REKOMENDASI untuk para Guru, Ini 7 Aplikasi Edit Video yang Berguna untuk Buat Video Pembelajaran

TRIBUNKALTIM.CO - Pesatnya perkembangan dunia digital hampir mempengaruhi seluruh bidang dalam kehidupan, termasuk pendidikan.

Pendidikan di era digital dengan terus berkembangnya teknologi sudah mulai melupakan cara-cara tradisional seperti menulis di papan tulis.

Bisa dibilang, metode pembelajaran sudah mengalami pergeseran 180 derajat.

Kini, para murid bisa menemukan sendiri bahan belajar selain yang didapatkan dari guru di sekolah.

Pada kondisi pandemi covid-19 juga guru maupun murid harus bisa cepat beradaptasi dengan pembelajaran daring atau jarak jauh.

Baca juga: Tak Hanya untuk Edit Foto, Canva juga Bisa jadi Pilihan Aplikasi Edit Video, Begini Caranya

Tak hanya murid, guru pun merasa kesulitan untuk memberikan bahan ajar secara daring.

Namun, tak usah khawatir. Para guru perlu mencoba metode pembelajaran yang dikemas melalui video.

Kenapa sih, video pembelajaran bisa dijadikan salah satu pilihan para guru dalam pendidikan di masa era digital?

Melansir sanjanmurali.medium.com, alasan video dapat dijadikan metode pembelajaran yaitu:

1. Menggunakan video di kelas menjangkau anak-anak dengan berbagai gaya belajar. Baik itu visual, aural, fisik atau verbal

2. Memotivasi dan melibatkan muriddengan membiarkan mereka belajar dengan kecepatan mereka sendiri

3. Video memungkinkan guru untuk menghemat jam mengajar berulang

4. Membantu mengurangi kecurangan dan memunculkan kreativitas pada setiap murid

5. Guru dapat menggunakan video untuk memberikan umpan balik pribadi tentang pekerjaan murid alih-alih verbal

6. Dengan video, murid dapat menonton ulang video kapan saja dan di mana saja saat mereka tak dapat hadir maupun untuk persiapan ujian

Baca juga: Layaknya Profesional, Ini 4 Aplikasi Edit Video Terbaik untuk Edit Video TikTok

Berikut 7 rekomendasi aplikasi edit video yang bisa digunakan para guru:

1. Powtoon — Presentasi Animasi

Dengan PowToon, guru dapat membuat presentasi dan video animasi.

Menggunakan presentasi animasi di dalam kelas memungkinkan guru dan murid untuk terlibat, menjelaskan, dan menceritakan sebuah cerita dengan dampak.

Powtoon memiliki template siap pakai yang dirancang untuk mulai membuat animasi hanya dengan menarik dan melepas yang disuka.

Powtoon juga memberi kesempatan untuk menyesuaikan template dan mendesain sendiri dengan gambar, musik, dan sulih suara.

Kekurangan dalam menggunakan Powtoon adalah harus mengupgrade untuk menggunakan semua template, dan background.

Dengan versi gratis, pengguna memiliki akses ke fitur dasar dan dilengkapi dengan watermark.

Baca juga: BERBAHAYA, 3 Aplikasi Edit Video dan Foto yang Diduga Bisa Curi Data Kamu

2. Hippo Video — Alat Kelas Video Online Lengkap Untuk Pendidikan

Hippo Video adalah alat video online lengkap untuk pendidikan.

Hippo Video ini terintegrasi secara kontekstual dengan Google Classroom, Google Slides, Google Docs, Gmail, dan Desire2Learn LMS.
Guru tidak perlu meningkatkan versi untuk mendapatkan integrasi ini.

Saat pengguna mendaftar ke Hippo Video, semua integrasi menyertainya.

3. Animoto — Video Slideshow

Dengan Animoto, guru dapat mengubah foto dan klip video menjadi video dan tayangan slide.

Guru dapat memilih dari gaya video yang sudah jadi kemudian menambahkan musik, teks, dan mengubahnya menjadi video.

Guru menggunakan Animoto untuk membuat iklan untuk penggalangan dana sekolah, rekap acara, posting media sosial, buletin, dan pengumuman.

Di kelas, murid dapat membuat esai foto, laporan buku, portofolio murid, atau proyek lainnya.

Kelemahannya adalah pengguna tidak dapat membagikan atau mengunduh video yang dibuat kecuali di-upgrade.

Untuk meng-upgradenya membutuhkan biaya yang mahal.

Baca juga: Milenial Wajib Tahu! Ini 5 Aplikasi Edit Video Terbaik dan Gratis untuk Pengguna Android dan iPhone

4. Flixtime — Video Berkualitas Produk

Flixtime adalah situs gratis tempat pengguna dapat membuat video kustom berkualitas produksi dengan gambar, video, dan teks.

Dengan Flixtime, guru dapat membuat, berbagi, dan mengunduh video 60 detik secara gratis.

Flixtime menggunakan AudioMicro untuk memberi pengguna pilihan trek pemenang penghargaan, efek suara, dan stok musik.

Semua produksi video Flixtime dapat digunakan untuk penggunaan komersial pribadi atau independen.

5. Screenr — Tangkapan Layar Beranotasi

Dengan Screenr, guru dapat menangkap layar dan membuat anotasi dengan mudah.

Alih-alih menunjukkan apa yang ingin disampaikan dengan panah dan stabilo, ketik komentar di panel samping di sebelah tangkapan layar dan bagikan.

Screenr mendukung format PNG. Setelah anotasi selesai, pengguna harus mengunggah tangkapan layar untuk mendapatkan tautan yang dapat dibagikan.

Baca juga: Ini Alasan Content Creator Wajib Coba Aplikasi Edit Video VN Video Editor

6. Webinaria

Webinaria adalah alat yang dapat diunduh yang dengannya pengguna dapat menangkap aktivitas layar dan melakukan video "gambar-dalam-gambar" dengan menambahkan webcam juga.

Pengguna dapat mengunggah video ke web dalam format Flash secara gratis.

Pengguna dapat mengubah area tangkapan layar dari jendela aktif ke area yang disesuaikan, dan juga dapat menyesuaikan kualitas perekaman, mengedit properti audio dan webcam.

Konversi dari file AVI ke FLV menggunakan teknologi kompresi terbaru, dan unggah ke pemutar Flash.

Pengguna dapat meng-host semua video secara gratis dan menerima peringkat, komentar, dan menghasilkan arahan untuk screencast atau presentasi situs web.

Video disimpan di alat dan hanya dapat berbagi melalui email atau dapat langsung menyematkannya di sekolah atau situs web pribadi.

7. CamStudio

CamStudio adalah aplikasi yang dapat diunduh yang memungkinkan dapat merekam layar bersama dengan audio.

Video yang dibuat dengan CamStudio menghasilkan output format AVI atau SWF.

Guru dapat menggunakan fitur anotasi seperti menambahkan teks, menyisipkan info, dan bahkan opsi kursor seperti default, tersembunyi, atau sorot saat merekam layar.

Pengguna dapat mengonversi file AVI menjadi Flash.

Dan CamStudio hadir dengan codec lossless sendiri yang menghasilkan hasil yang jernih dengan ukuran file yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan beberapa codec populer, seperti Microsoft Video 1.

Kelemahan dari alat ini adalah tidak adanya kemampuan mengedit video.

Pengguna hanya dapat merekam layar dan membagikannya dengan murid.

Ada beberapa opsi video seperti kompresi kontrol, kecepatan bingkai, kualitas, dan selang waktu, tetapi terlalu teknis untuk menggunakannya.

Baca juga: Aplikasi Edit Video untuk Android, VideoShow vs VivaVideo, Mana Lebih Unggul?

Dengan alat video seperti ini, guru dapat menghidupkan pendidikan, baik dengan membuat konten mereka sendiri untuk membuat kelas dan kurikulum lebih hidup dan menarik, atau dengan mendorong siswa untuk mengeluarkan kreativitas mereka sendiri.

Selamat mencoba para guru! (*)