Gaya Hidup
Cara Kaum Urban Menikmati Sastra di Kedai Kopi, Ngopi Pagi sambil Baca Novel di Umak Communal Space
Cara Kaum Urban Menikmati Sastra di Kedai Kopi, Ngopi Pagi sambil Baca Novel di Umak Communal Space
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Cara kaum urban menikmati sastra di Kedai Kopi, Ngopi Pagi sambil baca novel di Umak Communal Space.
Bulan Oktober ditetapkan sebagai Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan bangsa Indonesia memperingatinya setiap tahun.
Hal itu merujuk pada sejarah bangsa Indonesia yang mencatat pada 28 Oktober 1928 dikumandangkan Sumpah Pemuda, dalam keputusan Kongres Pemuda II, di Jakarta.
Selanjutnya setiap tanggal 28 Oktober bangsa Indonesia memperingatinya sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Sebelum pandemi, banyak perhelatan yang berkaitan dengan bahasa dan sastra Indonesia digelar. Seperti seminar, lomba pidato, parade puisi, lomba menulis cerpen, kegiatan literasi, dan sebagainya.
Tujuannya untuk mengenalkan adanya Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia kepada masyarakat.
Berkaitan dengan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia, kini sastra tak hanya bisa dipelajari di bangku sekolah, perpustakaan, atau tempat formal lainnya. Kaum urban memilih tempat yang lebih populer untuk menikmati sastra, di kedai kopi misalnya.
Sembari membaca buku-buku sastra, kita bisa menyeruput capuccino atau latte dan mengudap camilan. Selain itu juga bisa sambil ngobrol santai membahas buku sastra terbaru dari pengarang favorit.
Di Balikpapan, Lovi Gustian (39) memilih membuka tempat nyaman dengan ketenangan untuk menikmati kopi pagi dengan banyak pilihan buku bacaan, dengan nama Umak Communal Space pada November 2020.
Ia mengaku bahwa dirinya membuka tempat dengan konsep communal space ini karena menganggap bahwa belum ada tempat dengan konsep seperti ini khususnya di Kota Balikpapan.
"Ya, karena belum ada yang seperti ini di Balikpapan," ujar Lovi, pemilik Umak Communal Space.
Lovi mengatakan bahwa pilihan tempat menikmati kopi seperti kafe di Balikpapan ini sendiri sudah banyak, ada yang konsepnya memang ruko atau bahkan konsep high class.
Ia lebih memilih membuat tempat nyaman seperti di rumah sendiri dengan konsep communal space.
Selain itu, sebelum Umak berdiri, tempat yang kemudian digunakan Lovi ini sebelumnya memang berupa tempat nongkrong muda-mudi di Balikpapan yang kemudian dilestarikan kembali olehnya.
Umak Communal Space dapat menjadi pilihan untuk dapat menikmati manual brew coffee yang menawarkan suasana baru dengan menyajikan bahan bacaan yang juga disediakan untuk dapat dibaca oleh pengunjung.
