Berita Nasional Terkini
Kopassus dan Brimob Bentrok di Papua, Dipicu Urusan Rokok, Tindakan Panglima TNI Andika Perkasa
Kopassus dan Brimob bentrok di Papua gara-gara urusan rokok. Tindakan Panglima TNI Andika Perkasa, terkait bentrok Kopassus dan Brimob
Diberitakan sebelumnya, peristiwa tersebut bermula dari personel Satgas Amole Kompi 3 yang berada di pos RCTU Ridge Camp Mile 72 berjualan rokok.
Kemudian, personel Satgas Nanggala sebanyak 20 orang hendak membeli rokok.
Namun, mereka tidak terima dengan mahalnya rokok membuat anggota Satgas Nanggala melakukan pengeroyokan terhadap anggota Satgas Amole.
Selanjutnya personel yang berada di lokasi Pos RCTU melakukan perlawanan dan menyisir lokasi kejadian guna menyelamatkan rekan-rekan yang terluka.
Akibat dari kejadian itu, lima anggota polisi dari Satgas Amole terluka dan mendapatkan perawatan medis.
Kelima anggota yang menjadi korban yakni Bripka Risma, Bripka Ramazana, Briptu Edi, Bharaka Heru Bharatu Munawir, dan Bharatu Julianda.
Minta TNI-Polri Evaluasi Menyeluruh
Dikutip TribunKaltim.co dari kompas.com, anggota Komisi III DPR Arsul Sani meminta Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan evaluasi menyeluruh atas peristiwa bentrok antara aparat TNI dan Polri yang kembali terjadi.
Hal ini disampaikan Arsul merespons peristiwa bentrok antara anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dan anggota Korps Brigade Mobil (Brimob) di Timika, Papua, Sabtu (27/11/2021).
"Kami di Komisi III meminta agar Panglima TNI dan Kapolri melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kasus-kasus konflik fisik antara personil TNI dan Polri yang terjadi tersebut," kata Arsul saat dihubungi, Senin (29/11/2021).
Arsul menuturkan, evaluasi tersebut paling tidak mesti mencakup pemetaan penyebab bentrokan-bentrokan yang telah terjadi.
Misalnya, apakah bentrokan tersebut timbul semata-mata karena alasan personal antarkelompok di lapangan atau ada alasan lain seperti masalah kesejahteraan.
"Selanjutnya dari evaluasi tersebut masyarakat tentu ingin mendengar bagaimana langkah-langkah antisipasi ke depannya, serta ketegasan sanksi yang perlu disosialisasikan kepada seluruh personel TNI dan Polri," ujar Arsul.
Politikus PPP itu yakin, ada titik- titik permasalahan yang sama di antara kasus-kasus bentrok yang selama ini sudah terjadi.
"Nah titik-titik taut ini yang memerlukan pemecahan seksama untuk mencegah bentrokan di masa yang akan datang," kata dia.
Ia juga mendorong Andika dan Listyo untuk membangun sinergi TNI-Polri yang lebih baik dengan memperbaiki manajemen relasi personel antarkedua institusi setelah evaluasi menyeluruh telah dilakukan.
Baca juga: Persoalan Rokok, Kopassus Bentrok dengan Brimob di Papua, Jenderal Andika Perkasa Turun Tangan
(*)
Berita Nasional Terkini Lainnya