Breaking News

Berita Nasional Terkini

TERNYATA 1 dari Balikpapan, Kapolri Beber 8 Polisi di Indonesia yang Buat Bangga Korps Bhayangkara

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan nama 8 polisi di Indonesia yang membuat bangga korps Bhayangkara. 

Editor: Doan Pardede
instagram resminya @kepalakepolisian_ri
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan nama 8 polisi di Indonesia yang membuat bangga korps Bhayangkara.  

TRIBUNKALTIM.CO - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan nama 8 polisi di Indonesia yang membuat bangga korps Bhayangkara. 

8 nama polisi ini disinggung Kapolri dalam unggahan di akun instagram resminya @kepalakepolisian_ri pada Kamis (4/11/2021)

Dalam unggahannya, Kapolri awalnya menyinggung soal kejujuran dan integritas di Korps Bhayangkara.

Kapolri menyinggung soal satire yang selama ini beredar di masyarakat bahwa hanya ada 3 polisi jujur di Indonesia.

Baca juga: LENGKAP DAFTAR Mutasi Pati Polri Terbaru: Nana Sudjana, Ahmad Dofiri & Irjen Pol Suntana Kena Rotasi

Baca juga: Mutasi Besar-besaran Dilakukan Panglima TNI, Peraih Adhi Makayasa Jabat Pangdam VI/Mulawarman

Baca juga: Brigadir SL, Polisi Dianiaya Kapolres Nunukan Selamat dari Mutasi di Perbatasan Malaysia, Kronologi

Kapolri, dalam unggahannya itu berkaca pada kejadian penemuan cek Rp35,9 miliar oleh seorang petugas kebersihan (cleaning service) di Bandara Soekarno Hatta bernama Halimah yang langsung dikembalikan.

Tindakan petugas itu pun diakui Listyo mengingatkan dirinya bahwa betapa berharganya kejujuran dan integritas dalam bekerja.

Dia kemudian menyinggung humor satire yang pernah diungkapkan mantan Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama yang juga Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) soal polisi jujur di Indonesia.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan nama 8 polisi di Indonesia yang membuat bangga korps Bhayangkara. 
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo membeberkan nama 8 polisi di Indonesia yang membuat bangga korps Bhayangkara.  (instagram resminya @kepalakepolisian_ri)

Satire itu menyatakan hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Kapolri ke-5 Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso. Pernyataan itu seakan menyiratkan sulitnya mencari polisi jujur di Indonesia.

"Polri sendiri memiliki sosok Jenderal Hoegeng (Kapolri ke-5) yang terkenal dengan kejujuran dan integritasnya dalam bertugas," ucap Listyo dalam keterangan foto unggahan tersebut sebagaimana dikutip, Jumat (5/11).

"Munculnya humor tentang 'cuma ada 3 Polisi jujur di Indonesia yaitu patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng' seakan telah melegitimasi bahwa sangat sulit mencari Polisi jujur & berintegritas di negeri kita," tambahnya.

Listyo pun menjadikan humor satire tersebut sebagai sebuah tantangan untuk dapat mengubah citra Korps Bhayangkara di tengah masyarakat Indonesia.

Baca juga: Polisi Artis Ramai-ramai Dimutasi, Mulai Jacklyn Choppers Hingga Aipda Ambarita, Emban Jabatan Baru

Di sisi lain, Listyo optimistis dapat mewujudkan hal tersebut melihat masih banyak personel Polri yang bersikap teladan dan menjalankan tugasnya secara benar sebagai pengayom masyarakat.

Dalam unggahannya itu, Listyo turut menyertakan foto sejumlah orang yang dinilainya sebagai polisi berintegritas.

Termasuk, di tengah kolase foto tersebut ada sosok Halimah yang dibubuhi tulisan 'Berharganya Kejujuran dan Integritas'.

"Saya optimis dapat mewujudkan hal tersebut," ucap dia yang pernah menjabat sebagai Kadiv Propam dan Kabareskrim Polri tersebut.

Ia lalu memaparkan setidaknya delapan polisi yang dinilai Listyo telah membanggakan Korps Bhayangkara karena memiliki kejujuran dan integritas dalam melayani masyarakat.

Mereka adalah Aipda Muji di Balikpapan yang mengembalikan tas berisi uang Rp48 juta ke pemiliknya tanpa meminta imbalan.

Kemudian, Aiptu Jailani di Gresik, Jawa Timur, yang dikenal sebagai sosok tegas dan anti suap terhadap pelanggar lalu lintas.

Baca juga: Kapolres Nunukan Dicopot, AKBP Syaiful Anwar Dipindah ke Mabes Polri, Brigadir SL Tak Jadi Dimutasi

Lalu Brigadir Suladi di Malang yang menjadi pengepul sampah untuk mendapat penghasilan tambahan daripada menerima suap.

Bripka Ali Nur Suwandi di Yogyakarta yang mendirikan rumah singgah, masjid dan pesantren Tahfiz Al-Qur'an gratis bagi anak yatim dan kurang mampu.

Brigadir Piether Paembonan di Mamuju yang menyekolahkan 178 anak putus sekolah.

Aiptu I Nyoman Ardana di Bali yang membuat program Baca Keliling dengan mengumpulkan buku bekas.

Lalu, Bripka Chandra di Musi Bayuasin yang membantu mengajar di SDN Kepayang.

Terakhir, Iptu Khusnul Khotimah di Jakarta yang sukarela membantu pemulasaran jenazah Covid-19.

