Berita Nasional Terkini
Berikut Kota-kota yang Jalankan Smart City, Atasi Persoalan dari Banjir hingga Jalan Rusak
Dimulai dari cerita dari Pemkot Surabaya telah membangun sejumlah infrastruktur seperti jaringan fiber optic dengan panjang mencapai 237 kilometer
Lebih lanjut, Pilar mengungkapkan ada beberapa cara membangun kota cerdas melalui lima pilar yaitu dengan pemerintah, dunia usaha, lembaga pendidikan, hingga insan pers. Dari segi usaha, saat ini 90 ribu UMKM yang terdata.
Menurutnya, ini merupakan basis ekonomi masyarakat yang harus terus didukung. Lantaran itu Pemkot Tangsel terus mendorong dan memberikan dukungan melalui pendampingan, pelatihan, pinjaman bagi pelaku ekonomi kreatif sehingga bisa menguasai marketplace.
Salah satunya dengan menghadirkan Tangsel Creative Foundation.
Demikian juga dengan Kota Semarang. Kadiskominfo Kota Semarang Bambang Pramusinto mengungkapkan Pemkot Semarang menerapkan konsep Bergerak Bersama.
Kolaborasi ini melibatkan pemerintah dengan stakeholder lainnya seperti pewarta, perusahaan, dan masyarakat dalam percepatan pembangunan Semarang sebagai smart city.
Ada dua upaya pendekatan yang dilakukan dalam upaya mendukung pembangunan kota cerdas yaitu pendekatan jangka panjang/fundamental dan jangka pendek/incidental.
Adapun fundamental di antaranya yaitu membuat One Map Semarang. Aplikasi ini dikembangkan dan dapat dimanfaatkan secara umum.
Peta data spasial ini penting, termasuk dalam penanganan banjir dan sistem drainase di Semarang.
Kedua, sistem monitoring infrastruktur yang meliputi peta jalan, area jalan yang rusak, dan lainnya.
Semua ruas jalan bisa terpantau sehingga nantinya dapat dikaitkan dengan penghitungan anggaran bila ada perbaikan jalan.
"Yang incidental, pertama, kita punya kanal Lapor Hendi yang memudahkan bagi masrayakat dalam menyampaikan pengaduan online terkait masalah yang dialami, misalnya jalan rusak, jembatan ambruk, dan lainnya sehingga nantinya bisa segera ditangani oleh OPD terkait. Sejauh mana SOP sudah diterapkan dan mana OPD yang sering diadukan oleh masyarakat, sehingga setiap bulan diketahui dan dievaluasi kualitas penanganan infrastruktur di Semarang. Kedua, kita punya CCTV. Rencananya tahun depan, setiap RT nantinya akan dipasang dua CCTV sehingga bisa memudahkan pengawasan dan keamanan terhadap warga,” kata Bambang.
Melalui pendekatan ini, Bambang mengatakan Kota Semarang sudah tampil lebih baik.
Misalnya, penanganan banjir. Persentase wilayah banjir, berkurang drastis dari 41,02% di tahun 2011 menjadi 9,73 persen di 2020.
Begitu juga peningkatan kondisi jalan. Persentase jalan kondisi rusak berat semakin berkurang, dari 54 persen di tahun 2011 menjadi 7,52 persen di 2020.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Memadukan Teknologi, Sejumlah Pemkot Sampaikan Inovasi Bangun Kota Cerdas