Virus Corona di Bontang

Sudah Lima Hari RSUD Taman Husada Bontang Kalimantan Timur Tidak Merawat Pasien Covid-19

jumlah kumulatif kasus aktif saat ini tersisa 15 orang. Termasuk peta zona Covid-19 yang kini didominas zona hijau di 9 wilayah Kota Bontang.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
RSUD Taman Husada Bontang kini tak lagi merawat pasien Covid-19. TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Persebaran kasus virus corona di Bontang terus menunjukkan tren menurun.

Hal itu ditandai jumlah kumulatif kasus aktif saat ini tersisa 15 orang. Termasuk peta zona Covid-19 yang kini didominas zona hijau di 9 wilayah Kota Bontang.

Selain karena tingginya tingkat kesadaran masyarakat terhadap prokes, cakupan vaksinasi yang kini mencapai 73 persen pun dinilai menjadi pemicu menurunkan jumlah kasus aktif.

Bahkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Taman Husada Bontang, kini nihil.

Menurut Plt Direktur RSUD Taman Husada drg Toetoek Pribadi Ekowati MKes, sudah lima hari terakhir ini gedung perawatan Covid Center kosong tanpa pasien.

Baca juga: Ruang Rawat RSUD Taman Husada Penuh, Mulai Besok Dinkes Bontang akan Fungsikan Rusunawa Guntung

Baca juga: RSUD Taman Husada Bontang Kini Bebaskan Biaya Rapid Antigen Bagi Penjaga Pasien

Baca juga: RSUD Taman Husada Bontang Akan Kaji Ulang Tarif Biaya Swab Antigen Bagi Pembesuk Pasien

"Mudahan ini pertanda baik untuk Bontang khususnya, juga Indonesia pada umumnya termasuk di dunia," harap Toetoek, Selasa (2/11/2021).

Ruang Covid Center RS pelat merah ini pun kini telah di cleaning atau disterilkan. Meski begitu, pihaknya tetap mewaspadai jika sesaat kasus Covid-19 akan kembali meningkat.

Sehingga ia mengimbau masyarakat agar tetap disiplin terhada protokol kesehatan hingga Bontang benar-benar dinyatakan aman dari virus corona.

"Jangan lengah, tetap dengan protokol kesehatan, karena ingat negara luar ternyata ada gelombang ketiga," ujar Toetoek. 

Menurut Toetoek, pandemi covid ini tidak akan berakhir jika cakupan vaksinasi belum mencapai 100 persen. "Makanya pemerintah dan masyarakat harus bersinergi mensukseskan vaksinasi hingga 100 persen," tandanya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved