Berita Nasional Terkini

Sudah Tewaskan 13 Korban, Ahli Vulkanologi Bongkar Beda Erupsi Gunung Semeru dengan Merapi 2010 Lalu

Sudah tewaskan 13 korban, Ahli Vulkanologi bongkar beda erupsi Gunung Semeru dengan Merapi 2010 lalu

Editor: Rafan Arif Dwinanto
surya.co.id
Gunung Semeru kembali erupsi. Pengamat jelaskan perbedaan dengan letusan Gunung Merapi 2010 lalu. 

Bersabar saja sampai betul-betul dingin kemudian potensi air hujannya tidak memicu lahar hujan," ucap Surono.

Diketahui, Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur mengalami guguran awan panas, Sabtu (4/12/2021) sore.

Material vulkanik yang terpantau pukul 15.20 WIB mengarah ke Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang.

Akibatnya, warga yang terkena dampak letusan harus mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Meskipun demikian, terdapat beberapa orang yang tewas dan hilang akibat peristiwa ini.

Baca juga: Info Semeru Hari Ini, Suara Dentuman Sekitar Malang Trending Topic, Benarkah dari Semeru atau Raung?

Kronologi Erupsi Gunung Semeru

Berdasarkan keterangan pers BNPB, Gunung Semeru mengalami peningkatan aktivitas vulkanik yang ditunjukkan dengan terjadinya guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Sabtu sejak pukul 15.20 WIB.

Kronologi kejadian yang diamati dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Gunung Semeru di Pos Gunung Sawur, Dusun Poncosumo, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, getaran banjir lahar atau guguran awan panas tercatat mulai pukul 14.47 WIB dengan amplitudo maksimal 20 milimeter.

Pada pukul 15.10 WIB, PPGA Pos Gunung Sawur kemudian melaporkan visual abu vulkanik dari guguran awan panas sangat jelas teramati mengarah ke Besuk Kobokan dan beraroma belerang.

Selain itu, laporan visual dari beberapa titik lokasi juga mengalami kegelapan akibat kabut dari abu vulkanik.

Baca juga: DETIK-DETIK Gunung Semeru Meletus, Kesaksian Warga Tengok Awan Panas & Lava Pijar, Ada Korban Jiwa?

Catatan yang dihimpun Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), guguran lava pijar teramati dengan jarak luncur kurang lebih 500-800 meter dengan pusat guguran berada kurang lebih 500 meter di bawah kawah. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved