Berita Nasional Terkini

Skak Jajaran Demokrat AHY, Kubu Moeldoko Sepakat dengan Hasto PDIP, Beber Kelebihan Jokowi dari SBY

Skak jajaran Partai Demokrat AHY, kubu Moeldoko sepakat dengan Hasto Kristiyanto PDIP, beber kelebihan Jokowi dari SBY

Editor: Rafan Arif Dwinanto
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Presiden Jokowi dan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) 

TRIBUNKALTIM.CO - Kepemimpinan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) kembali dibandingkan.

Kali ini, Partai Demokrat KLB Deli Serdang kubu Moeldoko membela pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto.

Sebelumnya, jajaran Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) ramai-ramai membantah pernyataan Hasto Kristiyanto mengenai kepemimpinan SBY.

Sekadar informasi, Hasto Kristiyanto menjadikan SBY sebagai contoh pemimpin dengan elektabilitas tinggi berdasarkan hasil survei berbagai lembaga.

Meski demikian, menurut Hasto, elektabilitas tinggi belum tentu sebanding dengan kualitas kepemimpinan.

Baca juga: Hamdan Zoelva Bongkar Kejanggalan Alasan Yusril Gugat Demokrat, Gunakan UU Era SBY Uji AD/ART AHY

Baca juga: Bukan Anies Baswedan, AHY dan Sandiaga Uno Lebih Dijagokan Maju di Pilpres 2024, Penjelasan Pengamat

Baca juga: Lengkap, Survei Terbaru Elektabilitas Menuju Pilpres 2024, Bandingkan Ganjar dan Puan, Anies Merosot

Hal ini diungkapkan Hasto Kristiyanto merespon peluang Ganjar Pranowo maju di Pilpres 2024 dari PDIP.

Diketahui, elektabilitas Ganjar Pranowo terus melejit dan bahkan menyamai Prabowo Subianto.

Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan tolok ukur pemimpin negara tidak hanya ditentukan dari elektabilitas versi survei.

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi tingkat elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengimbangi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, Senin (18/10/2021).

“Tolok ukur seorang pemimpin bagi bangsa dan negara tidak semata-mata ditentukan oleh survei,” sebut Hasto ditemui di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (23/10/2021).

Hasto kemudian mencontohkannya dengan sosok Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dulu punya tingkat elektabilitas tinggi namun selalu bimbang dalam mengambil keputusan.

“Kalau kita lihat Pak SBY dulu surveinya juga tinggi tapi keputusan politiknya bagaimana?,” ucap dia.

Hasto Kristiyanto menegaskan PDIP mencari sosok yang berani mengambil tanggung jawab, meski harus menanggung beban berat.

“Ini menjadi pendidikan politik bagi kita.

Kita mencari sosok pemimpin yang berani mengambil tanggung jawab, berani mengambil keputusan meski dia pahit,” tuturnya.

Lebih lanjut ia menuturkan bahwa saat ini pihaknya tidak mencari sosok yang menyenangkan semua pihak.

Tapi sosok yang bisa menyelesaikan berbagai tantangan di depan.

Baca juga: Survei SMRC Terbaru, Mayoritas Tak Setuju Jokowi Maju di Pilpres 2024 atau Jadi Presiden 3 Periode

“Tantangan-tantangan internasional, ketegangan di laut tiongkok selatan, krisis di timur tengah yang belum selesai, dan beban dari kebijakan fiskal kita terhadap utang akibat pandemi ini,” jelas Hasto.

“Itu menjadi tanggung jawab bagi pemimpin yang akan datang, jadi pemimpin itu harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya,” pungkasnya.

Dikutip dari Kompas.id, elektabilitas Ganjar menyamai Prabowo dalam survei Calon Presiden (Capres) Pilpres 2024.

Keduanya sama-sama memiliki tingkat elektabilitas sebesar 13,9 persen.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta berada satu tingkat dibawahnya dengan elektabilitas sebesar 9,6 persen.

Peneliti Litbang Kompas, Bestian Nainggolan menerangkan hasil elektabilitas Ganjar Pranowo mengalami peningkatan signifikan jika dibandingkan dengan hasil survei April lalu.

Saat itu Ganjar hanya meraih elektabilitas sebesar 7,3 persen dan berada di bawah Prabowo dan Anies.

Namun saat ini, elektabilitas Ganjar menyamai Prabowo dan justru unggul diatas Anies.

Adapun survei dilakukan Litbang Kompas pada 26 September hingga 9 Oktober 2021 dengan melibatkan 1.200 responden dari 34 provinsi melalui metode wawancara tatap muka.

Baca juga: SIKAP tak Terduga PA 212 Belum Dukung Anies Baswedan di Pilpres 2024, Penyebabnya Gara-gara Hal Ini

Respon Kubu Moeldoko

Dilansir dari Tribunnews.com dalam artikel berjudul Muhammad Rahmad: Pernyataan Hasto tentang SBY ada Benarnya, kubu pendukung Ketua Umum Partai Demorat AHY ramai-ramai membantah pernyataan Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP yang menyebut kapasitas dan kualitas kepemimpinan Presiden masa lalu, (SBY) yang lamban dibanding Presiden Jokowi.

Terkait pernyataan Hasto Kristiyanto tersebut, kubu KLB Deli Serdang minta kubu AHY tak perlu sewot dan menutup mata.

"Yang disampaikan Hasto itu ada benarnya. Jadikan saja itu sebagai vitamin untuk meningkatkan daya tahan," kata Juru bicara Partai Demokrat KLB Deli Serdang Muhammad Rahmad dalam keterangannya, Sabtu (23/10/2021).

Menurut Rahmad, soal keberanian mengambil resiko atau risk taker, Presiden Jokowi memang lebih berani dari SBY.

Apalagi, soal pembangunan infrastruktur yang sustainable, kadar nya di masa Jokowi memang lebih tinggi dari masa SBY.

"Soal ketegasan dan sportifitas dalam kepemimpinan, Pak Jokowi kelihatan lebih tegas dan lebih sportif dibanding Pak SBY," tambahnya.

Rahmad juga mengatakan, di era Presiden Jokowi, belum ada catatan proyek mangkrak.

Ini juga sebuah prestasi sendiri.

Secara pribadi, ia mengakui jika SBY memang memiliki 'segudang' prestasi seperti menyandang pangkat jenderal, lulus terbaik adhi makayasa, punya kharisma, gagah, brillian saat berpidato, dan lain lain.

Namun dalam hal kerja tim, Presiden Jokowi lebih menonjol dari SBY.

"Pak Jokowi rajin mendengar dan menerima masukan masukan bawahan, namun di era Pak SBY, itu hal langka," ucapnya.

Baca juga: ALASAN Anies Baswedan Sulit Jadi Capres pada Pilpres 2024, Pengamat Singgung Soal Partai Politik

"Itu adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Partai Demokrat harus menerima dengan lapang dada, termasuk kubu AHY.

Tak perlu pula menutup nutupi atau kebakaran jenggot," tambah Rahmad.

Namun, perlu diingat bahwa setiap Presiden adalah terbaik di masanya.

SBY adalah terbaik di masanya. Jokowi adalah terbaik pula di masanya.

"Masing masing punya kelebihan yang akan dicatat dalam sejarah bangsa," jelasnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved