Berita Nasional Terkini
Mengenal 8 Tokoh Penting Dibalik Peristiwa Kongres Pemuda dan Pembentukan Ikrar Sumpah Pemuda
Sebagai anak muda dan penerus bangsa Indonesia tidak ada salahnya kita melihat kebelakang untuk tahu sejarah terbentuknya Sumpah Pemuda.
TRIBUNKALTIM.CO - Kamis 28 Oktober 2021, masyarakat Indonesia memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-93.
Peringatan Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap tanggal 28 Oktober.
Hal itu diadakan untuk mengingat kembali perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia yang lahir karena adanya kegigihan dari para pemuda bangsa.
Namun, tahukah Anda sosok 8 tokoh dibalik peristiwa kongres pemuda dan pembentukan ikrar Sumpah Pemuda?
Sebagai anak muda dan penerus bangsa Indonesia tidak ada salahnya kita melihat kebelakang untuk tahu sejarah terbentuknya Sumpah Pemuda.
Baca juga: Jangan Salah, Teks dan Sejarah Hari Sumpah Pemuda yang Benar, Cek Filosofi dan Tema & Logo HSP ke 93
Baca juga: 6 Zodiak Mujur Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, Berhasil Atasi Masalah Pelik
Baca juga: LENGKAP Link Twibbon Hari Sumpah Pemuda 2021, Cara Membuat di twibbonize.com, Kata, Gambar dan Puisi
Sumpah Pemuda adalah satu tonggak utama dalam sejarah pergerakan Kemerdekaan Indonesia.
Ikrar Sumpah Pemuda dianggap sebagai kristalisasi semangat untuk menegaskan cita-cita berdirinya negara Indonesia.
Yang dimaksud dengan 'Sumpah Pemuda' adalah keputusan Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan dua hari, 27-28 Oktober 1928 di Batavia (kini bernama Jakarta).
Sejak 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda.
Namun, apakah kalian tahu siapa saja orang-orang atau tokoh penting yang turut andil dibalik peristiwa kongres pemuda dan pembentukan ikrar sumpah pemuda.

Baca juga: Hari Sumpah Pemuda 2021 di Balikpapan, KKPB Gelar Lomba-lomba
Berikut ini tokoh penting Sumpah Pemuda dilansir dari sendangsari-kulonprogo.desa.id, Kamis (28/10/2021).
1. Soenario
Prof. Mr. Soenari Sastrowardoyo adalah seorang penasehat panitia dalam merumuskan sumpah pemuda dan pembicaranya.
2. J. Leimena
Leimena adalah anggota panitia kongres pemuda II. J. Leimena lahir tahun 1905 di Ambon Maluku yang merupakan mahasiswa aktivis dan ketua dari organisasi pemuda Jong Ambon.
3. Soegondo Djojopoespito
Tidak banyak orang yang tahu pria kelahiran tahun 1905 adalah tokoh penting yang memimpin jalannya kegiatan kongres pemuda II di Jakarta sampai menghasilkan ikrar sumpah pemuda.
Baca juga: Diperingati Setiap Tanggal 28 Oktober, Inilah Isi Sumpah Pemuda Lengkap Makna dan Sejarahnya
4. Djoko Marsaid
Djoko Marsaid adalah aktivis yang menjadi ketua dari Jong Java. Pada saat kongres pemuda II, Djoko Marsaid bertindak menjabat sebagai wakil ketua kongres pemuda II
5. M Yamin
M Yamin lahir pada tahun 1903 di Minangkabau yang terkenal sebagai penyair puisi gaya modern di Indonesia. M Yamin lah yang memberikan usulan dan mendorong agar Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan dalam ikrar sumpah pemuda.
6. Amir Syarifuddin Harahap
Tokoh yang satu ini adalah wakil ketua dari Jong Batak Bond dan aktivis yang sangat anti Jepang, bahkan Amir juga pernah diancam untuk dihukum mati.
Amir memberikan kontribusi ide-ide brilian saat terjadinya perumusan sumpah pemuda.
7. W.R Supratman
Tidak hanya dikenal sebagai seorang wartawan, pengarang, dan pencipta lagu Indonesia Raya, W. R. Supratman juga menjadi tokoh penting dalam peristiwa sumpah pemuda.
Pada penutupan kongres pemuda II, W. R. Supratman menunjukkan sebuah lagu instrumental tanpa teks dengan alat musik biola yang menjadi lagu kemerdekaan Indonesia yaitu Indonesia Raya.
Baca juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Komunitas Pecinta Alam di Kutim Agendakan Camping Pemuda
8. S. Mangoensarkoro
Tokoh dengan nama lengkap Sarmidi Mangoensarkoro ini adalah tokoh penting sumpah pemuda yang lahir di tahun 1904.
Sarmidi merupakan aktivis pendidikan, dimana saat kongres pemuda I dan II berlangsung, Sarmidi lebih banyak berbicara soal pendidikan untuk rakyat Indonesia.
Bahkan berkat konsentrasinya dalam bidang pendidikan yang begitu kuat tersebut, pada tahun 1949 sampai 1950 Sarmidi dipercaya untuk menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan Indonesia.
Isi Sumpah Pemuda Lengkap Makna
Ada tiga ikrar yang diucapkan sebagai Sumpah Pemuda.
Dikutip dari laman Kemdikbud, isi ikrar Sumpah Pemuda yaitu:
1. Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengkoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
2. Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
3. Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Makna Sumpah Pemuda
Setiap ikrar dalam Sumpah Pemuda memiliki makna agar dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Melansir dari Gramedia, makna Sumpah Pemuda sebagai berikut:
1. Sebagai penyatu perjuangan bangsa Indonesia
Para pemuda dari organisasi pemuda di daerah-daerah memiliki tujuan yang sama yaitu menyatukan perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah.
Mereka bersama-sama mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, dan harta benda demi menyatukan bangsa Indonesia.
Jika tidak ada persatuan antar pemuda di seluruh Indonesia, maka tidak akan ada kekuatan nasionalisme dari para pemuda.
Dengan tercetusnya Sumpah Pemuda, pemuda Indonesia berikrar untuk mengamalkan semangat perjuangan untuk memajukan dan menyatukan bangsa Indonesia pada setiap generasi.
Baca juga: NEWS VIDEO Sejarah Lahirnya Sumpah Pemuda
2. Sebagai ikrar untuk menjaga persatuan bangsa
Perjuangan para pemuda tidak lepas dari tujuan untuk mempersatukan bangsa Indonesia dari berbagai daerah.
Persatuan tersebut harus dijaga agar bangsa Indonesia yang telah bersatu tidak kembali terpecah belah.
Sumpah Pemuda mewakili tekad para pemuda untuk mempertahankan persatuan dari semua golongan dan kalangan rakyat.
Persatuan dapat terwujud karena memiliki sejarah dan tujuan kemerdekaan yang sama.
3. Mencintai bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
Bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Sumpah Pemuda telah menyatukan semua daerah di nusantara.
Seluruh rakyat Indonesia saling terhubung dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Sumpah Pemuda pada ikrar ketiga memiliki makna kecintaan pada bahasa Indonesia sebagai wujud nasionalisme.
Jika pemuda melupakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa, maka bahasa Indonesia dapat tergeser dengan bahasa-bahasa lain di Indonesia. (*)