Berita Nasional Terkini

Kader Pendukung Ganjar Pranowo Capres 2024 Siap Dipecat, PDIP Bocorkan 10 Kader Potensial Go Pilpres

Kader pendukung Ganjar Pranowo calon presiden 2024 siap dipecat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto beber 10 kader potensial diusung maju Pilpres 2024.

HO/Humas Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat menghadiri acara peresmian Patung Soekarno Polder Tawang secara virtual, Rabu (29/9/2021) sore. Kader pendukung Ganjar Pranowo calon presiden 2024 siap dipecat, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto beber 10 kader potensial diusung maju Pilpres 2024. 

TRIBUNKALTIM.CO - Kader pendukung Ganjar Pranowo calon presiden 2024 menyatakan siap dipecat.

Kendati demikian mereka mengaku masih tetap dalam barisan partai.

Ya, konflik internal PDIP terkait pencalonan capres Pilpres 2024 masih terus berlanjut.

Dimulai dari timbulnya istilah celeng yang disematkan kepada barisan kader yang dianggap offside, lantaran melangkahi perintah Ketua Umum PDIP.

Konflik internal PDIP Jawa Tengah juga sampai di DPP PDIP.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan keputusan terhadap siapa capres dan cawapres dari partai berlambang banteng moncong putih itu ada dalam keputusan Kongres V Partai.

Yang bunyinya telah memberikan mandat kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk memutuskan dan mengumumkannya.

Bahkan Hasto Kristiyanto turut membocorkan 10 nama kader potensial diusung maju Pilpres 2024.

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Komentar Jenaka Ganjar Pranowo Soal Polemik PDI Jawa Tengah Celeng & Bebek: Celeng Adanya di Hutan

Baca juga: Pendukung Ganjar Pranowo Dilabel Celeng, PDIP Jawa Tengah Memanas, Cek Reaksi Enteng Gubernur Jateng

Baca juga: Jokowi & Ganjar Pranowo Diserang Eks Komnas HAM Lewat Cuitan Rasis di Twitter, Ada yang Lapor Polisi

Dilansir Kompas.TV, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya memiliki segudang kader yang dinilai pantas untuk dicalonkan di pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Ia menjelaskan, di antaranya adalah Prananda Prabowo, Puan Maharani, Olly Dondokambey, Ganjar Pranowo, Wayan Koster, Tri Rismaharini, Djarot Syaiful Hidayat, Abdullah Azwar Anas, Mardani, Sultan Riska.

Mereka lahir dari mekanisme kaderisasi Partai.

"PDI Perjuangan terus melakukan konsolidasi dan kaderisasi Partai. Itu semua perlu kerja sistemik melalui bangunan organisasi kepartaian.

Jadi terkait dengan capres dan cawapres, Partai memiliki banyak kader yang mumpuni yang telah dipersiapkan Partai," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Jumat (15/10/2021).

Ia menyatakan, keputusan terhadap siapa capres dan cawapres dari partai berlambang banteng moncong putih itu, berdasarkan Kongres V Partai telah memberikan mandat kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk memutuskan dan mengumumkannya.

“Pengumuman akan dilakukan pada momentum yang tepat. Semua memerlukan pertimbangan yang matang, bukan asal deklarasi. Itulah tata cara melahirkan pemimpin, perlu pertimbangan matang dan jernih,” ujarnya.

Saat ini, lanjut dia, PDIP melihat ada sekelompok kepentingan yang tidak mau bekerja keras melakukan kaderisasi secara sistemik lalu memgambil jalan pintas dengan mencalonkan tertentu dengan berbagai subyektivitas kepentingan.

“Partai terus mencermati dinamika politik yang berkembang. Seluruh kader dan anggota Partai terus memegang disiplin dan lebih memilih membantu rakyat di dalam seluruh program recovery atas dampak pandemi,” kata dia.

Ia menyebut, pihaknya tetap berkomitmen untuk terus memerkuat tradisi demokrasi Pancasila yang mengakar pada budaya bangsa.

“Demokrasi di Indonesia bukan demokrasi elektoral individual. Demokrasi Indonesia mengacu pada budaya bangsa yang mengedepankan gotong rotong, musyawarah, dan kepemimpinan yang didukung oleh spirit kolektivitas gotong royong, bukan individual," katanya.

Baca juga: Tak Terpancing, Akhirnya Ganjar Pranowo Respon Julukan Barisan Celeng yang Disematkan Bambang Pacul

Terancam Pemecatan

Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Purworejo Albertus Sumbogo mengatakan, simpatisan dan kader PDI Perjuangan yang mendukung Ganjar Pranowo hanya menyampaikan aspirasi sebelum Megawati memutuskan capres dari partai banteng itu untuk Pilpres 2024.

“Ikhtiar politik ini supaya memengaruhi Bu Mega, bisa juga lebih obyektif memandang kader PDI-P yang baik dan memang punya kans menang,” kata Albertus, Senin (11/10/2021), seperti ditulis Kompas TV.

Di sisi lain, ia mengaku siap menerima sanksi hingga pemecatan sebagai kader PDI-P bila dinilai melanggar aturan partai.

“Saya sudah katakan sejak awal, kalau itu dianggap melanggar aturan partai, saya sudah siap kok. Diberi sanksi sampai dengan pemecatan sebagai pribadi, saya siap,” tegas Albertus.

Albertus merasa masih dalam barisan PDI Perjuangan.

Dia mengaku hanya menampung aspirasi masyarakat.

“Bagi saya, saya masih dalam barisan. Hak bicara, hak aspirasi itu dijamin oleh aturan. Saya tidak memutuskan yang harus jadi Ganjar, bukan. Aspirasi masyarakat ini kan perlu ditampung,” kata Albertus.

Dalam sebuah kesempatan, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto memunculkan istilah bukan banteng, tetapi celeng bagi kader PDI-P yang mendeklarasikan capres.

”Adagium di PDI-P itu, yang di luar barisan bukan banteng. Itu namanya celeng. Jadi, apa pun alasan itu yang deklarasi, kalau di luar barisan ya celeng,” ujar Bambang Pacul.

Albertus yang juga Ketua DPC Seknas Ganjar Indonesia (SGI) menyoroti sejumlah survei yang memperlihatkan elektabilitas tinggi Ganjar Pranowo.

“Belum (memberi masukan ke PDI-P). Jadi kita masih mengorganisasi diri untuk pewacanaan bersama-sama dengan teman-teman relawan Ganjar yang lain,” ujar Albertus.

Sebagai kader PDI-P, ia mengaku akan mengikuti apa pun keputusan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum.

“Kalau saya secara pribadi, iya (menerima apa pun keputusan Ketua Umum). Tapi, teman-teman ini kan bukan hanya orang PDI Perjuangan. Ada banyak komponen masyarakat yang bersama saya,” ucap Albertus.

Ia mengatakan, Seknas Ganjar Indonesia di Purworejo berasal dari berbagai kalangan, mulai advokat, pedagang, seniman, tokoh rohaniwan, anggota lembaga swadaya masyarakat (LSM), hingga relawan Jokowi.

“Sebagai orang Purworejo ingin mendukung orang baik dari Purworejo untuk menjadi capres 2024,” tambah Albertus. 

Baca juga: Jokowi & Ganjar Pranowo Diserang Eks Komnas HAM Lewat Cuitan Rasis di Twitter, Ada yang Lapor Polisi

Tak hanya istilah 'celeng' yang terbaru muncul sebutan 'bebek'.

Ya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jadi sasaran media untuk dimintai tanggapan.

Dengan gaya khas Ganjar Pranowo yang santai dan jenaka, begitulah tokoh nasional yang digadang maju di Pilpres 2024 menanggapi pertanyaan publik.

Tampaknya Ganjar Pranowo tak ambil pusing soal polemik yang terjadi.

pada tanggapa terbarunya Ganjar Pranowo pun tetap dengan style guyon ala dirinya.

Apa yang dikatakan Ganjar Pranowo?

Informasi selengkapnya ada dalam artikel ini.

Baca juga: Pendukung Ganjar Pranowo Dilabel Celeng, PDIP Jawa Tengah Memanas, Cek Reaksi Enteng Gubernur Jateng

Dilansir Kompas.TV, polemik banteng dan celeng yang sebelumnya sempat dilontarkan oleh Ketua DPD PDIP Jawa Tengah, Bambang Wuryanto, mendapat sorotan banyak pihak.

Menanggapi hal tersebut, Ganjar Pranowo yang ditemui usai peresmian operasional Bus Trans Jateng jurusan Semarang – Grobogan, sambil bergurau, Ganjar justru mempertanyakan, apakah di Grobogan ada celeng ?

"Celeng ning ndi, opo ning Grobogan ono celeng ? ga ada, ning alas kui celeng-e (celengnya dimana, apa di Grobogan ada celeng? ga ada, celeng adanya di hutan" ujar Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah

Sebelumnya, Ketua DPD PDIP Jateng, Bambang Wuryanto mengatakan kader yang tidak segaris atau satu barisan bukan lagi banteng melainkan celeng. 

Pernyataan Bambang untuk mengingatkan karena sebelumnya terindikasi, ada kader PDIP yang mendukung dan menghadiri deklarasi yang mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Baca juga: Jawaban Ganjar Pranowo saat Didesak Refly Harun, Pilih Capres atau Cawapres?

Dilansir Kompas.com, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi santai terkait munculnya pernyataan kader PDIP yang disebut bukan banteng tetapi celeng.

Bahkan, kader PDIP yang terang-terangan mendukung dirinya maju capres dianggap keluar barisan karena telah mendahului Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, hal tersebut tersebut sebagai pengingat bagi para kader.

"Itu mengingatkan agar semua tertib, gitu aja," kata Ganjar di kantornya, Senin (11/10/2021).

Saat ditanya terkait banyaknya deklarasi capres terhadap dirinya, Ganjar menjawab sedang fokus menangani pandemi.

"Lagi ngurusi Covid," jelas Ganjar.

Berdasarkan informasi, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) Bambang Wuryanto memunculkan istilah bukan banteng, tetapi celeng bagi kader PDIP yang mendeklarasikan capres.

Kader PDIP yang mendahului Ketua Umum Megawati Soekarnoputri terkait capres dianggap telah keluar barisan.

Diketahui, Ganjar sudah mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPC PDIP Purworejo Albertus Sumbogo untuk maju Pilpres. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved