Berita Nasional Terkini

Nasib Fadli Zon Usai Ditegur Prabowo Karena Singgung Jokowi, Wagub DKI Mengaku Sudah Jarang Bertemu

Nasib Fadli Zon usai ditegur Prabowo Subianto karena singgung Jokowi, Wagub DKI mengaku sudah jarang bertemu

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Tribunnews.com/Jeprima
Fadli Zon saat memberikan keterangan pers terkait kedatangannya ke Gedung KPU Pusat, Jakarta Pusat, Jumat (3/5/2019) lalu. Fadli Zon hilang dari media sosial usai ditegur Prabowo Subianto 

TRIBUNKALTIM.CO - Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku jarang bertemu Fadli Zon meski sama-sama kader Gerindra.

Hal ini diungkapkan wakil Anies Baswedan tersebut saat disodori pertanyaan mengenai kabar Fadli Zon.

Diketahui, Fadli Zon mendadak vakum dari media sosial usai ditegur Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

Teguran tersebut disampaikan usai Fadli Zon memosting cuitan yang menyindir Presiden Joko Widodo ( Jokowi) soal banjir di Sintang.

Teguran Prabowo Subianto kepada Fadli Zon disampaikan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani.

Baca juga: Ditegur Prabowo Usai Sindir Jokowi Soal Banjir, Pengamat Nilai Fadli Zon Seharusnya Tak Diam

Baca juga: Akhirnya Hasto Kristiyanto Beda Pendapat dengan Arteria Dahlan, Sebut Kader PDIP Itu Keseleo Lidah

Baca juga: Sindir Jokowi Fadli Zon Ditegur Prabowo, Ali Ngabalin Sindir Balik Sebut Masa DPR Tidak Mengerti

Sebelumnya, Fadli Zon dikenal aktif di media sosial Twitter mengkritik berbagai kebijakan Pemerintahan Jokowi.

Dilansir dari Wartakota.com dalam artikel berjudul Fadli Zon Tak Lagi Berkicau di Twitter Usai Ditegur Prabowo, Riza Patria: Tanya Langsung Aja,

Sudah seminggu Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Fadli Zon tak lagi berkicau di Twitter, usai ditegur Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Fadli Zon ditegur lantaran menyindir Presiden Joko Widodo soal banjir di Sintang, Kalimantan Barat.

Cuitan terakhir Fadli Zon disampaikan pada 13 November 2021.

Menanggapi hal ini, rekannya di Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, mengaku memang sudah lama tak bertemu Fadli Zon.

Ia menyarankan kabar terkait Fadli Zon ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan.

"Ditanya langsung saja, kan sudah lama juga enggak ketemu."

"Bukan berarti sesama kader itu jadi setiap hari ketemu," kata Riza kepada wartawan, Jumat (19/11/2021) malam.

Riza bahkan menyarankan pertanyaan serupa ditanyakan lewat media sosial, mengingat Fadli Zon memang dikenal aktif beropini di dunia maya.

"Dia kan aktif di media sosial, silakan saja tweet Bang Fadli Zon apa kabar, lagi di mana?"

"Saya juga kan udah lama enggak komunikasi ya, pokoknya kita saling mendoakan ya," ucap Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Fadli Zon ditegur Prabowo, karena menyindir Presiden Joko Widodo (Jokowi) lantaran tidak kunjung meninjau banjir yang melanda Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Baca juga: Puan Maharani Tanam Padi Hujan-hujanan dengan Petani, Susi dan Fadli Zon Langsung Sindir Keras

"Luar biasa Pak. Selamat peresmian Sirkuit Mandalika."

"Tinggal kapan ke Sintang, sudah 3 minggu banjir belum surut," tulis Fadli di akun Twitter@fadlizon, seperti dilihat, Sabtu (13/11/2021).

Sehari berselang atau tepatnya pada Minggu (14/11/2021), juru bicara Partai Gerindra Habiburokhman mengungkap, Prabowo menegur Fadli Zon melalui Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani.

"Ya (sesuai arahan Pak Prabowo). Tapi (disampaikan) melalui Pak Sekjen Ahmad Muzani," kata Habiburokhman, ketika dihubungi Tribunnews, Minggu (14/11/2021).

Kala itu, Habiburokhman menegaskan sindiran Fadli Zon kepada Jokowi tidak mewakili sikap Fraksi ataupun Partai Gerindra.

"Soal tweet Pak Fadli Zon soal Sintang, kami perlu meluruskan jika statement tersebut tidak mewakili fraksi ataupun partai," ucapnya.

Habiburokhman memastikan Gerindra telah memberikan teguran kepada anggota Komisi I DPR tersebut.

Gerindra turut menyampaikan permohonan maaf jika pernyataan kadernya justru membuat tidak nyaman sejumlah pihak.

"Kepada beliau (Fadli Zon) sudah diberikan teguran, dan kami juga meminta maaf apabila statement tersebut menimbulkan ketidaknyamanan," ucapnya.

Teguran kepada Fadli Zon pun, sebut Habiburokhman, adalah hal biasa jika memang yang bersangkutan melontarkan pernyataan yang dirasa kurang tepat.

Tak hanya Fadli Zon, dia menyebut seluruh kader pun akan ditegur jika melakukan hal serupa.

"Sebagai kader Gerindra, adalah hal yang biasa bagi kami jika ditegur apabila ada statement yang kurang tepat."

"Saya sendiri sebagai Jubir Partai sering kena teguran, begitu juga rekan-rekan anggota DPR lainnya," terangnya.

Baca juga: Di Karni Ilyas Club, Kadensus 88 Polri Bantah Pernyataan Fadli Zon soal War on Terror

Penjelasan Habiburokhman

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menegaskan, Ketum Gerindra Prabowo Subianto tidak memarahi Fadli Zon, buntut dari tweet soal banjir di Sintang, Kalimantan Barat.

"Bukan memarahi, saya diberikan tugas untuk menyampaikan bahwa terkait tweet Pak Fadli Zon soal Sintang, Pak Prabowo ada memberikan teguran secara lisan melalui pak sekjen," jelas Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (15/11/2021).

Dia pun mengatakan apa yang dikatakan Fadli lewat tweet-nya, bukanlah suara dari Fraksi Partai Gerindra.

"Kami meminta maaf apabila terjadi kegaduhan, dan terhadap Pak Fadli sudah disampaikan teguran secara lisan," cetus legislator Komisi III DPR itu.

Habiburokhman menilai teguran terhadap para kader Gerindra merupakan hal yang biasa.

"Saya saja jubir berkali-kali kena teguran kalau dianggap menyampaikan pernyataan yang tidak pas."

"Jadi di situ kesimpulannya bukan benar atau salah, tapi pas atau tidak pas," terangnya.

Sindiran Ali Mochtar Ngabalin

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin merespons sindiran politikus Gerindra Fadli Zon kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Ngabalin, Fadli harus lebih sering membaca aturan sebelum melontarkan kritik.

"Jangan banyak ngoceh."

"Kalau dia berteriak-teriak nanti malu, masa DPR tidak mengerti. Suruh baca, belajar lagi," kata Ngabalin, saat dihubungi, Minggu (14/11/2021).

Baca juga: Akhirnya Polri Respon Usulan Fadli Zon Agar Densus 88 Dibubarkan, 35 Kg Bahan Peledak Jadi Bukti

Kurang baca regulasi yang Ngabalin maksud yakni soal pembagian tugas dalam penanganan bencana di suatu wilayah.

Menurut Ngabalin, tidak semua bencana harus ditangani oleh Presiden.

"Suruh dia baca undang-undang regulasi."

"Kalau dia DPR, dia harus tahu aturannya, harus mengerti pada tingkat mana skala nasional ditangani."

"Pada tingkat mana provinsi bencana daerah ditangani, dan pada tingkat mana bupati, wali kota penanganannya," tuturnya.

Ngabalin menuturkan Fadli sebagai anggota Dewan juga tidak seharusnya hanya bisa mengkritik.

Dia menilai Fadli bisa mengumpulkan dana bersama anggota dewan lainnya untuk membantu korban banjir Sintang.

"Kalau DPR itu dia bisa kumpulkan, jadi pelopor, kumpulkan teman-teman DPR-nya, khususnya dapil sana suruh turun dulu," sarannya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved