Berita Bulungan Terkini
Sumber Air Bersih Tercemar dan Masuk HGU, Warga Long Sam Bulungan Minta Perusahaan Tanggung Jawab
Sumber air bersih masyarakat Desa Long Sam Kecamatan Tanjung Palas Barat sempat tercemar akibat adanya aktivitas pembukaan lahan perkebunan kelapa saw
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Sumber air bersih masyarakat Desa Long Sam Kecamatan Tanjung Palas Barat sempat tercemar akibat adanya aktivitas pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit baru oleh perusahaan.
Tak hanya sempat tercemar, lokasi sumber air bersih warga desa, tepatnya di wilayah Gunung Petai, kini juga masuk dalam Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan sawit PT Gawi.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa Long Sam, Khaeron Habibi, Senin (8/11/2021) lalu.
"Permasalahan kami sekarang ini sumber air bersih kami di Gunung Petai yang ternyata masuk di HGU," kata Khaeron Habibi.
"Masyarakat Long Sam sudah menikmati sumber air ini jauh sebelum perusahaan masuk, jauh sebelum ada perkebunan," ujarnya.
Baca juga: Tim Labfor Bawa Sampel Air Tercemar, Pertamina Target 4 Hari Pantai Balikpapan Bersih
Baca juga: Jatam Ungkap 53 Lubang Tambang Ditinggal Menganga di Marangkayu, Warga Pakai buat Sumber Air Bersih
Baca juga: Andai Ibu Kota Indonesia di Kaltim, Seperti Ini Ketersediaan Sumber Air Bersihnya di Bukit Soeharto
"Sejak mereka masuk itu, sumber air kami tercemar, air kami jadi keruh, dan sejak Maret kami minta mereka hentikan kegiatan mereka penanaman sawit dan pemupukan," tambahnya.
Pihaknya kini menginginkan pertanggungjawaban dari pihak perusahaan, khususnya terkait potensi relokasi sumber air bersih dari Gunung Petai ke Sungai Beletung.
Habibi menuturkan, pihak Desa Long Sam dan pihak perusahaan kini membentuk tim bersama untuk melakukan survei terhadap relokasi sumber air bersih baru.
Ia pun berharap, pihak perusahaan dapat serius menindaklanjuti rencana relokasi sumber air bersih Desa Long Sam.
"Kami mencoba duduk bersama dengan PT Gawi, saat ini kami sudah membentuk tim untuk mencoba pemindahan sumber mata air ke Sungai Beletung di Kilo 4," ujarnya.
"Kami minta pertanggungjawaban mereka, kami ingin melihat keseriusan mereka, kalau mereka serius kita bersyukur, kalau tidak serius ya kami juga tidak bisa diam," tuturnya. (*)