JANGAN Sampai Salah! Ketahui Penyebab & Cara Mengatasi Nyeri Setelah Suntik, Termasuk usai Vaksinasi

Ketahui penyebab muncul rasa nyeri setelah disuntik dan cara mengatasinya dengan tepat.

Editor: Doan Pardede
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ilustrasi seorang siswa SMA mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin Covid-19 di SMAN 20 Jakarta, Kamis (1/7/2021). Ketahui penyebab muncul rasa nyeri setelah disuntik dan cara mengatasinya dengan tepat. 

TRIBUNKALTIM.CO - Jangan sampai salah! ketahui penyebab muncul rasa nyeri setelah disuntik dan cara mengatasinya.

Saat sedang sakit, sering kali obat diberikan dalam bentuk cairan yang disuntik ke tubuh.

Atau, suntik juga dilakukan untuk memberikan vaksin, seperti pemberian vaksin COVID-19 yang sedang dilakukan pemerintah.

Walau proses menyuntik terjadi dengan cepat dan hanya menimbulkan rasa seperti digigit semut, nyatanya ada efek nyeri setelahnya.

Baca juga: Orangtua Siap-siap! Satgas Ungkap Kapan Vaksin Covid-19 Anak-anak Diberikan, Kenali Efek Sampingnya

Baca juga: BPOM Perbolehkan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak, IDAI Kaltimtara Pastikan Aman

Baca juga: KABAR GEMBIRA, Anak 6-11 Tahun Segera Peroleh Vaksin Covid-19, Ini Efek Samping yang Dirasakan

Banyak orang akan mengalami rasa nyeri saat disuntik, apalagi jika suntikan itu adalah vaksin.

Meski begitu, rasa nyeri setiap orang bisa berbeda-beda, karena kekuatan antibodi setiap orang berbeda.

Vaksinasi bagi pelajar SMPN 37 dan SMPN 24 Samarinda oleh HMI Cabang Samarinda di Auditorium SMP Negeri 1 Samarinda, Rabu (3/11/2021). TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF
Vaksinasi bagi pelajar SMPN 37 dan SMPN 24 Samarinda oleh HMI Cabang Samarinda di Auditorium SMP Negeri 1 Samarinda, Rabu (3/11/2021). TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF (TRIBUNKALTIM.CO/HANIVAN MA'RUF)

Lalu apa sebenarnya penyebab nyeri setelah suntik? Bagaimana cara menangani rasa nyeri tersebut?

Mengutip Bobo.id di artikel berjudul Sering Nyeri Setelah Suntik? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya yang Benarberikut penyebab rasa nyeri dan cara mengatasinya.

Penyebab Nyeri Setelah Suntik

Rasa nyeri atau sakit setelah suntik merupakan efek samping yang bisa terjadi.

Namun, lama waktu rasa nyeri dan tingkat rasa sakit akan berbeda-beda tergantung jenis obat yang diberikan.

Bila teman-teman mendapatkan suntikan berupa vaksin, umumnya rada nyeri akan dirasakan selama satu hingga dua hari.

Baca juga: Anak Usia 6-11 Tahun Diizinkan Ikut Vaksinasi, Pelaksanaan di Nunukan Tunggu Regulasi Kemenkes

Selain nyeri, beberapa orang bisa juga merasakan gejala alergi seperti gatal, kemerahan, dan pembengkakan pada area suntikan.

Teman-teman tidak perlu khawair, karena semua gejala itu akan menghilang dengan sendirinya.

Penyebab nyeri atau gejala alergi yang muncul setelah disuntikan vaksin disebabkan sistem imun yang bekerja.

Vaksin biasanya berisi virus yang tidak aktif, sehingga saat virus masuk ke dalam tubuh, maka akan ada perlawanan dari antibodi.

Antibodi akan berusaha melawan virus dengan memunculkan respon alergi.

Respon ini pun bisa berbeda-beda sesuai antibodi setiap orang, ya.

Untuk mengatasi rasa nyeri setelah disuntik, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.

Cara Mengatasi Nyeri Setelah Suntik

1. Kurangi Aktivitas

Setelah mendapatkan suntikan, sebaiknya kurangi aktivitas pada area yang disuntik.

Karena itu, saat akan mendapatkan suntikan vaksin, mintalah perawat memberikan pada lengan yang jarang digunakan beraktivitas.

Baca juga: LENGKAP Aturan Terbaru Penumpang Pesawat, Tes PCR tak Lagi Wajib, Sudah Vaksin 2 Kali Cukup Antigen

Bila teman-teman aktif dengan tangan kanan, mintalah disuntik pada tangan kiri.

Sedangkan untuk orang yang aktif dengan tangan kiri, mintalah suntikan di tangan kanan.

Bila suntikan diberikan pada tangan yang aktif, teman-teman bisa merasakan rasa sakit yang lebih parah.

Selain itu, kurangi kegiatan pada area tangan yang sudah disuntik.

Cukup lakukan gerakan ringan dan perlahan agar vaksin bisa menyebar secara merata ke seluruh tubuh.

2. Kompres

Walau rasa nyeri bisa hilang dengan sendirinya, teman-teman bisa menggunakan kompres untuk mengurangi rasa sakit.

Gunakan handuk atau kain bersih dan basahi dengan air hangat atau dingin. Lalu kompreskan pada area yang disuntik.

Kompres ini akan membantu mengurangi reaksi alargi seperti gatal, kemerahan, hingga pembengkakan.

3. Obat Pereda Nyeri

Bila teman-teman kahwatir akan rasa nyeri setelah suntik, konsumsi obat pereda nyeri sebelum melakukan suntikan.

Obat pereda nyeri bisa diminum dua jam sebelum disuntik.

Setelah disuntik, kompres area suntikan dengan air dingin atau hangat. Bila rasa nyeri masih muncul, minum satu dosis obat nyeri.

Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat nyeri ini, ya.

4. Konsultasi Dokter

Konsultasi dengan dokter perlu dilakukan bila reaksi yang muncul berbeda dari alergi.

Bila teman-teman merasakan nyeri hingga demam atau gejala alergi muncul secara tidak wajar, segera hubungi dokter.

Sebelum mendapatkan suntikan ada baiknya, teman-teman mengetahui prosedur yang benar.

Dengan begitu, teman-teman bisa saling memantau proses pemberian suntikan.

Tahap Menyuntik yang Benar

Prosedur pemberian suntikan atau injeksi sudah diatur oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Bila suntik tidak dilakukan sesuai prosedur, maka bisa berbahaya, lo. Bahkan suntikan bisa menjadi penyebab penyebaran virus berbahaya.

Saat melakukan sebuah suntikan, jarum suntik yang digunakan harus steril dan dalam keadaan baru.

Petugas kesehatan juga harus mengusap area yang akan disuntik dengan alkohol 70 persen atau alkohol usap.

Hal ini bertujuan membersihkan area kulit yang akan disuntik.

Lalu, cairan yang berisi obat atau vaksin akan dimasukan ke dalam tubuh melalui jarum suntik.

Setelah semua cairan masuk dalam tubuh, jarum suntik akan dicabut perlahan dan bekas suntikan akan ditutup dengan perban steril.

Selama proses suntik, semua semua alat dipastikan bersih agar tidak ada kuman yang ikut masuk ke dalam tubuh.

Nah, itu tadi prosedur, efek samping, dan cara mengatasi nyeri setelah suntik.

Teman-teman harus melakukan penanganan yang tepat agar rasa sakit tidak berkepanjangan.(*)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved