Berita Tarakan Terkini
Walikota dr Khairul Mewacanakan Sejarah Tarakan Masuk Dalam Kurikulum Lokal Pelajaran di Sekolah
Kota Tarakan menyimpan banyak sejarah peninggalan perang dunia kedua. Selain penghasil minyak terbesar di Indonesia.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN – Kota Tarakan menyimpan banyak sejarah peninggalan perang dunia kedua. Selain penghasil minyak terbesar di Indonesia.
Potensi ini menginisiasi Pemerintah Kota Tarakan untuk menjadikan kurikulum lokal dalam pembelajaran siswa di sekolah terkait sejarah Tarakan. Diketahui Tarakan juga turut menjadi salah satu lokasi penghasil minyak terbesar di Indonesia.
Walikota Tarakan, dr Khairul mengatakan untuk mewujudkan hal ini perlu kerja sama antarinstansi yakni Dinas Pendidikan (Disdik) dan Dinas Pariwisata (Dispar) Tarakan.
Walikota Tarakan, dr Khairul mengatakan bahwa Tarakan turut menjadi bahan dalam pelajaran di sekolah, yakni menjadi penghasil minyak terbesar di Indonesia.
"Tapi memang Tarakan daerah pertama yang dimasuki Jepang dalam perang dunia II di Indonesia, itu baru saya tahu di sini. Sehingga saya kira guru sejarah perlu menjelaskan ini kepada murid. Karena dari dulu yang dipelajari Tarakan penghasil minyak terbesar di Indonesia, dan kilang minyaknya di Balikpapan," beber Khairul.
Baca juga: Habiskan Waktu 3 Jam, Tim Gegana Evakuasi Bom Udara Aktif Sisa Peninggalan Perang Dunia Kedua
Baca juga: Komunitas Tarakan Tempo Doeloe Serahkan Peninggalan Perang Dunia II ke Museum, Barang dari Australia
Baca juga: Siswa SMPN 2 Wisata Sejarah Bersama Komunitas Tarakan Tempoe Doloe, Mengenal Jejak Perang Dunia II
Untuk itu kata Khairul, guru harus menambahkan materi terkait Perang Dunia ke-II di Tarakan.
Tak hanya itu, dalam kunjungan ke lapangan maupun ke museum, hal ini juga perlu dipelajari siswa agar dapat menjadi kebanggaan masyarakat.
"Tinggal digodok antara Disdik dengan Dispar Tarakan. Saya pikir bisa saja masuk ke dalam kurikulum lokal," ucapnya.
Menurut Khairul, pembelajaran sejarah lokal menjadi hal penting untuk masuk ke dalam kurikulum pendidikan siswa.
Memang tidak semua wilayah di Indonesia memiliki sejarah seperti Tarakan. Apalagi untuk potensi wisata sejarah di Indonesia menurutnya hanya dua yakni di Tarakan dan Morotai.
“Maka pelajaran sejarah untuk itu akan menjadi tugas Disdik dan Dispar Tarakan untuk mengolah rencana tersebut,” jelasnya.
Baca juga: Tarakan Kalimantan Utara Miliki 420 Situs Sejarah Perang Dunia II, Mayoritas Terbengkalai
Soal sejarah, lanjut Khairul, Kota Tarakan diketahui menjadi tempat pendaratan pertama oleh Jepang saat penjajahan. Sehingga ke depannya, akan merencanakan untuk mendirikan tugu Jepang meski belum bisa disebutkan lebih detail olehnya.
“Ini biar Tarakan punya kekhasan, karena daerah lain tidak semua punya wisata sejarah. Sekali lagi, Indonesia hanya ada dua yang punya potensi sejarah yaitu Tarakan dan Morotai. Maka dari itu ini perlu dilestarikan,” bebernya.
“Saya kira ini harus dilestarikan. Saya imbau kepada seluruh masyarakat, jika ada menemukan situas sejarah. Karena ternyata masih ada situs sejarah yang kadang ditemukan sesuai laporan yang masuk. Kalau bisa dibuat sebagai daerah cagar budaya,” pungkasnya. (*)