"Di luar sana, saya yakin masih banyak sosok figur anggota Polri jujur dan berintegritas yang mampu menginspirasi personel lainnya. Polri akan terus berbenah untuk menjadi Polri yangg diharapkan dan dicintai masyarakat," kata Listyo, seperti dilansir , seperti dilansir CNN Indonesia.

Kapolri Siap Tindak Tegas Bawahan yang Tak Bisa jadi Teladan

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, memberikan pernyataan dengan mengutip peribahasa, ikan busuk mulai dari kepala.

Dengan kata lain segala permasalahan internal di kepolisian dapat terjadi karena pimpinannya bermasalah atau tidak mampu menjadi teladan bagi jajarannya.

Hal itu disampaikan Sigit dalam sambutan penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66 di Lembang, Jawa Barat.

"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya akan bermasalah juga. Pimpinan harus jadi teladan, sehingga bawahannya akan meneladani," kata Sigit.

Sigit menyatakan, harapan tersebut agar dapat dipahami jajaran pimpinan di Polri, karena tugas yang dijalankan dengan penuh keikhlasan akan menjadi buah keikhlasan.

"Tolong ini diimplementasikan, bukan hanya teori dan pepatah," ujar Sigit.

Sigit menambahkan, dirinya akan menindak tegas Kapolda, Kapolres, hingga Kapolsek apabila tidak mampu menjadi teladan bagi anggotanya.

"Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang. Menjadi teladan, pelayan dan pahami setiap masalah dan suara masyarakat agar kita bisa ambil kebijakan yang sesuai," kata Sigit.

Soal Komitmen "Potong Kepala", Kapolri Copot 9 Perwira untuk Dievaluasi

Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mencopot sembilan perwira dalam rangka evaluasi jabatan.

Keputusan itu tertuang dalam empat surat telegram yang masing-masing bernomor ST/2277/X/KEP./2021, ST/2278/X/KEP./2021, ST/2279/X/KEP./2021, dan ST/2280/X/KEP./2021 bertanggal 31 Oktober 2021.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Argo Yuwono mengatakan, pemberhentian tersebut merupakan komitmen Kapolri untuk mencopot anggota yang melanggar aturan.

"Penyegaran organisasi dan komitmen Kapolri yang salah dicopot," kata Argo, Senin (1/11/2021) seperti dilansir Kompas.com

Surat telegram itu ditandatangani As SDM Polri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.

Sembilan perwira yang dicopot yaitu Dirpolairud Polda Sulbar Kombes Franciscus X Tarigan, Pamen Polda Kaltara Kombes Budi Suherman, dan Pamen Polda Sulbar Kombes Edy Daryono.

Kemudian, Kapolres Labuhan Batu Polda Sumut AKBP Deni Kurniawan, Kapolres Pasaman Polda Sumbar AKBP Dedi Nur Andriansyah, dan Kapolres Tebing Tinggi Polda Sumut AKBP Agus Sugiyarso.

Selanjutnya, Kapolres Nganjuk Polda Jatim AKBP Jimmy Tana, Kapolres Nunukan Polda Kaltara AKBP Saiful Anwar, dan Kapolres Luwu Utara Polda Sulsel AKBP Irwan Sunuddin.

Kesembilan perwira itu dimutasikan sebagai perwira menengah Pelayanan Markas (Yanma) Polri.

Kapolri sebelumnya sempat mengingatkan agar tiap pimpinan di Polri mampu menjadi teladan bagi anggota lainnya.

Listyo menekankan, dirinya tidak akan segan menindak tegas pimpinan yang tak mampu mengelola anak buah dengan baik.

"Terhadap anggota yang melakukan kesalahan dan berdampak kepada organisasi, maka jangan ragu melakukan tindakan. Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong," kata Listyo saat menutup pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61, dan Sespimma Polri Angkatan ke-66, Kamis (28/10/2021).

Menurut Listyo, jika pimpinan bermasalah, anggota lainnya bakal ikut bermasalah pula.

Karena itu, ia mengingatkan agar seorang pemimpin harus mencontohkan hal-hal baik dan mampu bersikap tegas.

"Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala. Kalau pimpinannya bermasalah maka bawahannya akan bermasalah juga," ucapnya.

Adapun sejumlah kasus kekerasan yang dilakukan polisi belakangan ini menjadi sorotan masyarakat.

Misalnya, kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan AKBP AKBP Saiful Anwar kepada anggotanya, Brigpol SL.

Dalam video berdurasi 43 detik yang beredar di media sosial tampak seorang polisi ditendangi dan dipukuli, hingga tersungkur di lantai.

Kejadian ini terekam di kamera CCTV dengan keterangan Polres Nunukan, 21 Oktober 2021.

Diduga Kapolres itu kesal karena dirinya tidak muncul dalam meeting virtual di acara Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) ke-69 dengan Mabes Polri.

Kasus lainnya yakni penganiayaan dan penembakan seorang buronan berinisial IL (30).

Terkait kasus ini, Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid Propam) Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan (Polda Sulsel) memeriksa Kepala Kepolisian Resor Luwu Utara AKBP Irwan Sunuddin.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulsel Kombes E Zulpan mengatakan, penembakan terhadap pelaku kejahatan yang tidak melawan merupakan pelanggaran kode etik kepolisian.

Jika terbukti melanggar kode etik, enam polisi terancam diberhentikan.

“Kalau pencopotan Kapolres Luwu Utara dari jabatannya, tunggu keputusan dari Mabes Polri,” kata Zulpan, Senin (25/10/2021).

Itulah tadi informasi seputar update berita Kapolri mutasi perwira dan ganti 6 Kapolda, daftar lengkap mutasi polri terbaru dan nama 9 pejabat yang dicopot.(*)

Berita nasional Terkini lainnya

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved