Virus Corona di Tarakan

Siapkan Pengadaan 200 Tabung Oksigen Antisipasi Ledakan Ketiga di Kota Tarakan

Selain penambahan tempat tidur, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) juga turut menyiapkan tambahan 200 tabung oksigen untuk pasien Covid-19

Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO/ANDI FAUSIAH
Penyiapan tabung juga ikut dilakukan RSUKT mengantisipasi terjadi ledakan ketiga Covid-19.TRIBUNKALTIM.CO/ANDI FAUSIAH 

TRIBUNKALTIM.CO,TARAKAN– Selain penambahan tempat tidur, Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) juga turut menyiapkan tambahan 200 tabung oksigen untuk kebutuhan pasien Covid-19.

Sejauh ini kata Dirut RSUKT, dr. Joko Hariyanto, di rumah sakit ini juga sudah memiliki oksigen konsentrat, bantuan pasokan oksigen dari swasta dan juga pengadaan oksigen sendiri menggunakan dana BLUD RSUKT.

“Nanti bisa antisipasi seperti ledakan gelombang dua kemarin. Kemudian dari vendor juga kami memiliki tabung yang banyak sekarang tidak seperti kemari,” jelas dr. Joko.

Ia melanjutkan, dari 200 tabung oksigen yang disiapkan, jika tidak ada pasien Covid-19 melonjak, hanya membutuhkan 10 tabung atau lima tabung per harinya.

Baca juga: Update Covid-19 Bontang,1 Pasien Dinyatakan Sembuh dan 3 Kelurahan Zona Kuning

Baca juga: Mesin Generator Oksigen Milik RSUD Panglima Sebaya Rusak Sejak 2016, Perbaikan Telan Rp 685 Juta

Baca juga: Awak Perahu Karam di Sungai Mahakam Kukar Berencana untuk Mengisi Tabung Oksigen

“Tapi kalau pas ledakan Covid-19 kemarin, sehari bisa sampai 100 tabung digunakan sehari,” sebutnya.

Ia melanjutkan, dengan cakupan vaksinasi di Tarakan yang sudah melampaui target, secara teoritis sebenarnya berkaitan dengan imunitas.

“Jika sudah divaksin, kalaupun kena Covid-19 ya minimal tidak begitu fatal. Karena sudah ada kekebalan dalam tubuh,” ujarnya.

Ia melanjutkan yang terpenting sebenarnya adalah prokes dan sepanjang sudah melakukan perlindungan diri lewat vaksinasi.

Baca juga: Waspada Serangan Covid-19 Gelombang Ketiga, Pemkab Kubar Tambah Tabung Oksigen

“Minimal tidak fatal. Kecuali yang memang punya komorbid dan dia belum vaksin dan kena Covid-19, ini yang agak repot. Karena kalau sudah komorbid, lalu belum vaksin sangat berisiko tinggi,” pungkasnya. (*)

 

 

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved