memang mereka produksi, kita persilakan semuanya.
Belum ada persyaratan yang kita buat. Kita ingin membuat dulu atmosfir agar masyarakat ini kalau bahasa Banjar-nya tu bungah (bangga) dengan produknya. Bangga dengan produk sendiri. (Syifaul Mirfaqo/Bagian 2)
WAWANCARA EKSKLUSIF Bupati Ardiansyah Sulaiman Bagian 1