Keunikan Alat Musik Tradisional NTT Sasando, Alat Musik Petik yang Diciptakan untuk Menghibur Raja
Alat musik tradisional Nusa Tenggara Timur sasando adalah merupakan jenis alat musik petik.
Lalu jadilah sasando yang bisa menghibur Raja Rote, dan membuat Sangguana menikah denga putri raja.
Perkembangan Sasando
Pada penjelasan sebelumnya sasando dikenal sebagai alat musik dengan tujuh atau 11 dawai.
Namun, seiring perkembangan zaman, sasando ikut berubah dan memiliki banyak model.
Perubahan sasando ini sebagian besar pada jumlah dawai pada tabung.
Beragam model sasando ini disesuaikan dengan kebutuhan permainan alat musik ini.
Beberapa model sasando yang muncul adalah sasando engkel, sasando dobel, dan sasando biola.
Ada juga sasando gong yang sudah lebih dulu terkenal di masyarakat Rote.
Perbedaan dari setiap sasando ini adalah jumlah dawai pada tabung.
Sasando engkel memiliki 28 dawai, sedangkan sasando dobel memiliki dawai sekitar 56 hingga 84.
Sedangkan sasando biola memiliki suara yang mirip dengan biola saat dimainkan.
Jenis ini memiliki jumlah dawai sebanyak 30 hingga 36.
Selain itu, ditemukan juga sasando eletrik pada tahun 1960 oleh pemain sasando asal Kupang, Arnoldus Edon.
Kelebihan sasando ini adalah suara petikan yang lebih besar dan jumlah dawai ada 30 senar.
Bahkan suara musik sasando ini bisa dinikmati dari kejauhan.