Berita Penajam Terkini

Harga Minyak Goreng di PPU Naik Rp 5.000, Disperindagkop Sebut Kenaikan Terjadi di Seluruh Dunia

Harga minyak goreng di pasaran Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kenaikan selama kurang lebih dua pekan belakangan ini.

TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Kepala Seksi (Kasi) Bina Pasar dan Distribusi Disperindagkop PPU Marlina. Ia mengatakan, kenaikan harga minyak goreng tidak hanya terjadi di wilayah PPU, namun juga mendunia. TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Harga minyak goreng di pasaran Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami kenaikan selama kurang lebih dua pekan belakangan ini.

Lonjakan harga itu juga cukup berdampak bagi masyarakat setempat, bahkan sejumlah pelaku usaha mengaku mengeluhkan kenaikan harga minyak goreng tersebut.

Sekadar diketahui, dalam dua pekan ini harga minyak kemasan naik hingga Rp 5 ribu per liternya.

Dari harga semula Rp 15 ribu per liter menjadi Rp 20 ribu per liter. Kemudian untuk minyak goreng 5 liter semula dibandrol dengan harga Rp 70 ribu, kini menjadi Rp 90 ribu.

Menurut Kepala Seksi (Kasi) Bina Pasar dan Distribusi Disperindagkop PPU Marlina, saat dirinya bersama dinas terkait melakukan monitoring di pasar yang ada di Kabupaten PPU bahwa kenaikan harga minyak goreng tidak hanya terjadi di wilayah ini, namun juga mendunia.

Baca juga: Harga Minyak Goreng Kian Mencekik di Bontang, Tembus Rp 36 Ribu untuk Kemasan 2 Liter

Baca juga: Harga Minyak Goreng Indonesia Naik, Warga Nunukan Nantikan Pasokan Migor Malaysia

Baca juga: Harga Minyak Goreng Naik di Tarakan, Salah Satunya Dipicu Kenaikan Harga CPO Dunia

"Kondisi ini memang bukan terjadi hanya di PPU. Memang kondisinya juga mendunia. Menurut yang ada di media massa serta televisi itu bahwa produksi sawit menurun terutama di Malaysia.

Kemudian juga kondisi perekonomian yang di luar negeri mengalami perubahan sehingga kemungkinan PPU mengambil dari Indonesia, sedangkan di Indonesia sendiri tidak mencukupi," ujarnya.

Pihaknya juga mengaku telah menerima siaran pers dari Kementerian tentang kenaikan harga minyak dunia.

"Kami juga telah menerima siaran pers tentang kenaikan minyak dunia. Ini dari kementerian, dari asosiasi produsen minyak sudah ada diedarkan bahwa minyak itu bermasalah di seluruh dunia. Jadi mungkin kondisi seperti itulah dampaknya sampai ke sini," ucapnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved