Berita Nasional Terkini
PENGGANJAL UTAMA Akhirnya Terkuak! Terjawab Sudah Kenapa Kasus Subang Tidak Kunjung Bisa Diungkap
Hingga saat ini, terhitung hampir 3 bukan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang tak kunjung terungkap.
TRIBUNKALTIM.CO - Hingga saat ini, terhitung hampir 3 bukan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang atau dikenal dengan kasus Subang tak kunjung terungkap.
Mulai Polres Subang, Polda Jabar, Mabes Polri hingga Badan Intelejen Negara (BIN) sudah turun untuk mengusut kasus Subang tersebut.
Dugaan kasus Subang belum terungkap karena TKP rusak mendekati kenyataan.
Dokter Forensik Kombes Sumy Hastry Purwanti, dalam sebuah tayangan video di Instagram Forensic UI berjudul Live Forensik Talk, Kasus Pembunuhan Subang kok lama banget yang diunggah pada Minggu (7/11/2021), menyinggung hal tersebut.
Baca juga: Kuasa Hukum Kini Saling Tuduh Bantah, Bagaimana Bila Ternyata TSK TKP Kasus Subang Bukan Yosef/Danu?
Baca juga: Kuasa Hukum Pastikan Bukan Yosef, Lalu Siapa Perintahkan Banpol yang Suruh Danu di TKP Kasus Subang?
Baca juga: TERJAWAB SUDAH! INI Foto Banpol yang Suruh Danu & Perannya di TKP Kasus Subang, Atas Perintah Siapa?
Di video tersebut, tampak ada kriminolog Adrianus Meliala menanyakan pada Kombes Sumy Hastry Purwanti soal kualitas polisi di Jabar yang secara umum lebih jago dibanding dari di luar Jawa.
Namun, di kasus Subang, polisi di Jabar belum bisa ungkap kasus perampasan nyawa Amalia dan Tuti.
Menanggapi pertanyaan Adrianus Meliala, Kombes Sumy Hastry Purwanti membantahnya. Berdasarkan pengalamannya, banyak dokter forensik di daerah yang berkualitas dan jago ungkap kasus.
Bahkan, kata dia, banyak Kasatreskrim lulusan PTIK yang pintar dan cerdas ungkap kasus.

"Tapi enggak banyak orang, enggak banyak masyarakat masuk TKP sehingga mereka aman (bisa ungkap kasus)," ucap Kombes Sumy Hastriy Purwanti, seperti dilansir TribunJabar.id dengan judul UPDATE Kasus Subang, Dokter Forensik Sebut TKP Diduga Rusak, Kasusnya Jadi Berlarut-larut.
Adrianus Meliala kemudian menanyakan kembali soal faktor lain di luar polisi yang membuat pengungkapan kasus jadi rumit.
"Jadi selain polisinya, ada masyarakat merusak, mengacak-ngacak TKP," tanya Adrianus Meliala. Kabid Dokkes Polda Jateng itupun membenarkannya.
"Iya merusak TKP. Karena banyak masyarakat, penduduk (ke TKP) tanpa disadari jadi begitu. Minimal 5-10 meter jangan masuk TKP, siapa tahu pelaku tinggalkan barang bukti," kata dia.
Baca juga: Suaranya Pelan, Yosef Titipkan Yoris Jelang TSK Kasus Subang Diungkap: Allah Maha Mengatur Segalanya
Danu dan Petugas Banpol Masuki TKP

Pernyataan Kombes Sumy Hastri Purwanti ini berkorelasi dengan pengakuan kuasa hukum Danu, Achmad Taufan soal Danu yang diajak petugas Banpol memasuki TKP.