Berita Nunukan Terkini
Jelang Nataru, DPRD Nunukan Minta Pemda Pikiran SOA Barang ke Krayan
DPRD Nunukan minta Pemerintah Daerah (Pemda) pikirkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang kebutuhan pokok ke wilayah Krayan
TRIBUNKALTIM.CO,NUNUKAN- Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2021/2022, DPRD Nunukan minta Pemerintah Daerah (Pemda) pikirkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) barang kebutuhan pokok ke wilayah Krayan.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Nunukan, Welson.
"SOA barang pokok ke Krayan sudah habis untuk tahun ini, terakhir November ini. Saya khawatir nanti begitu jelang Natal dan Tahun Baru persediaan barang pokok tidak ada. Karena harga barang pasti naik," kata Welson kepada TribunKaltim.Co, Senin (15/11/2021), pukul 18.15 Wita.
Menurutnya, kebutuhan barang pokok di dataran tinggi Krayan meningkat pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.
Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Menurun, Waspada Hadapi Event Nasional dan Libur Nataru
Baca juga: Siap Amankan Nataru, Polda Kaltim Gelar Pasukan Operasi Lilin Mahakam 2020, Turunkan 1.990 Personel
Baca juga: Hadiri Operasi Lilin 2020, Bupati Kukar Edi Damansyah Minta Tidak Adakan Pesta Nataru Besar-besaran
Hal itu disebabkan, sebagian besar masyarakat di Krayan beragama Kristen atau Katolik.
"Saya sudah sampaikan ke Dinas Perdagangan agar dicarikan alternatif. Pemda harus pikirkan bagaimana caranya. Memang kontrak SOA barang sudah tidak ada," ucapnya.
Sementara ratusan ton pasokan barang pokok dari Ba' kelalan, Serawak, Malaysia yang tiba di Long Midang, pada Februari dan Oktober tahun ini sudah tipis persediannya.
"Pengiriman barang pokok dari Serawak, Malaysia ke Krayan sudah dua kali pada tahun ini. Itupun pasokan yang banyak adalah material bangunan seperti semen, seng, besi. Sembako sedikit," ujarnya.
"Sementara Malaysia masih lockdown. Apalagi koperasi yang selama ini kerjasama dengan Malaysia tidak bisa turunkan barang. Lalu, kebutuhan meningkat dan harga barang mahal. Bisa teriak masyarakat," tambahnya.
SOA Barang Tidak Diatur Dengan Baik
Legislator Fraksi Golkar di Nunukan itu menyampaikan, mestinya pemerintah daerah mengatur pengiriman SOA barang ke wilayah Krayan.
"Mestinya diatur dengan baik distribusi barang pokoknya. Ini rentan waktunya terlalu pendek. Seminggu flightnya hampir tiap hari. Harusnya sebulan bisa dua kali. Kita harap SOA dari kabupaten cukup persediannya sampai Desember. Tau-taunya sudah tidak ada lagi," tuturnya.
Dia meminta agar pemerintah daerah mengambil sikap mengenai SOA barang pokok ke wilayah Krayan.
Baca juga: Pelajar Asal Nunukan Raih Perunggu Kompetisi Sains Nasional, Materi Soal Perguruan Tinggi
Welson khawatir warga tidak bisa bertahan dengan harga sembako di tingkat pedagang lokal yang terbilang mahal.
"Harga gula 1 kilo itu Rp 40 ribu di tingkat pedagang. Jelas mahal karena biaya pengiriman barang pakai pesawat dari Tarakan bukan murah. Kalau harga subsidi gula Rp18 ribu sampai 20 ribu. Kebutuhan akhir tahun yang paling banyak itu seperti telor ayam, gula, tepung, dan minyak goreng," ungkapnya. (*)