Berita Nasional Terkini

Survei SMRC Terbaru, Mayoritas Tak Setuju Jokowi Maju di Pilpres 2024 atau Jadi Presiden 3 Periode

Survei SMRC terbaru, mayoritas tak setuju Jokowi jadi Presiden 3 periode, 4 persen sangat setuju

Editor: Rafan Arif Dwinanto
ekon.go.id
Presiden Jokowi saat peresmian peletakan batu pertama di Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10/2021). Turut hadir dalam peresmian itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Survei SMRC menyebut mayoritas responden tak setuju Jokowi menjabat 3 periode 

TRIBUNKALTIM.CO - Lembaga survei Saiful Mujani Research & Consulting ( SMRC) merilis hasil survei presiden 3 periode.

Hasilnya, mayoritas warga tak menginginkan Joko Widodo ( Jokowi) kembali maju di Pilpres 2024.

Sebelumnya, wacana presiden 3 periode gencar dihembuskan Direktur Indobarometer M Qodari.

M Qodari menjagokan Jokowi maju berpasangan dengan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Namun, usulan M Qodari tersebut banyak menuai pro dan kontra.

Baca juga: Survei SMRC Terbaru Tokoh Pilpres 2024, Ganjar Disuka, Prabowo Unggul Elektabilitas, Posisi Anies?

Baca juga: Prabowo Subianto Maju di Pilpres 2024, Inilah Simulasi Cawapres Prabowo dari 3 Lembaga Survei

Baca juga: MENEBAK Calon Wakil Presiden Prabowo Subianto, Tiga Lembaga Survei Buat Simulasi, Ada Anies dan AHY

Sebelumnya, Jokowi sendiri menegaskan dirinya tak berniat menjabat hingga 3 periode.

Dilansir dari Kompas.com, hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting ( SMRC) menunjukkan, mayoritas responden tidak setuju apabila Presiden Joko Widodo kembali maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

"Mayoritas warga atau 62 persen ternyata tidak setuju atau sangat tidak setuju jika Presiden Joko Widodo kembali menjadi calon presiden untuk ketiga kalinya pada 2024 nanti," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas, Jumat (15/10/2021).

Bila dirinci, terdapat 48 responden yang tidak setuju Jokowi kembali maju sebagai calon presiden pada 2024 dan 14 persen responden yang sangat tidak setuju.

Sedangkan, 4 persen responden sangat setuju bila Jokowi kembali maju pada 2024, 30 persen setuju, dan 4 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei yang sama menunjukkan, 84 persen responden menyatakan, ketentuan masa jabatan presiden maksimal dua kali masing-masing lima tahun harus dipertahankan.

Sedangkan 12 persen menilai harus diubah dan 5 persen tidak tanya atau tidak jawab.

Sirojudin menuturkan, temuan survei di atas menunjukkan bahwa ada responden pendukung masa jabatan presiden maksimal 2 periode yang goyah apabila Jokowi yang mencalonkan diri untuk periode ketiga.

"Pendukung 2 periode saja ini sebagian goyah ketika ternyata misalnya Jokowi kemungkinan maju kembali menjadi calon presiden," kata Sirojudin.

"Jadi kita mencatat ada efek jokowi terhadap sikap publik terkait pembatasan masa jabatan presiden," tutur dia.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved