Airlangga Sebut Visi dan Semangat Kolaborasi Kunci Utama Kebangkitan Sektor Industri Asia Pasifik

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi penyelenggaraan Konferensi Regional Pembangunan Industri atau Regional Conference on Industrial

Editor: Diah Anggraeni
ekon.go.id
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan sambutan Konferensi Regional Pembangunan Industri ke-2 atau The 2nd Regional Conference on Industrial Development di Hotel Fairmont, Senayan, Rabu (10/11/2021) siang. 

TRIBUNKALTIM.CO - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi penyelenggaraan Konferensi Regional Pembangunan Industri atau Regional Conference on Industrial Development (RCID) ke-2.

Dalam sambutan yang dilakukan secara hybrid di Hotel Fairmont, Senayan, Rabu (10/11/2021) siang, Airlangga Hartarto berharap akan adanya terobosan dalam komitmen percepatan implementasi Industri 4.0, untuk industri yang inklusif dan berkelanjutan, sebagaimana tema dari konferensi ini.

"Visi bersama, semangat kolaborasi, dan langkah kebersamaan, menjadi kunci utama kebangkitan sektor industri di kawasan Asia Pasifik, terutama dalam menghadapi pandemi Industri 4.0," kata Airlangga dalam pidato pembukaannya.

Baca juga: Hadapi Dinamika Industri yang Semakin Berat, XL Axiata Berhasil Pertahankan Pertumbuhan Pendapatan

RICD ini diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian bersama United Nations on Industrial Development Organization (UNIDO) pada Rabu dan Kamis (10-11/11/2021), dengan mengusung tema "Acceleration of Industry 4.0 for Inclusive and Sustainable Industrialization".

Acara pembukaan dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Li Yong (Direktur Jenderal UNIDO), Nurul Majid Mahmud Humayun (Menteri Perindustrian Bangladesh), Wimal Weerawansa (Menteri Perindustrian Sri Lanka), Valerie Julliand, (Resident Coordinator United Nations Indonesia), Bernardo Calzadilla Sarmiento (Managing Director UNIDO), serta sejumlah Duta Besar negara sahabat.

"Saya masih ingat Ketika membuka RICD yang pertama di Bali, tahun 2018, saat itu kami memiliki semangat bersama untuk membangun industri di daerah, yang dituangkan dalam Agenda Bali Industri 4.0. Setelah berjalan selama tiga tahun, saya yakin sudah banyak kemajuan dalam implementasi Bali Agenda on Industry 4.0 yang membawa kemajuan," kata Airlangga Hartarto.

Menko Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) berharap The 2nd RCID yang mengambil tema "Unlocking the Potential of Industry 4.0 for Developing Countries" dapat menghasilkan gagasan dan terobosan dalam mempercepat penerapan Industri 4.0 di negara berkembang dan kurang berkembang.

Baca juga: Bank Dunia Puji Prakerja Berdampak Positif di 3 Sektor, Airlangga: Bukti Rencana Kerja Sesuai Jalur

Khususnya dalam aspek partisipasi UMKM pada global value chain (GVC), penguatan sumber daya manusia UMKM, implementasi sirkular ekonomi, dan optimalisasi penggunaan sumber daya alam melalui industri hijau, pada masa pandemi Covid-19 dan seterusnya.

Bagi Indonesia, The 2nd RCID ini, merupakan momentum yang sangat strategis, bagi keketuaan (Presidensi) G20 Indonesia, yang akan dimulai 1 Desember 2021, dengan tema besar "Recover Stronger, Recover Together".

"Tema tersebut menetapkan visi, bahwa tidak ada yang tertinggal, dan pemulihan dari krisis ekonomi yang disebabkan oleh pandemi, bukanlah sebuah kontes. Tema ini menunjukkan harapan dan kesiapan Indonesia untuk berpartisipasi dalam kemitraan global, sebagai upaya mengatasi dampak pandemi," papar Airlangga Hartarto.

"Pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, akan difokuskan pada beberapa pilar, yaitu untuk mendorong produktivitas, meningkatkan stabilitas dan ketahanan ekonomi, memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, serta memberdayakan lingkungan dan kemitraan," kata Ketua Umum Partai Golkar itu.

Airlangga juga mengemukakan kebanggaannya karena untuk pertama kalinya isu Industri masuk menjadi salah satu isu utama.

Baca juga: Jaga Pengendalian Kasus Covid-19, Airlangga: Perekonomian Tahun 2022 Diproyeksi Tumbuh 5,2 Persen

Hal ini ditunjukkan dengan penambahan sektor industri ke dalam Trade Investment and Industry Working Group (TIIWG) G20.

TIIWG akan fokus untuk memberikan pemulihan yang kuat bagi ekonomi G20, termasuk dengan membuat kemajuan dalam diskusi G20 tentang Industri 4.0 untuk pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan.

Dalam konteks itu, The 2nd RCID ini dapat dianggap sebagai forum pengantar, untuk membahas isu-isu terkait Industri 4.0, dan mempersiapkan masukan Regional Asia-Pasifik untuk dibahas dalam forum G20.

Sumber: Tribun Kaltim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved